Konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo, kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo , Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo . Di sebuah pertapaan, istri seorang Brahmana / Pandhita baru saja melahirkan seorang putra dengan fisiknya sangat bugar dengan tangisan yang sangat keras ketika lahir, karenanya...
Misteri Buaya Putih di Sungai Brantas Kediri . Cerita tutur tentang keberadaan buaya putih di aliran Sungai Brantas sejak zaman kerajaan kuno Kediri hingga sekarang masih saja menjadi misteri yang tak terpecahkan. Sebab sungai yang digunakan sebagai lalu lintas air sejak masa Empu Sindok pada masa Mataram Hindu selalu minta korban nyawa manusia. Berulang kali orang tiba-tiba kalap di sungai yang pernah ditumbali oleh Mpu Baradah saat memecah Kerajaan Kahuripan menjadi dua yakni Kerajaan Panjalu dan Jenggala sekitar tahun 1009. Dan yang terakhir, yang menjadi ‘tumbal’ Sungai Brantas Kediri adalah dua bocah bernama Deny Kurniawan (12) dan Dwi (11), warga Kelurahan Balowerti, Kecamatan Kota, Kediri pada 20 September 2011 lalu. Keduanya tiba-tiba terbawa arus di areal pembangunan proyek Jembatan Brawijaya Kediri yang difungsikan sebagai pengganti jembatan lama yang pada 18 Maret nanti berusia 144 tahun. Cerita tentang penunggu buaya putih ini juga banyak dic...
Wayang Topeng merupakan tradisi budaya dan religiusitas masyarakat Jawa sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan yang dipimpin oleh Raja Gajayana sekitar abad ke 8 M. [5] Topeng waktu itu yang terbuat dari batu adalah bagian dari acara persembahyangan. [5] Kemudian pada masa [[Raja Erlangga, topeng dikontruksi menjadi kesenian tari. [5] Topeng digunakan menari waktu itu untuk mendukung fleksibilitas si penari. [5] Sebab waktu itu sulit untuk mendapatkan riasan (make up), untuk mempermudah riasan, maka para penari tinggal mengenakan topeng di mukanya. [5] Wayang Topeng Malangan ini mengikuti pola berfikir India , karena sastra yang dominan adalah sastra India. [5] Jadi cerita Dewata, cerita pertapaan, kesaktian, kahyangan, lalu kematian itu menjadi muksa. [5] Sehingga sebutan-sebutannya menjadi Bhatara Agung . Jadi itu peninggalan leluhur kita, sewaktu leluhur...
Pakaian Adat Jawa Timur Baju adat atau pakaian adat Jawa Timur ada 2, yaitu baju baju mantenan dan baju pesaan. Namun demikian berbagai modifikasi dari baju daerah Jawa Timur tersebut sangat banyak. Walaupun dimodifikasi seperti baju cak dan ning, namun tetap menggambarkan provinsi yang beribukota di Surabaya ini. 1. Baju Pesa'an adat Madura Baju Pesaan adalah baju adat khas dari masyarakat suku Madura. Baju ini sangat fenomenal dan dikenal diseluruh provinsi Indonesia, karena memiliki ciri khas yang lain dari baju adat lainnya di Indonesia. Seperti apakah baju Pesaan tersebut? Nama pakaian Pesa'an adalah nama pakaian atasan, sedangkan untuk bagian bawah disebut dengan Celana Gomboran. Berikut beberapa perlengkapan dari pakaian Jawa Timur yang dikenal dengan nama Pesa'an : Bagian kepala : Odheng santapan , yaitu sejenis ikat kepala berbahan kain batik biasa, motif telaga Biru atau Storjoan, Warna merah soga...
Provinsi Jawa Timur - Pakaian Adat Tradisional Pesa'an Pakaian adat tradisional Madura, Jawa Timur biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya
Data diperoleh dari cerita lisan Mbah Seniman usia 80 tahun (tetua adat desa Made)
Upacara ritual adat Rupa Bumi diadakan setahun sekali pada saat musim panen di wilayah pinggiran kota Surabaya, yakni di daerah Made, Sambikerep. Upacara adat ini diselenggarakan selama 4 hari berturut-turut. Sampai sekarang ritual adat ini masih dijalankan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa atas limpahan hasil panen.
Kopi pancur adalah kopi Jawa yang banyak di tanam di wilayah Jawa timur. Kopi pancur java banyak di tanam di dataran tinggi ijen di Jawa timur. Kopi memang sangat cocok untuk di tanam di wilayah dengan dataran yang tinggi. Tanah Indonesia adalah tanah yang sangat subur sehingga sangat mudah bagi petani untuk menanam dan mengembangkan berbagai jenis kopi di wilayahnya masing-masing. Menanam kopi java pancur bukan berarti tidak memiliki halangan. Ada banyak masalah yang bisa mengganggu tanaman kopi seperti berbagai macam jenis hama yang dapat menyerang taman kopi, curah hujan, dan hal hal lainnya. Salah satu jenis hama yang sering mengganggu dan merusak tanaman kopi adalah karat daun. Ketika tanaman kopi terlihat bercak bercak seperti karat maka petani harus segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah semacam ni. Apabila hama di biarkan, lama kelamaan karat daun akan menyebar sehingga dapat membuat tanaman kopi tidak dapat berbuah. Dua jenis kopi yang merupakan bibit dar...
Gending (lagu) ini dinyanyikan pada saat Uyon-Uyon, yakni salah satu rangkaian upacara Rupa Bumi. Gending ini dipercaya dapat menolak bala, khususnya bagi masyarakat Made dalam menyelenggarakan tradisi Rupa Bumi.