Samrah merupakan kesenian yang komplit. Didalamnya tergabung jenisjenis kesenian : Musik, pantun, tari dan lakon. Istilah samrah mungkin berasal dari bahasa Arab “Samarokh” yang berarti “kumpul”. Penamaan ini sesuai dengan kenyataan pada waktu yang lampau samrah ditampilkan pada saat-saat orang berkumpul setelah aeara “Maulid” dan “malam Angkat” dalam rangkaian upaeara pernikahan menurut tradisi Betawi, tanpa disediakan panggung cukup disediakan tempat tertentu saja. Pertunjukan musik dan tari Samrah /azim di/anjutkan dengan membawa eerita. Kalau pertunjukan musik dan tarinya diselenggarakan tanpa panggung, teaternya pun dengan sendirinya tanpa panggung, yakni dengan pentas berbentuk arena, sesuai dengan keadaan tempat. Komando sebagai tanda dimulainya pertunjukan, biasanya diueapkan oleh tuan rumah yang mempunyai hajat : “Ayo dong meja-kursi digeserin, piring mangkok dibenahin, Nyok deh kite nyerbu” maka diatas tikar y...
Nama Gambang Kromong diambil dari nama alat musik yaitu gambang dan kromong. Ia juga merupakan perpaduan yang serasi antara unsur pribumi dan Cina. Unsur Cina tampak pada instrumen seperti tehyan, kongahyan dan sukong, sementara unsur pribumi berupa kehadiran instrumen seperti gendang, kempul, gong, gong enam, kecrek dan ningnong . Memang pada mulanya gambang kromong adalah ekspresi kesenian masyarakat Cina peranakan saja. Sampai awal abad ke-19 , lagu-lagu gambang kromong masih dinyanyikan dalam bahasa Cina, baru pada dasawarsa pertama abad ke-20, retepertoar lagu gambang kromong dinyanyikan dalam bahasa Betawi. Belakangan dalam setiap pergelarannya gambang kromong selalu membawakan lagu-lagu dari khazanah Cina dan Betawi, seperti lagu-lagu instrumental ( phobin ) berjudul Ma Tsu Thay, Kong Jie Lok, Phe Pan Tauw, Ban kie Hwa, Phe Boo Than , Ban Liauw dan “ lagu sayur ” berjudul antara lain, Cente manis, Kramat Karem, Sirih Kuni...
Keluarga Ba’mar, Azmar, dan Kathum berasal dari Mesir. Keluarga ini telah menetap di Betawi lebih dari tiga generasi. Mereka tinggal di Kampung Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Salah seorang sesepuh mereka yaitu Sayyid Abdullah Ba’mar melahirkan kesenian Rebana Burdah. Dan menamai grupnya dengan naman Firqah Burdah Ba’mar. Abdullah Ba’mar secara intensif membina Rebana Burdah. Semua anak cucunya dianjurkan belajar Rebana Burdah. Kehadiran Firqah Burdah Ba’mar awalnya untuk mengisi waktu luang menjelang atau sesudah pengajian. Dengan disajikannya Rebana Burdah, pengajian terasa lebih meriah dan tidak membosankan. Karena main di forum pengajian, lagu-lagu yang dinyanyikan diambil dari syair Al-Busyiri. Syair ini berisi puji-pujiab kepada Nabi Muhammad. Rebana Burdah ternyata disenangi oleh keluarga keturuan Arab. Maka setiap ada kegiatan ditampilkanlah Rebana Burdah. Lagu-lagunya masih tetap dari syair Al-Busyiri....
Bambu runcing adalah sebuah senjata yang terbuat dari bahan baku bambu yang diruncingkan. Senjata ini dahulu konon digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai alat perlawanan melawan penjajahan kolonialis Belanda. Pada saat ini lambang bambu runcing banyak digunakan oleh berbagai daerah di Indonesia untuk melambangkan keberanian dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan. Salah satu tokohnya yaitu K.H. Subchi dari Parakan, Temanggung yang dikenal dengan gelar Jenderal Bambu Runcing. Ia sebagai penasehat BMT (Barisan Muslimin Temanggung) yang kemudian dikenal menjadi Barisan Bambu Runcing. Sejarah Pencetus gerakan perjuangan dengan senjata bambu runcing, dalam pengertian sebagai senjata perjuangan yang bersifat massal dan nasional, sampai saat ini memang belumlah sangat jelas. Senjata Bambu Runcing pernah di pakai latihan ketentaraan Seinendan pada zaman Jepang. Tetapi khusus penggunaan senjata Bambu Runcing dengan doa, pengisian tenaga dalam, memang hal ini secara te...
Bir pletok adalah minuman penyegar yang dibuat dari campuran beberapa rempah , yaitu jahe , daun pandan wangi , dan serai . Minuman tradisional ini dikenal di kalangan etnis Betawi . Agar warnanya lebih menarik, orang Betawi biasanya menggunakan tambahan kayu secang , yang akan memberikan warna merah bila diseduh dengan air panas. Walaupun mengandung kata bir , bir pletok tidak mengandung alkohol . Minuman ini berkhasiat untuk memperlancar edaran darah. Masyarakat Betawi banyak mengonsumsinya pada malam hari sebagai penghangat. Tempat yang Menyediakan: Jawara Beer pletok Manufacturer in East Jakarta, Indonesia Address: Jl. Arabika III Blok Z 3 No.12,RT 011/RW 05, RT.11/RW.5, Pd. Kopi, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13460 Phone: 0856-9818-686
Emping adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku (biasanya terbuat dari biji melinjo ) hingga halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.
Gado-gado merupakan makanan khas Betawi berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu kacang atau saus dari kacang tanah dan yang dihaluskan disertai irisan telur dan pada umumnya banyak yang menambahkan kentang rebus yang sudah dihaluskan untuk saus gado gado kentang rebus dimasak bersamaan dengan bumbu kacang kemudian di atasnya ditaburi bawang goreng . Sedikit emping goreng atau kerupuk (ada juga yang memakai kerupuk udang) juga ditambahkan. Gado-gado dapat dimakan begitu saja seperti salad atau salad sayur dengan bumbu/saus kacang, tapi juga dapat dimakan beserta nasi putih atau kadang-kadang juga disajikan dengan lontong .
Kerak telor adalah makanan asli daerah Jakarta (Betawi), dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam , ebi (udang kering yang diasinkan) yang disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur , jahe , merica butiran, garam dan gula pasir.
Soto Betawi merupakan soto yang populer di daerah Jakarta . Seperti halnya soto Madura dan soto sulung , soto Betawi juga menggunakan jeroan . Selain jeroan, seringkali organ-organ lain juga disertakan, seperti mata , terpedo , dan juga hati .