masyarakat adat
307 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Serat Menak dalam Wayang Golek
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Agama dan budaya Islam telah le bih dari lima abad terintegrasi di tengah kehidupan budaya Jawa. Namun sayang bahwa oleh para cendekiawan baik dari disiplin ilmu sosial maupun ilmu budaya agama dan budaya Islam itu selalu dipandang sebagai subkultur Jawa yang lepas dari budaya Jawa secara keseluruhan. Hal ini pastilah tidak lepas dari politik kolonial sebelum perang yang selalu memandang gerakan Islam sebagai gerakan separatis yang selalu menentang politik kolonial. Hal ini mau tidak mau mempengaruhi pandangan para sarjana Belanda di zaman kolonial, dan mempengaruhi sikap para peneliti budaya Jawa di zaman kemudian. Untuk dapat melihat kembali integrasi antara budaya Islam dan budaya Jawa di abad-abad yang lalu maka dibutuhkan unsur-unsur budaya Jawa dengan warna Islam yang pekat, di antaranya pertunjukan rakyat tradisional dan karya sastra yang diperkirakan tersebar di masyarakat luas. Di antara pertunjukan rakyat tradisional hanya wayang goleklah yang secara pekat mencermi...

avatar
Monica91
Gambar Entri
Wayang Cina-Jawa di Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Salah satu kegiatan Proyek Media Kebudayaan Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1980/1981 adalah penulisan Pustaka Wisata Budaya. Penulisan Pustaka Wisata Budaya tersebut bertujuan untuk merekam dan menyebar luaskan informasi tentang aneka ragam kebudayaan Indonesia, khususnya yang menampilkan aspek wisata budaya, serta meningkatkan perhatian, minat, dan apresiasi masyarakat terhadap obyek atau sesuatu yang mempunyai potensi sebagai obyek wisata budaya.   Sumber: Soelarto, Soelarto  and  Albiladiyah, S. Ilmi  (1980)  Wayang Cina-Jawa di Yogyakarta.  Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8223/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Ungkrung Tumis Lombok Ijo
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Ulat jati atau kepompong jati (Ungkrung) merupakan salah satu makanan favorit masyarakat di Dukuh Jetis, Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Hasil survey menyatakan bahwa masyarakat Jetis menyukai ulat jati atau ungkrung ini dan menjadikan ulat jati sebagai makanan favorit karena selain rasanya enak dan gurih, ulat ini juga sulit dicari karena hanya dapat ditemukan pada musim hujan saja atau setahun sekali, selama dua minggu musim hujan selama satu bulan, tergantung banyaknya kupu-kupu yang bertelur di daun pohon jati. Semakin banyak kupu-kupu yang bertelur maka akan semakin banyak ulat yang diperoleh. Masyarakat Jetis sendiri pada umumnya sangat senang apabila musim ungkrung datang. Selain bisa mengkomsumsi sebagai lauk nasi tiwul, mereka juga dapat menambah penghasilan dengan cara mencari ungkrung dan kemudian dijual. karena harganya yang cukup mahal sampai menyentuh Rp.80.000 per Kgnya. Salah satu pilihan menu untuk memasak ungkrung adalah ungkrun...

avatar
Ihdi nizar
Gambar Entri
Rasulan, Pesta Rakyat di Gunungkidul
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Rasulan adalah suatu tradisi atau ritual tahunan setelah musim panen dan sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat Gunungkidul. Kata rasulan sendiri tidak selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang erat hubungannya dengan peringatan terhadap suatu momen hidup Nabi Muhammad SAW, namun kegiatan ini kegiatan budaya masyarakat sekitar. Ritual ini diselenggerakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada semua warga. Masyarakat Gunungkidul memaknai Rasulan sebagai hari raya ketiga selain Idul Fitri dan Idul Adha. Biasanya, orang tua akan mengundang teman-teman anak mereka dan akan memasak masakan spesial untuk dihidangkan kepada mereka. Jadi, anak-anak tersebut membawa teman-temannya untuk makan di rumah. Tradisi ini menjadi keunikan tersendiri dan kebanyakan dari masyarakat Kabupaten Gunung Kidul sangat menunggu momen ini dibandingkan lebaran. Bahkan untuk melaksanakan tradisi Rasulan ini, mereka lebih banyak mengelu...

avatar
Noorallifa Adhienda
Gambar Entri
Buku Benteng2
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

" Benteng dulu, kini, dan esok Adrisijanti, Inajati (2013) Benteng dulu, kini, dan esok. Kepel Press, Yogyakarta, pp. 1-230. ISBN 9786021228654 [img] Text Buku Benteng2.pdf Download (3MB) | Preview Abstract Tinggalan masa kolonial bangsa Eropa di Indonesia pada masa abad 16 hingga pertengahan abad 19 tentu sangat banyak dan beragam. Salah satu yang di rangkum dalam buku ini adalah peninggalan situs budaya berupa Benteng. Dalam hal mengelola yang artinya berupa aktivitas memelihara dan memanfaatkan situs budaya seperti Benteng di Indonesia bagi keperluan akademis dan keperluan lainnya bukan perkara mudah. Pemangku kepentingan pengelola situs budaya menghadapi kondisi yang tidak sederhana. Kesadaran budaya masyarakat terhadap situs budaya belumlah pada tahap yang mampu mengapresiasi hasil sebuah peradaban dari sebuah era dengan baik. Perilaku pembiaran, kesalahan pengelolaan hingga perusakan dan pencurian merupakan unsur-unsur yang melemahkan. ITEM TYPE: Book SU...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Gerebeg Selarong
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gerebeg Selarong adalah agenda budaya rutin yang diselenggarakan oleh warga desa Guwosari, Pajangan, Bantul. Kegiatan budaya ini dilaksanakan setiap bulan Oktober untuk memeperingati Hari Jadi Desa Guwosari. Selain itu juga bertujuan untuk mengenalkan Destinasi Wisata Goa Selarong. Agenda budaya ini biasanya dimeriahkan dengan kirab barisan prajurid (bregada), gunungan, ingkung hingga ornamen unik. Juga dimeriahkan dengan kesenian yang ada di wilayah Desa Guwosari. Kirab Grebeg Selarong dimulai dari Balai Desa Guwosari menuju arah halaman parkiran Goa Selarong. Jarak tempuh yang harus dilalui peserta kirab kira-kira 3 kilometer. Acara Gerebeg Selarong Bantul ditutup dengan berebut gunungan yang dibawa oleh peserta kirab setelah didoakan terlebih dahulu. Masyarakat yang hadir langsung berebut gunungan yang ada dihadapapan mereka.

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Merti Bumi Nyadran Sumber Air Air Tuk Suracala
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Upacara adat Merti Bumi Nyadran Sumber Air Air Tuk Suracala“ ini biasanya dilaksanakan pada Rabu Kliwon mangsa kapat (Kalender Jawa) setiap tahunnya di Surocolo, Seloharjo, Pundong Bantul. Tujuannya adalah ungkapan terimakasih atas rejeki dan keselamatan yang diterima selama ini. Dimeriahkan dengan kirab dan pentas seni.

avatar
Widra
Gambar Entri
Upacara Rebo Pungkasan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Untuk menolak penyakit / marabahaya dan untuk mensyukuri rejeki yang telah diterimanya, masyarakat Wonokromo, Plered, Bantul melaksanakan Upacara Adat Tradisi Rebo Pungkasan pada hari Selasa malam Rabu terakhir bulan Sapar. Masyarakat mengarak lemper raksasa dan jodhang dari masjid Al Huda menuju balai desa Wonokromo. Sesampai di balai desa, dilanjutkan dengan doa bersama. Acara dilanjutkan dengan pemotongan lemper raksasa dan perebutan lemper dan jodang hasil bumi.

avatar
Widra
Gambar Entri
Jenang Suran, tradisi menyambut tahun baru Islam
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jenang Suran adalah tradisi menyambut 1 Muharam Tahun Baru Islam yang dilakukan oleh para abdi dalem juru kunci (Kasultanan Ngayogyakarta maupun Kasunanan Surakarta) Makam Raja-raja Mataram di Kotagede. Tradisi ini ada sejak jaman Sultan Agung Hanyokrokusuma. Dalam tradisi ini juru kunci menyiapkan jenang/bubur yang diberi nama jenang panggul untuk dibagi ke warga yang datang/pejiarah. Jenang panggul dibuat dari beras dengan lauk tahu, tempe, sayuran, dan “dele irengkedelai hitam. Adapun jenang pangul sendiri bermakna memanggul yang diartikan bahwa abdi dalem dan masyarakat yang datang bisa kuat memanggul beban hidup di tahun yang baru. Dele/kedelai bermakna (Bahasa Jawa) yaitu putus dan ireng diartikan segala yang tidak baik. “Dele ireng diartikan sebagai terputusnya segala yang tidak baik. Tradisi ini diawali dengan pembacaan shalawat Nabi diiringi oleh kesenian hadroh dilanjutkan dengan doa dan zikir di depan gapura Makam Panembahan Senopati ing Alaga Sayidin Panatagama Kh...

avatar
Widra