Bandros adalah salah satu jenis kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut dan santan. Rasanya yang gurih dari kelapa parut dan santan kelapa ini terasa nikmat setelah ditaburi dengan sedikit gula pasir. Bahan-bahan/bumbu-bumbu : Bahan I: 60 gram tepung beras 350 ml santan dari 1/2 butir kelapa 2 lembar daun pandan, disimpul 2 1/2 sendok teh garam Bahan Ii: 225 gram tepung beras 300 gram kelapa parut kasar 2 butir telur, dikocok lepas 475 ml air 75 gram gula pasir untuk taburan Cara membuat (50 buah): Bahan I : rebus tepung beras, santan, daun pandan, dan garam sambil diaduk sampai mengental. Bahan II: aduk rata tepung besar dan kelapa parut. Tambahkan rebusan bahan I sambil diaduk rata. Masukkan telur dan air sedikit – sedikit sambil diaduk rata. Panaskan cetakan kue bandros yang sudah dipanaskan. Tuang adonan sampai penuh. Tutup dan biarkan sampai matang. Keluarkan dar...
Gehu merupakan camilan yang berbahan dasar Tahu yang kemudian dicampurkan ke adonan terigu dan diisi dengan toge Makanan ini juga sudah ada modifikasinya, contohnya Gehu pedas, Gehu Mayo, Gehu bumbu, dan lainnya. Gehu pedas ini bedanya dengan Gehu biasa adalah dari isiannya yang ditambahkan sedikit cabe rawit cincang, sedangkan Gehu Mayo adalah Gehu yang disiram saus Mayounaise, dan Gehu bumbu adalah Gehu yang dipotong dan di goreng kering dan di beri bumbu bubuk seperti bumbu Balado, Keju, BBQ dan lainnya. Sekarang Gehu juga tidak hanya dibalut adonan terigu saja, tapi ada juga Gehu yang dibungkus dengan sejenis kulit lumpia atau siomay. Mungkin Gehu ini di Ibu kota juga akan kita jumpai, tapi identitasnya asli from Bandung! Jadi, Gehu adalah Kuliner from Bandung. sumber http://bandungholics.blogspot.com/2010/11/gehu-toge-tahu.html Gehu paling enak ditemani Cabe Rawit...
Bandung sejak dulu dikenal dengan surganya makanan unik. Salah satunya adalah seblak basah. Bentuk, tekstur dan rasanya yang unik akan membuat Anda ingin terus menyantapnya. Seblak basah terbuat dari kerupuk aci yang telah direbus atau dikukus yang kemudian ditumis di atas wajan bersama bumbu yang sudah dihaluskan. Seblak basah tidak disajikan dalam keadaan kering dan renyah, tetapi sedikit berair dan kenyal. Makanan asal Bandung tersebut memilki berbagai macam bentuk. Bisa bundar pipih, kecil memanjang, atau berbentuk lain sesuai selera penjualnya. Seblak sering diolah dengan cara lain. Ditumis dengan tambahan telur, mie, sayuran, dan bakso, seafood atau sosis, mirip kwetiau goreng komplit. Jajanan ini digemari masyarakat Bandung dan wisatawan karena enak, murah, dan mengenyangkan yakni Rp 5.000 per porsi. Anda bisa menjumpai pedagangnya di area sekolah, kampus, atau pusat perbelanjaan di Bandung. Selain seblak basah, ada pula seblak kering. B...
Kebanyakan orang mungkin bertanya, apakah SEBLAK?dalam bahasa Sunda, kata Seblak sering dikaitkan dengan “NYEBLAK”, kata ini jika dihubungkan dengan perasaan merupakan “NYEBLAK HATE'' : perasaan yang kaget diikuti dengan ketakutan yang luar biasa”. Terus apa kaitannya dengan kata SEBLAK dalam istilah makanan? Ini cukup unik jika kita telah, Seblak merupakan jenis makanan cemilan yang terbuat dari kerupukyang sangat pedas. Ini diibaratkan jika kita memakan seblak akan merasa tertantang karena rasanya yang super pedas. Ada beberapa macam-macam kerupuk seblak yaitu ada kerupuk Seblak Basah dan resep kerupuk Seblak Kering . Kerupuk sebagai bahan utama pembuatan seblak biasanya dicampur dengan bumbu seperti Cabe,penyedap rasa,bawang putih,kencur,dan bisa ditambahkan jika memiliki selera yang berbeda. Proses pembuatan seblak kering adalah menggoreng bahan-bahan yang telah dihaluskan, kemudian tambahkan air sedikit, ma...
Nama bandrek sudah ada dalam Serat Centhini yang ditulis awal abad 19.Bandrek cocok diminum pada cuaca dingin karena kandungan jahe, serai, dan merica yang mampu menghangatkan tubuh. Bandrek biasa ditemukan di daerah Jawa Tengah atau Jawa Barat, didaerah Jawa Barat biasanya rasanya lebih pedas karena lebih kaya akan rempah. Bahan Bandrek jawa tengah hanya menggunanan jahe, serai, merica, dan gula jawa. Sedangkan bahan #Bandrek unutk Jawa barat adalah jahe, kapulaga, kulit kayu limau, kayu manis, serai, lada, cengkeh, cabe jawa, garam, gula merah. Resep Bandrek bisa lihat disini.
Ukuran : P : 0 cm L : 0 cm Tb : 0 cm T : 10 cm B : 0 cm D : 8 cm Asal : Bandung Bahan terbuat dari kayu albasiah, berbentuk bulat meruncing ke bawah diberi pakas besi ( paku sebagai kaki ), pada bagian puncak terdapat hulu ( kepala ) bulat panjang berfungsi untuk melilitkan tali. Hiasan pada badan gasing berupa sogatan dan ban berwarna ungu dan pink yang sudah aus melingkar. Gasing merupakan peralatan permainan tradisional anak laki-laki. Persebaran permainan ini kini sudah langka beredar permainan prodak pabrik dari luar. Gasing termasuk permainan ketangkasan / keterampilan karena dalam permainan ini untuk memutarkan panggal cara memutarkan gasing adalah sebagai berikut: Tali sepanjang 1 meter dililitkan pada bagian hulu panggal dan bagian ujung tali yang tersisa dijepit antara jari telunjuk dan tengah sedangkan bagian badan gasingdalam berada dalam genggaman tangan. Kemudian panggal dilemparkan ke tanah / lantai dengan tetap menahan ujungtali dalam jepitan mak saat...
Lukisan ini dibuat oleH seni rupa asal Bandung bernama Hendra Gunawan dengan gaya lukisan naturalis dengan ciri khas kaki digambarkan lebih kecil dari aslinya dan sapuan cat dilakukan pada kanvas hanya dilakukan sekali. Menggambarkan bagian dari sejarah pembuatan jalan raya Anyer-Panarukan, pada saat membuka hutan dan meratakan cadas (bukit batuan) di daerah Sumedang yang kemudian terkenal dengan sebutan Cadas Pangeran. Pembuatan jalan dikerjakan secara paksa (rodi) oleh rakyat Sumedang, yang kemudian ditentang oleh Bupati Sumedang yang dikenal dengan julukan Pangeran Kornel. Pada saat Daendels meninjau lokasi pembuatan jalan, Pangeran Kornel menyalami Gubernur Jenderal Hindia Belanda itu, dengan tangan kirinya. sementara tangannya memegang keris untuk menunjukan sikap menentang kerja paksa terhadap rakyatnya
Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Kutatanggeuhan. Kutatanggeuhan merupakan kerajaan yang makmur dan damai. Rakyatnya hidup tenang dan sejahtera karena dipimpin oleh raja yang bijaksana . Raja Kutatanggeuhan bernama Prabu Suwartalaya dan permaisurinya bernama Ratu Purbamanah. Raja dan ratu sangant bijaksana sehingga kerjaan yang dipimpin makmur dan tenteram. Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak . Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasehat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. “Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat,” sahut mereka. Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keingina...
Mengenai asal-usul nama “ Bandung ”, dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata ‘Bandung” dalam bahasa Sunda, identik dengan kata “banding” dalam bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabandeng (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata “Bandung” berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan. Pendapat lain mengatakan, bahwa kata “bandung” mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng adalah sebutan untuk genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi “Bandung”. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa kata “Bandung” berasal dari kata “bendung”. Pendap...