Gobak sodor, permainan tradisional tempo dulu, merupakan jenis permainan anak-anak yang kerap dimainkan oleh anak-anak Indonesia terutama pada malam hari sewaktu bulan purnama. laki-laki perempuan semua bisa mengikuti permainan ini. Permainan ini meriah sebagai bentuk perayaan bulan purnama dimana sinarnya menerangi bumi Indonesia seperti di siang hari. Dulu memang belum ada listrik masuk. Sehingga satu hal yang sangat istimewa bila bulan sedang purnama. Permainan gobak sodor ini diramaikan anak-anak sekitar jam 19.00-21.00. Waktu ini disesuaikan dengan jam belajar yang sudah selesai dan jam tidur mereka selanjutnya. Hampir seluruh penduduk desa keluar rumah hanya untuk sekedar menikmati terangnya sinar bulan purnama yang dulu terasa lebih indah. Gobak sodor dimainkan dengan cara berkelompok. 10 orang dibagi menjadi 2 kelompok. pembagian kelompok harus secara adil. Ada laki-laki ada perempuan. Ada anak yang umurnya masih muda ada yang sudah senior. Semua dibagi rata. kemudian terben...
Topeng Banjet merupakan kesenian tradisional khas Kabupaten Karawang yang sangat khas dengan bahasa Sundanya yang kasar dan waditra pengiringnya. Penamaan Topeng Banjet menurut sejumlah tokoh pelakunya hanya berupa istilah semata untuk membedakan topeng tradisional dengan topeng berasal dari Indramayu dan Cirebon serta dari Jawa yang mengamen hingga ke pesisir Karawang. Musik Topeng Banjet yang dimainkan sangat berbeda dengan musik topeng dari Jawa hingga bunyinya seperti suara bancet (sejenis katak) bersahutan. Waditra (pengiring) Topeng Banjet yang sangat khas tersebut ada pada kendang, kecrek, dan goong buyung (gong kecil). Kesenian Topeng banjet merupakan bentuk kesenian tradisional dengan jenisnya termasuk seni pertunjukan rakyat atau dapat dimasukkan juga ke dalam bentuk teater tradisional. Lebih khusus lagi kesenian Topeng Banjet dapat didefinisikan sebagai seni pertunjukan rakyat yang diawali lawakan atau pelawak (bodor) dengan Topeng Banjet diteruskan dengan pertunjuk...
Arumba adalah ensemble musik dari berbagai alat musik yang terbuat dari bambu. Arumba lahir sekitar tahun 1960-an di Jawa Barat Indonesia, saat ini menjadi alat musik khas Jawa Barat. Sejarah: Konon pada tahun 1964, Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta, mereka mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Arumba (Alunan Rumpun Bambu). Kemudian sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik yang bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai alat musik lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru (gambang, bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan Rumpun Bambu). Sekitar tahun 1969, Grup Musik Arumba juga mengubah nama menjadi Arumba, sehingga timbul sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya waktu, istilah arumba akhirnya melek...
Wuluku bentuknya seperti palu besar dan dibuat dari kayu. Wuluku memiliki fungsi untuk membajak sawah, biasanya menggunakan kerbau sebagai penariknya. Wuluku yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Bajak adalah salah satu perkakas pertanian untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana dan berguna dalam sejarah. Tujuan utama dari membajak adalah untuk membawa tanah bagian dalam yang subur ke permukaan. Wuluku (Bajak) biasanya ditarik oleh seekor kerbau. Walau demikian, di beberapa daerah di negara miskin dan berkembang, bajak ditarik oleh kuda. Sedangkan, di negara-negara maju, sudah dipergunakan mesin bajak bertenaga bahan bakar fosil.
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Cisadane, Bogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun ditemukan di Desa Ciaruteun Ilir, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor; tepatnya pada koordinat 6°31'23,6" LS dan 106°41'28,2" BT. Tempat ditemukannya prasasti ini merupakan bukit (bahasa Sunda: pasir ) yang diapit oleh tiga sungai: Cisadane, Cianten, dan Ciaruteun. Sampai abad ke-19, tempat ini masih dilaporkan sebagai Pasir Muara, yang termasuk dalam tanah swasta Tjampéa (= Ciampea, namun sekarang termasuk wilayah Kecamatan Cibungbulang). Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara parwa 2, sarga 3, halaman 161 disebutkan bahwa Tarumanagara mempunya rajamandala (wilayah bawahan) yang dinamai "Pasir Muhara". Prasasti Ciaruteun dilaporkan oleh pemimpin Bataaviasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (sekarang Museum Nasion...
Toleat merupakan salah satu jenis musik tiup (Aerophone) khas daerah Subang. Toleat biasa dimainkan oleh penggembala di daerah pantura sambil menunggu gembalaanya. Awalnya toleat dibuat dari bahan jerami karena perkembangan jaman dan keawetan bahannya maka sekarang toleat dibuat menggunakan bahan bambu tamiyang, toleat mempunyai nada dasar salendro dan mempunyai delapan lubang nada serta mempunyai suara yang unik menyerupai saxophone , bentuknya mirip dengan suling tetapi mempunyai rit yang dibuat dari kayu berenuk. Toleat dapat dipadukan dengan beberapa jenis alat musik lain sehingga dapat menghasilkan jenis musik yang bagus. Biasanya toleat dipadukan dengan kecapi dan kendang, bahkan sekarang ini toleat dikolaburasikan dengan alat musik modern seperti keyboard. Masyarakat Subang sendiri belum terlalu mengenal toleat karena hanya ada dua orang yang bisa mahir memainkannya yaitu Mang Parman dan Pa Asep Nurbudi (Asep Oboy). Pengenalan kepada masyarakat u...
Maen Po adalah salah satu aliran pencak silat yang berasal dari daerah Cianjur, tepatnya desa Cikalong --Cikundul (tempat awal mula berdirinya Cianjur) yang berada kini di kecamatan Cikalong Kulon. Lokasi ini dapat ditempuh melalui rute jalur alternatif dari Jakarta melalui Jonggol. Maen Po adalah seni bela diri yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah R. Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R. H. Ibrahim, aliran ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan. Kebanyakan orang mengira bahwa aliran Cikalong ini adalah merupakan bela diri yang terinspirasi dari teknik perkelahian hewan mamalia terbang yaitu kalong (pteropus edulis) atau kelelawar besar berdasarkan pada kata dari aliran ini. Maenpo Cikalong sama sekali tidak mengambil bentuk atau terinspirasi dari hewan, Maenpo Cikalong adalah aliran bela diri pencak silat yang me...
Tutunggulan adalah sebuah kesenian tradisional bagi masyarakat di kecamatan Warungkondang, kabupaten Cianjur. Tutunggulan merupakan bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh benturan antara alu dan lesung. Tutunggulan sering terdengar pada saat-saat tertentu, seperti pada saat penyimpanan padi ke lumbung. Terkadang, tutunggulan sengaja dibunyikan dengan keras agar bisa terdengar dari jarak yang cukup jauh. Beberapa macam bunyi yang dihasilkan dari kesenian ini adalah: “trok”, “tung”, “dung”, dan “prek”. Bunyi “trok” dihasilkan dari pukulan antara alu dan bagian samping sebelah luar pamoroyan. Bunyi “tung” dihasilkan dari pukulan antara alu dan bagian samping sebelah dalam pamoroyan. Bunyi “dung” dihasilkan dari pukulan antara alu dan bagian dalam pamoroyan. Dan, “prek” dihasilkan dari benturan antaralu dalam posisi silang. Sumber: Wikipedia Indonesia
Nama bandrek sudah ada dalam Serat Centhini yang ditulis awal abad 19.Bandrek cocok diminum pada cuaca dingin karena kandungan jahe, serai, dan merica yang mampu menghangatkan tubuh. Bandrek biasa ditemukan di daerah Jawa Tengah atau Jawa Barat, didaerah Jawa Barat biasanya rasanya lebih pedas karena lebih kaya akan rempah. Bahan Bandrek jawa tengah hanya menggunanan jahe, serai, merica, dan gula jawa. Sedangkan bahan #Bandrek unutk Jawa barat adalah jahe, kapulaga, kulit kayu limau, kayu manis, serai, lada, cengkeh, cabe jawa, garam, gula merah. Resep Bandrek bisa lihat disini.