puasa
69 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Unggah-Unggahan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Memang terdengar unik dan menarik, unggah-unggahan, sebuah tradisi menjelang datangnya bulan puasa di beberapa wilayah di Tegal. Unggah-unggahan berasal dari kata “unggah” yang berarti “menaikkan”. Maknanya sendiri adalah tradisi berbagi makanan ataupun kue kepada saudara atau tetangga yang lebih tua. Jadi, Unggah-unggahan di sini bukan kenaikan kelas ya   Semakin kita punya saudara yang “sepuh” atau sesepuh desa, semakin banyak unggah-unggahan yang diterima oleh saudara/ tetangga sekitar. Tidak ada pakem khusus mengenai isi dari hantaran tersebut, tergantung kemampuannya. Ada yang berisi nasi beserta lauk lengkap seperti telur, bakmi, daging dan lain-lain, ada pula yang hanya sekedar kue atau jajanan pasar. Hampir semua daerah di Tegal memiliki tradisi ini yang dijaga secara turun temurun. karena tradisi ini mengajarkan kita akan arti pentingnya kebersamaan dan kekeluargaan. Selain tradisi Unggah-unggahan, ada juga tradisi z...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Prepegan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Prepegan adalah salah satu tradisi yang terkenal di Tegal. Bagaimana tidak, tradisi ini hanya ada saat di bulan puasa menjelang Hari Raya Idul Fitri. Prepegan adalah salah satu tradisi berbelanja untuk kebutuhan hari raya. Untuk lokasi belanja bisa di pasar tradisional, supermarket atau pusat perbelanjaan lainnya.   Ada dua Prepegan, yaitu Prepegan Cilik dan Prepegan Gede. Untuk Prepegtan Cilik biasanya H-2 dan Prepegan Gede H-1. Jadi bisa dibayangkan bagaimana pusat – pusat perbelanjaan akan sangat ramai. Terlebih sanak saudara yang berada di perantauan juga biasanya ikut serta dalam tradisi Prepegan ini.   imageYang biasanya dibeli ketika tradisi ini adalah seperti anyaman ketupat, daging – dagingan, beras, prasel, sandang, dan barang – barang sembako lainnya. Yang lebih menarik adalah apabila kita melihat tradisi ini di pasar Tradisional di daerah Kabupaten Tegal Bagian Selatan, terutama yang berada di dataran tinggi. Di mana banyak war...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Meriam Bambu Tegal
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Jawa Tengah

Permainan yang satu ini sering kali dimainkan oleh anak-anak ketika menjelang puasa atau saat puasa. Permainan tradisional meriam bambu ini mempunyai suara yang sangat keras, bahkan jika menggunakan karbit, suara meriam bambu bisa terdengar dari jarak 1-2 km. Akan tetapi permainan ini sekarang sudah tidak dimainkan lagi oleh anak-anak modern, mungkin hanya di sebagian kecil daerah saja yang memainkannya.

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
4_Kue Rangin
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Kue Rangin berbahan dasar ketan dan kelapa parut, merupakan camilan legendaris kota Demak, sudah dikenal sebelum tahun 50-an. Pusat pembuatan Kue Rangin di di kecamatan Wonosalam, yaitu Desa Lempuyang, ploso, karangsambung dan sekitarnya. Kue rangin berkonotasi angin-angin atau ilir-ilir, karena bentuknya juga seperti kipas berbentuk kotak. Pembuatan kue rangin masih sangat tradisional dan mempunyai ciri khas tersendiri. Biasanya masyarakat sudah mempersiapkan bahan-bahan guna pembuatan kue rangin dalam rangka menyambut kedatangan bulan puasa penuh berkah untuk dihidangkan di ruang tamu, bahkan hampir setiap rumah ada kue rangin dan setiap menjelang lebaran idul fitri atau syawalan.   Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2016/03/camilan-khas-demak-jawa-tengah/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
3 - Upacara Padusan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Upacara tradisional padusan diadakan di obyek wisata Pemandian Jolotundo, Sumber Air Ingas, Ponggok, Lumban Tirto dan Tirto Mulyono sehari sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dihadiri beribu ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Menurut kepercayaan budaya kebiasaan atau tradisional orang jawa pada umumnya bagi yang menganut agama Islam mempunyai anggapan bahwa sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan perlu mensucikan diri, orang Jawa menyebutnya dengan padusan yaitu mandi di pemandian tersebut di atas agar puasanya dapat lancar, berjalan dengan baik sehingga banyak pengunjung yang datang ke obyek wisata pemandian tersebut. Upacara tradisional padusan dipusatkan di Obyek Mata air Cokro ( OMAC ), sehari sebelum menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, kegiatan ini dihadiri beribu ribu pengunjung guna mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa. Menurut kepercayaan budaya kebiasaan atau tradisional oran...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Perlon Unggahan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Perlon Unggahan adalah tradisi khas masyarakat Banyumas, Jawa Tengah, yang sudah berlangsung sejak beberapa abad silam. Tradisi ini berlangsung seminggu sebelum kedatangan bulan puasa yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pekuncen, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah.     Ritualnya berupa ziarah kubur leluhur yaitu ke makam Bonokeling tanpa alas kaki sambil mengusung nasi ambeng. Pengikut adat ini berjalan kaki hingga 30 kilometer dari Cilacap, melintasi perbukitan yang memisahkan Banyumas dan Cilacap.     Di makam Bonokeling tersebut, enam Kasepuhan berdoa, yaitu Kasepuhan Kyai Mejasari, Kyai Padawirja, Kyai Wiryatpada, Kyai Padawitama, Kyai Wangsapada, dan Kyai Naya Leksana. Setelah itu, diadakan makan besar yang diramaikan oleh warga sekitar.   Dalam tradisi ini, tersedia banyak makanan tradisional seperti nasi bungkus, serundeng sapi dan sayur kuah. Masyarakat biasanya berebut makanan-makanan itu dan meyakini makanan terseb...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Kirab Dandhangan
Ritual Ritual
Jawa Tengah

Tradisi unik menyambut kedatangan bulan puasa ini berlangsung di Kudus, Jawa Tengah. Kirab Dhandhangan mengacu pada tradisi di masa Sunan Kudus masih ada, yaitu ketika para santri beliau berkumpul di depan mesjid Al Aqsha atau Mesjid Menara Kudus untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa. Setelah diumumkan keputusannya oleh Sunan Kudus, beduk di mesjid pun ditabuh dan dari sanalah istilah Dhandhangan lahir. Akhirnya, lambat laun ritual pengumuman itu menarik banyak pedagang untuk membuka lapak dagangan. Kini, ritual tersebut menjadi semacam kirab budaya yang dimulai sejak dua pekan sebelum puasa dan berakhir pada malam hari menjelang sahur pertama.   Sumber: https://www.halomoney.co.id/blog/tradisi-unik-bulan-ramadhan-yang-hanya-ada-di-indonesia

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Bonokeling
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

TRADISI unggah-unggahan menjadi warisan budaya adiluhung Tanah Banyumas yang berbasis agraris. Pengikut adat Bonokeling meluruhkan nafsu sebagai manusia agar kembali fitri. Inilah bagian dari kearifan masyarakat adat Jawa kuno yang masih bertahan di tengah hiruk-pikuk modernitas. Ratusan perempuan berbalut kemban dengan selendang putih melingkari pundak duduk bersimpuh di bawah terik surya. Dalam keheningan, satu per satu membasuh tangan, kaki, dan wajah mereka sambil mengucap mantra. Mereka bersiap menjalankan ritual unggah-unggahan, mendoakan leluhur, membersihkan batin sebelum Ramadhan, tiga pekan lalu. Mereka berjajar rapi, di kompleks makam Bonokeling, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Sosok Bonokeling, menurut Tetua Komunitas Adat Bonokeling, Sumitro, konon adalah tokoh spiritual dari Kadipaten Pasir Luhur (sekarang wilayah Karanglewas, Banyumas). Wilayah ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Padjadjaran. Kedatangan Bonokeling ke Pekuncen dalam rangka pembukaan w...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Asal Usul Sunan Kudus
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

Meskipun beliau bernama sunan kudus, namun sebenarnya bukan asli dari Kudus. Beliau pendatang dari daerah Jipang Ponolan yang merupakan daerah di sebelah utara Blora. Di sana, ia dilahirkan dan diberi nama Ja’far Shodiq. Beliau merupakan putra hasil dari pernikahan Sunan Ngudung (raden Usman Haji ) dengan Syarifah. Sunan Ngudung sendiri terkenal sebagai seorang panglima perang yang tangguh. Suatu hari, ia tewas dalam peperangan antara demak dan majapahit. Setelah itu putranya, yaitu Ja’far shodiq menggantikan posisi ayahnya. Tugas utamanya adalah menaklukkan wilayah kerajaan majapahit untuk memperluas kekuasaan demak.   Ja’far soduk tidak merasa asing ketika bertanggung jawab sebagai senopati. Karena saat beliau masih remaja, beliau tidak hanya mempelajari ilmu agama, namun juga ilmu ilmu yang lain, seperti ilmu kemasyarakatan, politik, budaya, seni dan perdagangan. Selain kepada ayahnya, ia juga pernah menimba ilmu kepada Sunan Ampel dan Kiai Telingsi...

avatar
Deni Andrian