Musik
120 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
bangsi alas
Alat Musik Alat Musik
Aceh

Alat musik tradisional Aceh yang bernama Bangsi Alas adalah merupakan  instrumen tiup dari bambu yang dijumpai banyak  dijumpai di daerah Alas, Kabupeten Aceh Tenggara. Secara tradisional pembuatan Bangsi dikaitkan dengan mistik, yaitu ketika ada orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsi dibuat. Apabila diketahui ada seorang meninggal dunia, Bangsi yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan disungai. Setelah diikuti terus sampai Bangsi tersebut diambil oleh anak-anak, kemudian Bangsi yang telah di ambil anak-anak tadi dirampas lagi oleh pembuatnya dari tangan anak-anak yang mengambilnya. Bangsi inilah nantinya yang akan dipakai sebagai Bangsi yang merdu suaranya.     

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
geundrang
Alat Musik Alat Musik
Aceh

Geundrang merupakan salah satu unit alat musik tradisional Aceh yang merupakan bagian dari perangkatan musik Serune Kalee.  Geundrang termasuk jenis alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul baik dengan menggunakan tangan atau memakai kayu pemukul. Geundrang dijumpai di daerah Aceh Besar dan juga dijumpai di daerah pesisir Aceh seperti Pidie dan Aceh Utara. Fungsi Geundrang nerupakan alat pelengkap tempo dari musik tradisional etnik Aceh.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
serunee kalee
Alat Musik Alat Musik
Aceh

dimainkan sejak jaman dahulu.    Instrumen ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik tradisional serune kalee ini biasanya dimainkan dalam hubungannya dengan Gendrang Rapai dan acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan pada raja raja kerajaan zaman keemasan Aceh Darussalam.  Serune Kalee bersama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau perangkatan musik sejak masa kejayaan kerajaan Aceh Darussalam sampai sekarang tetap menghiasi / warna musik dalam budaya tradisional Aceh. Instrumen ini adalah salah satu alat musik layaknya seruling atau klarinet, tersebar di komunitas Melayu.  Kata Serune Kalee mengacu pada dua hal yang berbeda. Kata pertama, menunjuk ke kuningan Serune tradisional Aceh yang sering bermain bersama Rapai. Sementara Kalee adalah nama dari sebuah nama desa di Laweung, Pidie.  Peralatan musik tidak hanya digunakan oleh orang-orang Aceh,...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
rapai aceh
Alat Musik Alat Musik
Aceh

Alat musik tradisional Rapai merupakan alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul. Menurut Z.H Idris, alat musik Rapai ini berasal dari Bahdad (irak), dan dibawa ke Aceh oleh seorang penyiar agama Islam bernama Syeh Rapi. Dalam pertunjukannya, alat musik rapai ini dimainkan oleh 8 sampai 12 orang pemain yang disebut awak rapai. Alat musik Rapai ini berfungsi untuk mengatur tempo dan tingkahan-tingkahan irama bersama Serune kalee maupun buloh perindu. Berdasarkan besarnya rapai serta fungsinya, alat musik tradisional dari Aceh ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :   Rapai Pasee (rapai gantung) Rapai Daboih Rapai Geurimpheng (rapai macam) Rapai Pulot Rapai Anak/tingkah Rapai kisah  Alat musik rapai ini biasanya dimainkan dalam berbagai kesempatan seperti misalnya pada saat pasar malam, upacara perkawinan, ulang tahun, mengiringi tarian, memperingati hari hari tertentu dan acara lainnya. Namun, selain dimainkan secara tunggal alat musik...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
TARI SAMAN
Alat Musik Alat Musik
Aceh

Tarian ini dilakukan dengan koordinasi tangan mereka dan menggerakan nya dengan indah sesuai irama dan tempo yang ada, untuk melakukan kombinasi tarian ini dapat tercipta setelah mereka melakukan latihan secara bersama untuk beberapa kali sebelum mereka dapat melakukan nya dengan sempurna. Dalam melakukan  Tari Saman  ini tidak hanya bermakna untuk memberikan penampilan tangan saja, namun sambil membawakan tarian tangan ini merek ajuga memanjatkan syair – syair dan puji – pujian kepada Allah yang maha kuasa. Tari Saman  dengan Panjatan Syukur Mereka memanjatkan syukur atas karunia yang mereka berikan untuk manusia, oleh sebab itu mereka menari dan bernanyi karena mereka bahagia dengan semua yang disediakan Allah di bumi ini. Tari Tradisional Saman ini biasanya dilakukan pada acara tertentu saja yang melibatkan sekelompok orang penari, yang biasanya diadakan pada hari ulang tahun nabi besar Muhammad saw atau yang biasa disebut hari pering...

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Rateub Meuseukat
Tarian Tarian
Aceh

Tari Rateb Meuseukat berasal dari Aceh, provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pengaruh arab pada kebudayaan Aceh terlihat dari asal nama Reteb Meuseuket yang berasal dari bahasa Arab, rateb atau ratib yang berarti ibadah dan sakat yang memiliki definisi diam. Tarian ini dimainkan oleh sekelompok perempuan dengan baju adat Aceh dengan dominasi sikap simpuh dan menepuk tangan menghasilkan nada diiringisyair-syair dan alat musik asal Aceh, yaitu rapa'i, alat musik menyerupai rebana dan geundrang. Tarian Rateb Meuseukat diciptakan oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya) sementara syair-syair yang berisi sanjungan terhadap Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW diciptakan oleh seorang ulama abad XIX yang berasal dari Seunagan, Teuku Cik di Kala. Sesuai dengan syair-syair tersebut, awalnya Rateb Meuseukat berfungsi sebagai media dakwah Islam yang dimainkan setelah mengaji atau kegiatan pembelajaran Islam lainnya. Namun, lambat laun tarian tersebut ditampilkan pula dala...

avatar
Riskiakia
Gambar Entri
Rapa'i
Alat Musik Alat Musik
Aceh

Rapa'i merupakan alat musik tradisional asal Nangroe Aceh Darussalam yang termasuk dalam kelompok alat musik tabuh berbentuk bundar. Rapa'i memiliki tampilan fisik menyerupai rebana yang menandakan pengaruh Arab dari para pedagang Arab pada masyarakat Aceh. Alat musik ini terbuat dari kulit kambing dan kayu nangka.  Rapa'i dimainkan oleh sekelompok lelaki dan dapat berfungsi sebagai pengiring tarian daerah. Rapa'i terbagi menjadi beberapa jenis. Beberapa di antaranya adalah ; rapa'i pasee, rapa'i daboh,  rapa'i geurumpheng, rapa'i pulot, rapa'i geleng dan rapa'i aneuk.  Terdapat sumber yang menyebutkan mengenai hilangnya ribuan Rapa'i Pasee yang memiliki nilai yang tinggi pada masa gejolak Aceh (1976-2005). Ripa'i Pasee merupakan salah satu jenis Ripa'i terbesar yang memiliki diameter mencapai 1,3 meter sekaligus menjadikannya sebagai Ripa'i yang  Terdapat pepatah aceh yang berkata &...

avatar
Riskiakia
Gambar Entri
Tari Ratoh Duek
Tarian Tarian
Aceh

Assalammualaikum, jamee baro trok Tameung, tameung jak pioh u ateuh tika Karena, karena saleum  Nabi k heun Sunnah Jaro, Jaro ta mumat syarat mulia..   Penari-penari wanita mendendangkan lagu sembari menari; menepuk-nepukan dada, menjentik-jentikan jari, menggeleng-gelengkan kepala dan melakukan berbagai gerakan dalam posisi duduk berlutut sambil sesekali bangun dari duduk dan berdiri diatas lutut mereka, lalu kemudian sesekali pula membungkukan badan hingga kepala-kepala mereka nyaris menyentuh lantai. Kemudian penari-penari tersebut  bergerak dalam posisi duduk sambil menirukan gelombang air laut dan berdendang: Hai laot sa I e lam ombak meu alon kapai jih Ek tron meulumba-lumba Hai bacut tek… ds t Begitulah para penari wanita menarikan tarian Ratoh Duek    (duduk berbincang-bincang atau seperti yang disebut Keith Howard sebagai  women chattering ).  Jika ditilik dari unsur...

avatar
Oase
Gambar Entri
Ranup Lampuan
Tarian Tarian
Aceh

Ranup Lampuan  adalah kesenian tari yang berasal dari  Nangroe Aceh Darussalam . Tari ini merupakan visualisasi dari salah satu filosofi hidup warga Aceh, yakni menjunjung keramah-tamahan dalam menyambut tamu. Gerakan demi gerakan dalam Ranup Lampuan menggambarkan prosesi memetik, membungkus, dan menghidangkan sirih kepada tamu yang dihormati, sebagaimana kebiasaan menghidangkan sirih kepada tamu yang berlaku dalam adat masyarakat Aceh. Menilik karakteristiknya, atas dasar tersebut, tari ini digolongkan ke dalam jenis tari adat/upacara. Sejarah Ranup Lampuan Ranup  (atau ranub) dalam  Bahasa Aceh  memang berarti sirih, sementara  lampuan terdiri dari dua kata, yakni  (lam)  yang artinya dalam, dan  (puan)  yang berarti tempat sirih khas Aceh. Tarian ini diciptakan oleh Yusrizal (Banda Aceh) kurang lebih pada 1962 (Burhan, 1986; 141). Tak lama setelah populer di Banda Aceh, tari ini berkembang di berbagai daerah lainny...

avatar
Oase