Raja Tanjung Kemuning, Sumatera Selatan, memiliki seorang putra yang bernama Raden Alit dan putri Dayang Bulan. Suatu ketika, kakak perempuannya, Dayang Bulan diculik oleh Malim Hitam, putra Ratu Ageng dari Negeri Salek Alam. Mengapa Malim Hitam menculik Dayang Bulan? Lalu, berhasilkah Raden Alit menyelamatkan Dayang Bulan? Berikut kisahnya dalam cerita Raden Alit dan Dayang Bulan.* * * Alkisah, di Negeri Tanjung Kemuning, Sumatera Selatan, tersebutlah seorang raja bernama Ratu Ageng yang menikah dengan seorang Dewa Kahyangan. Mereka tinggal di langit dan telah dikaruniai dua orang putra, yaitu Raden Kuning dan Raden Alit, serta seorang putri bernama Dayang Bulan. Ketiga anak raja tersebut saling menyayangi satu sama lain. Raden Kuning dan Raden Alit adalah orang yang sakti mandraguna. Sejak kecil hingga dewasa, mereka berguru berbagai macam ilmu kesaktian kepada Nenek Dewi Langit. Setelah hampir dua puluh tahun menjalani kehidupan di Langit, Ratu Ageng merasa...
Kerinci Dari Batu Larung ke Aksara Incung Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Kerinci Dari Batu Larung ke Aksara Incung. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. Text Komik Kerinci Adn REV.pdf Download (13MB) | Preview Abstract Kebudayaan terbentuk dari sebuah gagasan, tindakan, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan karakter dan mental bangsa. Dalam dunia pendidikan, kebudayaan perannya sangat penting dalam membentuk karakter dan mental siswa melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah.“Buku Pengayaan Rumah Peradaban” berjudul ARKEOLOGI KERINCI (DARI BATU LARUNG HINGGA AKSARA INCUNG) yang diterbitkan oleh Balai Arkeologi Sumatera Selatan ini, berisi pengetahuan yang simpel dan menarik tenta...
Mencari Ibu Kota Sriwijaya Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Mencari Ibu Kota Sriwijaya. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. Text Sriwijaya LENGKAP LOW (1).pdf Download (17MB) | Preview Abstract Pembicaraan dan perdebatan tentang lokasi Ibu Kota Sriwijaya, tidak pernah usai. Para ahli beradu argumen sesuai dengan pendapatnya masing-masing bersumber dari data yang dimilikinya. Silang pendapat merupakan kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan, termasuk arkeologi. Temuan data baru bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat bahkan merubah hipotesis atau pendapat yang pernah ada. Hasil penelitian terakhir atau data terbaru selalu dinanti para peneliti. Sebagai sebuah kerajaan yang pernah berjaya di belahan barat Nusantara, Sriwijaya mewarnai sejarah panjang Nusantara (...
" Mencari Ibu Kota Sriwijaya Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Mencari Ibu Kota Sriwijaya. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. [img] Text Sriwijaya LENGKAP LOW (1).pdf Download (17MB) | Preview Abstract Pembicaraan dan perdebatan tentang lokasi Ibu Kota Sriwijaya, tidak pernah usai. Para ahli beradu argumen sesuai dengan pendapatnya masing-masing bersumber dari data yang dimilikinya. Silang pendapat merupakan kelaziman dalam dunia ilmu pengetahuan, termasuk arkeologi. Temuan data baru bisa menjadi pintu masuk untuk memperkuat bahkan merubah hipotesis atau pendapat yang pernah ada. Hasil penelitian terakhir atau data terbaru selalu dinanti para peneliti. Sebagai sebuah kerajaan yang pernah berjaya di belahan barat Nusantara, Sriwijaya mewarnai sejarah panjang Nusantara (Indonesia). Keberadaan Kerajaan (Kedatuan) Sriwijaya tidak diragukan lagi oleh para ahli. Pertanyaan yang selalu mengemuka di tengah-tengah masyarakat adalah dimanakah ibu kotanya? Rupanya pertan...
Udara dingin malam itu terasa menusuk tulang. Hujan deras disertai angin kencang turun tak henti-henti sejak sore tadi. Di dalam gubuk itu si Lemang duduk berlunjur sambil menyembunyikan kedua tangannya di balik ketiak untuk menahan dingin. Matanya tertuju ke arah jendela kayu yang bergoyang-goyang terkena hentakan angin. Di sampingnya terbaring seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam dengan sarung diikatkan di sekeliling tubuhnya yang tambun. Dari sore tadi ia tertidur dan tidak bangunbangun lagi. Pak Belalang namanya. Penduduk desa biasa memanggilnya Pak Belalang karena mereka mengenalnya sebagai lelaki tua yang pemalas dan suka tidur. Sementara itu, si Lemang seorang anak yang rajin dan suka menolong. Sehari-harinya ia membantu para petani berkebun di ladang. Kadangkadang ia membantu menamam ubi, jagung, dan buah-buahan. Kadangkadang pula ia ikut memanen padi ketika musim panen tiba. Upahnya dia belikan untuk keperluan makan sehari-hari. Malam itu langit tampak gelap. Suara g...