Tari tradisional Boranan adalah tari yang terinspirasi oleh aktivitas penjual nasi Boranan yang ada di Lamongan dan sudah siap dengan dagangannya dari pagi sampai subuh. Gerakan tari Boranan cukup sederhana namun bermakna, dengan sentuhan tradisional. Setiap gerakan menunjukkan aktivitas penjual Boranan, dari menyiapkan makana sampai menyerahkannya kepada pelanggan. Penari Boranan selalu datang dari Lamongan, dengan memakai kain batik tradisional Lamongan, dengan warna khas biru dan hitam dan terdapat garis-garis merah pada pinggang.
Kebaya adalah salah satu pakaian adat untuk wanita dari jawa barat yang biasanya dipakai saat acara acara tertentu, seperti upacara penting, upacara pernikahan, acara acara resmi, dll. Kebaya biasanya dipadukan dengan kain batik untuk bawahannya, modell kebaya juga sangat bervariasi.
Mega Mendung adalah salah satu motif batik khas Cirebon yang paling dikenal oleh khalayak. Motif ini menggambarkan bentuk sekumpulan awan di langit. Konon menurut sejarah Cirebon, motif ini terbentuk ketika seseorang melihat bentuk awan pada genangan air setelah hujan dan cuaca saat itu sedang mendung. Sehingga seseorang itu menuangkan idenya untuk menggambar awan yang telah di lihat melalui genangan air tersebut dengan bentuk awan yang bergelombang. Oleh sebab itu, terbentuklah motif Mega Mendung (Mega= Awan, Mendung=cuaca yang sejuk/adem) dengan warna dasar merah dan awan yang berwarna biru dengan tujuh gradasi warna sebagai warna orisinilnya yang terkenal dari Cirebon. Arti dari motif Mega Mendung ialah awan yang muncul ketika cuaca sedang mendung. Selain arti, motif Mega Mendung juga memiliki makna atau filosofi bahwa setiap manusia harus mampu meredam amarah/emosinya dalam situasi dan kondisi apapun, dengan kata lain, hati manusia diharapkan bisa tetap ‘adem&rsquo...
Batik Cimahi dilahirkan melalui kompetisi yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Cimahi. Kompetisi ini sendiri merupakan hasil saresehan yang diikuti oleh tokoh masyarakat, seniman, pengusaha dan unsur Dekranasda kota Cimahi. Saresehan tersebut menghasilkan lima motif batik khas Cimahi, yaitu: Motif Kujang Motif Ciawitali (Bambu) Motif Cirendeu (Daun Singkong) Motif Pusdik (Pusat Pendidikan Militer) Motif Curug Cimahi
Batik adalah kerajinan bernilai tinggi yang saat jaman dahulu kala menjadi mata pencaharian wanita-wanita masyarakat jawa.
Batik Indramayu yang dikenal juga dengan nama Batik Dermayon atau dikenal juga dengan nama Batik Paoman, termasuk dalam jenis batik pesisir. Karakteristik yang paling menonjol dari Batik Indramayu adalah ranggam dinyatakan flora dan fauna, dengan borgol dan banyak garis lengkung yang lancip (riritan), latar belakang putih dan warna gelap dan banyak titik-titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, dan bentuk dari isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Salah satu contoh motif Batik Indramayu adalah Motif Etong. Motif ini menggambarkan satwa laut seperti ikan, udang, cumi, ubur-ubur dan kepiting. Contoh lain dari Motif Batik Indramayu adalah Motif Ganggeng, Motif ini menjelaskan jenis rumput laut yang ditemukan di Pantai Utara Jawa. Masih ada lagi Motif Batik Khas Indramayu yang menceritakan kehidupan sekitar pesisir pantai, seperti Motif Kapal Terdampar, Motif Kembang Gunda, dan lain-lain. Hampir semua Motif Batik Indramayu identik dengan kehidupan di pesisi...
Sangat eksotis coraknya :)
Batik Cimahi karena adanya sayembara untuk menciptakan motif batik, yang diadakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) kota Cimahi yang diketuai oleh Ny. Atty Suharti Tochija. Cimahi terus berkreasi hinga terciptalah lima motif batik, yakni motif Cirendeu, Ciawitali, Curug Cimahi, Pusdik, dan Kujang. tercetusnya sayembara ini ketika tahun 2008 pada kompetisi itu terdaftar 80 motif yang mengikuti lomba. Batik kota Cimahi tumbuh atas prakarsa Bapak Drs. Adang Kosasih (alm) dan Ibu Itoch Tochiya dari Dekranasda Kota Cimahi pada waktu itu dan batik Cimahi di sahkan pada tahun 2009. Ide untuk mengembangkan Batik Cimahi dimulai karena keprihatinan beberapa seniman Cimahi yang peduli terhadap perkembangan budaya tradisional di kota Cimahi
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian tradisi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat Jawa. Lebih dari sekadar pertunjukan, wayang kulit dahulu digunakan sebagai media untuk permenungan menuju roh spiritual para dewa. Konon, “wayang” berasal dari kata “ma Hyang”, yang berarti menuju spiritualitas sang kuasa. Tapi, ada juga masyarakat yang mengatakan “wayang” berasal dari tehnik pertunjukan yang mengandalkan bayangan (bayang/wayang) di layar. Wayang kulit diyakini sebagai embrio dari berbagai jenis wayang yang ada saat ini. Wayang jenis ini terbuat dari lembaran kulit kerbau yang telah dikeringkan. Agar gerak wayang menjadi dinamis, pada bagian siku-siku tubuhnya disambung menggunakan sekrup yang terbuat dari tanduk kerbau. Wayang kulit dimainkan langsung oleh narator yang disebut dalang. Dalang tidak dapat diperankan oleh sembarang orang. Selain harus lihai mema...