Jus Pinang merupakan menu minuman andalan dari masyarakat Jambi. Masyarakat Jambi umumnya percaya bahwa minuman ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengatasi masuk angin maupun melancarkan peredaran darah. Pada pembuatan minuman ini bahan dasar yang digunakan adalah jahe merah, cengkeh, gula merah, madu dan pandan. Minum Jus Pinang dalam keadaan hangat sangatlah nikmat, jika anda mengkonsumsi minuman ini maka anda akan menikmati kekhasan rasanya serta bersemangat dalam menjalani aktivitas harian. Sumber : http://nurfaizianshori.blogspot.com/2017/03/15-makanan-dan-minuman-khas-jambi-yang.html
Jika mendengar nama dari kuliner yang satu ini pastilah sangat asing ditelinga kita. Memang unik kuliner yang satu ini, selain bentuknya yang unik seperti buaya penyajian dari kue ini pun terbilang cukup unik karena disajikan dalam wadah yang berbentuk seperti sisik buaya. Untuk bahannya sendiri, kue ini terbuat dari tepung ketan yang kemudian diberi pasta yang diisi gula merah serta kelapa parut yang dilumuri santan kelapa. Kuliner yang satu ini sangatlah cocok dinikmati oleh para pencinta kuliner manis. Kuliner ini memiliki rasa manis yang berasal dari gula merah ditambah lagi dengan rasa gurih yang berasal dari santan membuat kuliner yang satu ini menjadi kuliner istimewa yang harus kamu cicipi jika sedang berada dijambi. Sumber : http://nurfaizianshori.blogspot.com/2017/03/15-makanan-dan-minuman-khas-jambi-yang.html
Kebalikan dari besan yang biasanya menyebalkan, sayur besan ini justru melekat di hati. Bahan yang digunakan pun unik, yaitu dari bunga tebu. Dinamakan sayur besan karena biasanya dihidangkan untuk para besan. Nah, kan menggugah selera banget. Buat kamu warga Jakarta atau sedang singgah di sana, jangan lupa mampir ke Tangerang dan cobain aneka kuliner khasnya ya. Sumber : https://www.idntimes.com/food/dining-guide/megan/makanan-khas-tangerang-yang-wajib-dicicipi/full
Rangkayo Hitam merupakan seorang Raja Melayu Jambi yang sangat pemberani dan sakti, saat pemerintahan kerajaan dibawah kepemimpinan kakaknya Rangkayo Pingai, Rangkayo Hitam pernah mencegat upeti yang dikirimkan kakaknya kepada kerajaan Mataram yang waktu itu Kerajaan Melayu Jambi merupakan daerah jajahan kerajaan Mataram. Upeti itu berhasil digagalkan oleh Rangkayo Hitam, karena beliau berpendapat bahwa Kerajaan Melayu Jambi merupakan Kerajaan yang berdaulat dan tidak tunduk kepada Kerajaan manapun.. Mendengar adanya gejolak di Kerajaan Melayu Jambi yang tidak mau mengirimkan upeti ke Kerajaan Mataram dan tentang adanya seorang sakti bernama Rangkayo Hitam yang menggegalkan Upeti tersebut, maka Raja Mataram merencanakan akan melakukan penyerangan ke kerajaan Melayu yang disebut serangan Pamalayu dan segera memerintahkan seorang empu untuk membuat sebuah keris sakti yang akan digunakan untuk membunuh Rangkayo Hitam. Mendengar hal tersebut, Rangkayo Hitam berangkat...
Seni tari daerah Jambi cukup banyak ragam serta coraknya, dimana pada tiap-tiap daerah mempunyai ciri sesuai dengan keadaan daerah serta suku dalamkelompok masyarakat adat yang bersangkutan. Dari sekian banyak corak dan ragamnya seni tari daerah Jambi, namun sudah banyak pula yang hampir tidak dikenal bahkan dilupakan oleh lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Chatab pada tahun 1962, kemudian ditata ulang oleh OK Hendri BBA pada tahun 1967. tari ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu yang dihormati sebagai ungkapan rasa putih hati muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan dalam menyambut tamu, dan ditarikan oleh penari remaja putri. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : bio...
Di Jambi dahulunya pernah berdiri tiga kerajaan Melayu, dua diantaranya bercorak Buddha yaitu Kerajaan Malayu (Melayu kuno) kemudian muncul Kerajaan Dharmasraya (Melayu muda), dan terakhir adalah Kesultanan Jambi yang bercorak islam (Melayu Islam). Salah satu saksi dari keberadaan Kerajaan Melayu Kuno di Jambi adalah kompleks Percandian Muaro Jambi, yang terletak di desa Muaro Jambi Kec. Muaro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.Diperkirakan candi-candi dilokasi situs sejarah candi Muaro Jambi mulai dibangun sejak abad ke- 4M. sampai sekarang disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang lebih 39 kelompok candi dengan luas komplek percandian 2.612 hektar. Dikawasan ini terdapat beberapa candi yang berhasil di pugar diantaranya : Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Astano, Candi Kembar Batu, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Koto Mahligai dan Kolam Telago Rajo. Seluruh bangunan candi...
Bahan: 250 gram kwetiau basah, lumuri dengan minyak goreng 4 sdm minyak goreng untuk menumis 1 lembar daun pandan, simpul 1 buah dada ayam, potong dadu 5 batang daun kemangi Gula pasir dan garam secukupnya Bumbu Halus: 7 butir bawang merah 5 siung bawang putih 2 ruas jari jahe 1 sdt lada 4 butir kemiri 2 buah cabai merah 8 buah cabai keriting 3 ruas kunyit Cara membuat: Panaskan minyak, tumis bumbu halus dan daun pandan hingga harum. Tambahkan ayam dan masak hingga berubah warna. Masukkan gula pasir, garam, kemangi, dan kwetiau, aduk rata. Siap disajikan. Sumber : Facebook "Resep Masakan"
Bahan: 300 gram kwetiau basah 1/2 buah bawang bombai, cincang 2 siung bawang putih, cincang 2 butir telur, kocok 100 gram ayam suwir 1 bonggol brokoli, potong 1 sdt kecap ikan 3 sdm kecap manis 2 batang daun bawang, potong Garam, merica bubuk secukupnya Cara membuat: Tumis bawang putih dan bawang bombai hingga harum, masukkan telur, masak orak-arik. Tambahkan ayam, brokoli, kecap ikan, kecap manis, garam, dan merica bubuk, aduk hingga rata. Cemplungkan kwetiau dan daun bawang, aduk rata. Angkat dan siap disajikan. Sumber : Facebook "Resep Masakan"
Bahan: 400 gram kwetiau basah, lumuri dengan minyak goreng 4 sdm minyak goreng untuk menumis 2 sdm minyak wijen untuk menumis 3 siung bawang putih, cincang halus 1/2 buah bawang bombai, iris tipis 2 ruas jahe, memarkan 200 gram udang, kupas 500 ml air 3 sdm saus sambal 2 ikat sawi hijau, potong Garam dan gula pasir secukupnya Cara membuat: Panaskan minyak goreng dan minyak wijen, tumis bawang putih, bawang bombai, dan jahe hingga harum. Masukkan udang, masak hingga berubah warna. Tuang air, saus sambal, garam, dan gula pasir, aduk rata. Masak hingga mendidih. Tambahkan sawi hijau dan kwetiau, aduk rata. Siap disajikan. Sumber : Facebook "Resep Masakan"