Tari Ganjar Ganjur Tarian Ganjar ganjur adalah tarian tradisi budaya asli Kutai Kartanegara yang biasanya ditampilkan hanya pada upacara-upacara besar sedangkan tarian ini dibawakan oleh kerabat kesultanan sendiri,dan tarian ini ditampilkan pada acara acara seperti : Upacara Penyambutan Tamu-Tamu Agung. Upacara Adat ERAU, Upacara Adat Penambalan Sultan Kutai Kartanegara atau penobatan Sultan yang baru dan lain-lain. Tarian ini dibawakan oleh penari pria yang disebut " Beganjar" adapun penari wanita nya disebut "Beganjur",. Kostum yang digunakan oleh penari pria disebut "Miskat" untuk bagian atas (baju) dan "Dodot" untuk bagian bawah (celana). Sedangkan untuk penariwanita menggunakan pakaian "Ta’wo" untuk bagian atas (baju) dan "Tapik" untuk bagian atas. Dalam pelaksanaan tarian ini masing-masing penari membawa aksesoris tari yang disebut "Gada" untuk penari pria dan "Kipas" untuk penari wanita. Musik pengiring tari Ganjar Ganjar adalah musik gamelan yang terdiri dari "Bonang" seba...
Bahan dari kuningan berbentuk binatang simbolis. Teknik pembuatan dengan cara cetak. Dibuat di Thailand pada tahun 1850. Benda ini disebut lembu suana yang merupakan lambang kesultanan Kutai Kartanegara, merupakan personifikasi kendaraan Batara Guru yangdisebut juga Paksi Leman Gangga Yakso yang artinya Lembu yang bermahkota seperti raja, berbelalai seperti gajah, bersayap seperti burung, bersisik seperti ular naga, bertanduk dan berekor seperti sapi dan bertaji seperti ayam. Koleksi Museum Mulawarman Tenggarong Kutai Kartanegara merupakan suatu daerah yang kaya akan budaya, adat istiadat dan memiliki bergam peninggalan sejarah yang semuanya dapat kita lihat di Museum Mulawarman yang beralamatkan di Jalan Dipenogoro Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Benda sejarah yang dapat kita temui di Museum tersebut salah satunya adalah patung Lembusuana. Lembusuana merupakan perwujudan hewan atau makhluk yang luar biasa sebagai simbol kekuasaan...
Anda tentu sudah pernah makan beramai-ramai dalam sebuah acara. Tapi berapa banyak orang pernah makan bersama Raja, Bupati dan Pejabat lainya. hal ini hanya bisa dilakukan dalam upacara adat Beseprah dalam upasara erau. Beseprah yaitu acara makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di atas lantai secara berkelompok. Tradisi makan Beseprah memiliki makna duduk sama rendah berdiri sama tinggi ini. Prosesi Beseprah begitu kental dengan makna filosofis yang intinya menekankan pentingnya kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan sosial, serta persaudaraan. Tradisi makan bersama ini yang sangat ditunggu masyarakat, ini terlihat dari Ribuan masyarakat tumpah ruah memenuhi jalanan di depan Pelanetarium Jagat Raya sampai di depan Museum Kutai Kartanegara, Rabu, 4 Juli 2012 lalu. Pasalnya, ada beraneka macam makanan disajikan gratis di atas hamparan kain sepanjang kurang lebih 1 km. Adapun hidangan yang disajikan berupa bermacam kue dan makanan khas Kutai Kartanega...
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
Tari Mempang Bekawat adalah sebuah tari garapan dengan tidak meningglakan keaslian gerak dasar tari ini, yaitu Tari Berlian, Tari Ngelawai dan Tari Gantar yang berasal dari Suku Dayak Benuaq Tunjung yang hidup dan berkembang di Kabupaten Kutai Kartanegara. Tarian ini diangkat dan diilhami oleh proses pelaksanaan upacara pengobatan untuk kesembuhan berbagai penyakit secara tradisional. Tarian ini diawali dengan "Memang" yang diiringi Suling Dewa sebagai symbol yang menggambarkan proses pemanggilan roh-roh halus oleh Pawang Belian. Setelah proses pemanggilan selesai, selanjutnya dilaksanakan proses pemujaan dengan maksud meminta pertolongan dengan roh-roh halus tersebut. Tari Mampang Bekawat ini diiringi oleh berbagai alat musik, antara lain : Suling Dewa, Kelentang/Gamelan Benuaq Tunjung, Gendang dan Gong.
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu).
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut
Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah Apau Kayan (Kab. Malinau) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat) yang memakan waktu bertahun-tahun
Awalnya Baraga' Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan memohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq