8.377 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Aki - Aki
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok ini di pakai untuk tokoh yang ceritanya berusia tua. Tokoh seperti ini biasa di sebut Aki-aki. Raut wajah seorang kakek-kakek terlihat jelas melalui garis kerutan dan jumlah giginya. Kedok, istilah yang dipakai untuk topeng Cirebon, pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap.   Sesuai namanya, Aki berarti kakek. Menggambarkan kehidupan manusia di masa tua. Seperti Begawan, karakter ini menampilkan kebijakan yang khas dimiliki orang tua. Topeng Aki-aki sendiri cenderung bervariasi bergantung pengrajin topengnya. Dan juga lakon yang sedang dimainkan.   Satu lakon terkenal yang biasa dimainkan yaitu pada Tari Topeng Cirebon. Tokoh di kedok ini mewarnai kisah dengan hal lucu/ bodoran. Tokoh "Aki-aki" terdapat juga dalam pertunjukan topeng cirebon sebagai tokoh tamba...

avatar
Willy Agung Wicaksono
Gambar Entri
Kedok Jabrik
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Kedok/ ‘topeng kreasi’ diciptakan Bpk Ade Supriadi dengan judul “Jabrik”. Kedok topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap.   Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter.    Topeng kreasi sendiri bersifat ‘baru’ dan ciptaan seniman/ pengrajin Topeng. Pembuatannya, biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi. Karakter “Kedok Jabrik” ini adalah yang karakter lucu/bodor. Kedok dengan tema bodor adalah kedok yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng ketika membuat topeng kreasi.   Topeng ciptaan ini dibuat ketika tidak se...

avatar
Willy Agung Wicaksono
Gambar Entri
Kedok Kobrut
Ornamen Ornamen
Jawa Barat

Topeng berjudul “Kobrut” ini dibuat oleh Bpk Ade Supriadi dan biasa disebut “topeng kreasi”. Kedok (sebutan untuk topeng) topeng Cirebon pada umumnya terbuat dari kayu Jaran atau kayu kuda (dolichandrone spathacea). Jenis Kayu ini banyak ditemukan di kebun, sawah, pinggir jalan, hingga kuburan. Kayu jaran bersifat agak lunak namun tahan rayap.   Cara memakainya dengan digigit. Di belakang wajah kedok bagian bawah, sejajar dengan bagian bibir bawah kedok, terdapat cangkem (lidah kedok), yang terbuat dari rautan bambu, kayu, atau kulit sepanjang kurang lebih dua centimeter.    Sebagai kreasi, “Kedok Kobrut” ini Topeng yang sifatnya baru atau sebuah ciptaan seniman/pengrajin Topeng. Biasa digunakan sebagai penyaluran emosi dan imajinasi pembuatnya. Meski menampilkan taring, karakter topeng ini adalah yang karakter lucu/bodor. Karekter yang paling sering diciptakan pengrajin Topeng.   Topeng ciptaan ini dibu...

avatar
Willy Agung Wicaksono
Gambar Entri
KERETA KENCANA PAKSINAGALIMAN
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Merupakan Kereta Kencana Kesultanan Cirebon, bentuk kereta memadukan 3 unsur binatang yakni: Paksi = Burung, Naga = Ular, dan Liman = Gajah. Badan kereta sebagai tempat duduk penunggangnya berbentuk badan gajah. Sisi kiri dan kanannya dihiasi sayap burung garuda, dibagian ekor, dan leher, naga sedangkan profil wajah mencerminkan naga dan gajah. Pada leher tertera angka tahun dalam huruf Jawa 1530 Saka ( 1608 M ). Diperkirakan dibuat pada Masa pemerintahan Panembahan Ratu. Dianggap juga sebagai perpaduan 3 budaya besar, yaitu: Paksi (Burung) asal Timur Tengah (Islam), Naga (Ular) asal Cina (Konghucu) dan Liman (Gajah) asal India (Hindu). Perwujudan kereta ini juga dianggap mewakili makna-makna khusus. Paksi atau burung melambangkan alam atas atau langit. Naga menjadi lambang kekuatan alam bawah atau air. Sedangakan Liman atau gajah melambangkan alam tengah atau bumi. Belalai gajah yang erat melibat trisula membawa pesan bahwa raja/sultan harus memiliki cipta, rasa dan karsa setajam...

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Teodolit
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  jh'j Teodolit adalah alat ukur sudut yang biasa digunakan oleh Juruh ukur tanah. Terbuat dari besi dan pada kedua ujung pipa ber-diameter 10 cm dengan panjang 90 cm ditutup tabung kuningan berbentuk kotak. Pada sisi belakang batang pipa tertera plat kuningan bertuliskan nomor dan negara pemegang hak paten. Sedang pada sisi depan terdapat dua buah lubang berkaca untuk membidik sudut sasaran. Pada bagian tengah terdapat dua buah gelang kuningan tempat mengikatkan besi hitam sebagai pegangan tangan untuk mengatur posisi teodolit. Pada sisi belakang pipa antara kedua gelang kuningan terdapat tiga buah lubang bertutup kaca, masing-masing ber-fungsi sebagai teropong untuk membidik sasaran, yang layarnya dilengkapi angka-angka dan jarum pengukur sudut.Teodolit ini diletakkan pada dua buah besi bercabang yang terdapat pada permukaan standar besi berkaki tiga. Alat ukur sudut dibuat pada abad ke-19 di negara Jerman.

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
KAIN PANJANG BATIK MERAK NGIBING
Motif Kain Motif Kain
Jawa Barat

Ukuran : Kain, ukuran P. 240 cm; L. 106 cm Kain panjang atau samping kebat batik ini dibuat dengan tehnik tulis, di atas bahan mori primisima. Warna dasar pulas gumading (soga/krem kekuningan) ciri khas warna kain batik Garutan. Motif latar rereng/rereng apel, sedang motif utama burung merak sedang bercengkrama saling memamerkan ekornya yang indah sehingga para perajin batik Garut menyebutnya merak ngibing. Kain panjang ini biasanya digunakan sebagai pelengkap busana tradisional yang dipadukan dengan kebaya Merak Ngibing memiliki arti Merak yang sedang menari bersama, yang menggambarkan keindahan, agar selalu rukun, damai dan penuh kegembiraan. Merak Ngibing biasanya dipakai pada acara kebudayaan, acara formal, adat dan pernikahan. Referensi: https://www.infobatik.com/arti-motif-batik-merak-ngibing-ahmad-sahroni/

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
TAMPEKAN/PAKINANGAN
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Tampekan ini diolah menyerupai perahu layar yang diberi roda 4 buah sebagai kaki bagian haluan berbentuk kepala burung nuri, sedang bagian buritan berbentuk ekornya. Pada bagian geladak terdapat wadah-wadah untuk ramuan sedangkan wadah berbentuk kerucut untuk daun sirih. Sebatang tangkai melintang berfungsi sebagai penjingjing. Motif hias geometris yang dibuat tehnik gores terdapat pada bagian badan, roda dan kepala naga.  Motif geometris dan burung nuri unsur pengaruh Hindu, sedangkan motif naga unsur Cina. Dari bentuk dan bahannya, diperkirakan pakinangan seperti ini dipergunakan untuk upacara penyambutan tamu. Sebagai symbol keramah tamahan, sopan santun dan penghormatan. Kebiasaan menginang hingga kini masih dilakukan oleh sebagian generasi tua dan kaum pria Baduy. Pakinangan juga menjadi pelengkap sesajen dari mulai upacara daur hidup hingga dalam aktivitas Pertanian.

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Rangjang Jawa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Ukuran : P. 250 cm L : 115 cm t : 207 cm Bahan terbuat dari kayu berbentuk kotak terbuka,alat berupa palang-palang kayu dan tengahnya terbuka.Sisi kiri kanan dan belakang berupa tiang-tiang dan palang kayu,sisi depan seolah-olah gerbang masuk,gerbang tengah berbentuk lengkung dihiasai terawangan motif bunga,daun dan hiasan pinggir bermotif ular dan spiral.Diantara motif diletakan kayu pipih berhias motif-motif geometris,gerbang kanan dan kiri dibentuk daun pintu tertutup dan tiang berukir motif bunga dan geometris.Diatas gerbang dipasang palang papan berukir motif pilin besar menyapit topeng laki-laki.Ranjang ini berkaki empat berupa balok-balok kayu yang dipasang pada ujung/sudut atas.Dua kaki depan diukir motif pilin-pilin dan awan

avatar
Wahyu Angga Utama
Gambar Entri
Pedati
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

  Ukuran : P. 65 cm, L. 45 cm, Tb. 13 cm Asal : Cirebo Ukuran : P. 65 cm, L. 45 cm, Tb. 13 cm Ukuran : P. 65 cm, L. 45 cm, Tb. 13 cm Pedati adalah semacam gerobak beroda dua ditarik sapi/kerbau. Binding gerobak terbuat dari papan dan bagian atasnya seperti jeruji yang dicat warna merah, kuning, hitam dan putih. Blora atau atap dari daun kelapa dengan bentuk suhunan panjang. Digunakan untuk mengangkut barang atau hasil bumi biasanya beroperasi malam hari untuk menghindari hewan penariknya dari panas. Persebaran alat transportasi ini di wilayah Cirebon, Indramayu , dan Majalaengka. Pedati adalah semacam gerobak beroda dua ditarik sapi/kerbau. Binding gerobak terbuat dari papan dan bagian atasnya seperti jeruji yang dicat warna merah, kuning, hitam dan putih. Blora atau atap dari daun kelapa dengan bentuk suhunan panjang. Digunakan untuk mengangkut barang atau hasil bumi biasanya beroperasi malam hari untuk menghindari hewan penariknya dar...

avatar
Wahyu Angga Utama