Pagi hari ke 4 lebaran ratusan pemuda pemudi daerah Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi beramai-ramai berkumpul di tepian Sungai Kuantan. Tidak hanya berkumpul, para muda mudi ini juga berpasang-pasangan menaiki perahu yang terbuat dari buluh ditepian sungai tersebut.
Sebanyak 20 perahu yang dibuat bersama-sama oleh masyarakat sekitar untuk dinaiki para pemuda pemudi yang berjumlah 30 orang.
Perahu yang oleh masyarakat setempat disebut Perahu Baganduang tersebut dibuat dalam rangka melaksanakan tradisi adat yang telah dilakukan masyarakat terus menerus selama kurang lebih satu abad lamanya.
Tradisi yang disebut masyarakat Festival Perahu Baganduang tersebut dijalankan oleh para muda-mudi mulai dari malam terakhir Bulan Ramadhan.
Tokoh Masyarakat Daerah Lubuk Jambi, Raja Mahadi bercerita pada malam takbiran tersebut para pemuda yang masih lajang membawa mangkok berisikan beberapa buah jeruk untuk diberikan kepada pemudi yang diinginkannya untuk bersanding dalam festival tersebut.
"Dalam adat, jeruk ini diperuntukkan sebagai bahan yang dipakai mandi para remaja putri di Subuh hari pertama lebaran 1 Syawal," tuturnya.
Sebagai puncak acara, pada hari raya ke empat para pemuda dan pemudi yang ikut serta didandingkan bersama diatas perahu yang sebelumnya diarak masyarakat kampung.
Dalam festival tersebut para muda mudi yang bersanding dan masyarakat yang hadir melihat disuguhkan berbagai hiburan seperti Rarak Calempong, Panjek Pinang, pertunjukan seni tari daerah, kabaret dan kegiatan Potang Tolugh.
Raja Mahadi bercerita awal mula diadakannya tradisi ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat setempat dulu atas berhasilnya panen sawah padi.
"Sebagai penghargaan atas tenaga yang dikeluarkan oleh para pemuda pemudi saat panen maka dilaksanakanlah kegiatan ini," ujarnya.
Tradisi ini dari semenjak dahulu dipertahankan masyarakat sebagai ritual yang terus dilaksanakan tiap tahunnya pada momen Hari Raya Idul Fitri.
Tidak jarang ajang ini jadi suatu kegiatan pertemuan jodoh para pemuda pemudi masyarakat sekitar, karena yang terlibat tidak hanya masyarakat setempat tetapi juga ada masyarakat sekitar dari luar kampung.
Banyak dari masyarakat sekitar dari acara ini bersanding dan lanjut menjadi sebuah kesatuan keluarga.
Sumber:
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.