tari
115 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Marwas
Alat Musik Alat Musik
Riau

Alat musik ini terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan. Marwas merupakan gendang kecil berkepala ganda. Gendang ini dimainkan sebagai pemberi tempo dalam tarian zapin bersama alat musik biola, gambus, dan suling madruf.

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Joged Lambak
Tarian Tarian
Riau

Tari joged lambak adalah tarian yang berasal dari Riau. Tarian ini merupakan tari pergaulan muda-mudi yang sangat populer dan disenangi. Tarian ini juga dapat berfungsi sebagai hiburan. Saat menari, para penari akan saling menari sesuai dengan irama musiknya.     

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tari Tandak
Tarian Tarian
Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Tari Joged Lambak
Tarian Tarian
Riau

Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Tari Joged Lambak
Tarian Tarian
Riau

Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Kue Bangkit - Riau - Riau
Makanan Minuman Makanan Minuman
Riau

Diberi nama kue bangkit karena ukuran dari kue ini setelah matang dan dikeluarkan dari oven akan berukuran dua kali lipat dari ukuran adonan semula. Warna kue bangkit ini putih kekuningan dan kadang dipercantik dengan diberi noktah berwarna merah di atasnya. Tekstur kue bangkit yang sangat halus dan gampang remuk. Kue bangkit akan lumer di dalam mulut dan mempunyai rasa yang renyah ketika dikunyah. Rasanya yang manis ini menjadi daya tarik bagi anak-anak.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Puteri Tujuh
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Dulu, Dumai hanyalah sebuah dusun nelayan yang sepi, berada di pesisir Timur Propinsi  Riau , Indonesia. Kini, Dumai yang  kaya  dengan minyak bumi itu, menjelma menjadi kota pelabuhan minyak yang sangat ramai sejak tahun 1999. Kapal-kapal tangki minyak raksasa setiap hari singgah dan merapat di pelabuhan ini. Kilang-kilang minyak yang tumbuh menjamur di sekitar pelabuhan menjadikan Kota Dumai pada malam hari gemerlapan bak permata berkilauan. Kekayaan Kota Dumai yang lain adalah keanekaragaman tradisi. Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat kota Dumai yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun-temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya.  Sal...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Kelingking Sakti
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Setiap orang memiliki perangai yang berbeda-beda. Ada yang baik, ada pula yang buruk. Di daerah Kepulauan Riau, Indonesia, hiduplah sebuah keluarga yang miskin. Keluarga tersebut terdiri dari seorang ayah, ibu dan tiga orang anak. Ketiga anak tersebut memiliki perangai yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perangai anak yang tua (sulung) dan yang tengah, sangat berbeda dengan anak yang bungsu. Si Bungsu sangat rajin bekerja, sehingga ia menjadi anak kesayangan ayah mereka. Melihat hal itu, anak yang sulung dan yang tengah merasa iri hati dan benci terhadap si Bungsu. Oleh karena itu, mereka berniat untuk mencelakakannya. Apa yang akan dilakukan anak yang sulung dan yang tengah terhadap si Bungsu? Berhasilkah mereka mencelakakan si Bungsu? Bagaimana nasib si Bungsu? Ingin tahu jawabannya? Ikuti kisahnya dalam cerita Kelingking Sakti  berikut ini. * * * Alkisah,  pada zaman dahulu kala, di sebuah desa di Kepulauan Riau, hiduplah sepasang suami-istr...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
LEGENDA PUTRI MAMBANG LINAU
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

  Alkisah, di tanah Bengkalis hiduplah seorang pemuda bernama Bujang Enok. Ia hidup miskin dan sebatang kara, tak berayah, tak beribu, tak juga bersaudara. Namun, ia adalah pemuda yang baik dan pemurah hati. Pekerjaan sehari-harinya mencari kayu api di dalam hutan, yang kemudian dijualnya ke pasar atau ditukarkannya dengan beras dan keperluan hidupnya yang lain. Suatu pagi, Bujang Enok sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba ia dihadang seekor ular berbisa. “Ssssss......Ssssss.....”, ular itu berdesis menjulur-julurkan lidahnya ke arah Bujang Enok. Melihat ular itu, Bujang Enok berusaha menghalaunya dengan baik, namun tidak juga mau pergi. Lalu ia pun mendiamkannya. Ketika ia diamkan, ular itu justru hendak mematuk Bujang Enok. Dengan terpaksa, Bujang Enok pun melecutnya dengan semambu (tongkat rotan), pusaka peninggalan almarhum ayahnya. Sekali lecut, ular berbisa itu pun menggeliat, lalu mati. Setelah melihat tak bergerak lagi, Bujang Enok seger...

avatar
Meta Indriyani Kurniasari