Suatu pagi di Kampung Marena, Desa Pekkalobeang, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, 236 kilometer utara Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagian desa masih tertutup kabut. Udara dingin begitu menusuk hingga terasa ke dalam tulang. Begitu dinginnya, kopi yang disajikan pun tak butuh waktu lama, apalagi ditiup, untuk menjadi dingin. Namun, rupanya dingin pagi itu tak membuat warga larut dan berniat berlama-lama dibalik sarung atau selimut. Masih pukul 06.00 Wita, sebagian besar warga dari berbagai kampung sudah mulai berkumpul di Desa Pekkalobeang. Tak hanya orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak pun turut serta. Tergambar jelas keceriaan di wajah mereka. Umumnya setiap keluarga membawa satu atau dua ekor ayam kampung hidup. Sebagian lagi membawa beragam bahan makanan baik yang sudah jadi maupun masih mentah. Berkumpulnya warga memang sudah disepakati sebelumnya oleh para tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan tradisi Manrundun Banni. Ritual ini kurang lebih sama...
Tari Pagellu merupakan salah satu tarian dari Tana Toraja yang di pentaskan pada acara pesta tambu Tuka, Tarian ini juga dapat ditampilkan untuk menyambut patriot atau pahlawan yang kembali dari medan perang dengan membawa kegembiraan. Sumber: https://daradaeng.com/kesenian-dan-khas-budaya-sulawesi-selatan.html
Dende' ini permainan tradisional anak Makassar yang cara mainnya sangat gampang, pemain cukup menggambar kotak-kotak seperti gambar diatas sebgai pijakannya saat bermain, lalu melemparkan batu kecil di salah satu kotak tersebut (dilemparkan berurut dimulai dari kotak yang paling dekat dengan garis start), setelah itu pemain akan melompat dengan satu kaki ke kotak-kotak tersebut tanpa menginjak kotak yang ada batunya. Sebelum menyelesaikan satu round jangan lupa untuk mengambil kembali batu yang sudah dilemparkan tadi tanpa menurunkan kaki (masih posisi mengangkat satu kaki).
Suling Lembang merupakan suling yang paling panjang terdapat di daerah Toraja . Panjangnya sampai mencapai antara 40-100 cm, dengan garis tengah 2 cm. Pada bagian ujung diberi cerobong dari tanduk, hingga seperti terompet . Suling ini memiliki enam lubang nada, dan biasanya alat musik ini digunakan untuk lagu-lagu daerah Toraja terutama lagu-lagu kedukaan, juga dapat digunakan untuk menirukan alam sekitarnya. Suling Lembang tidak dimainkan secara solo melainkan diperlukan sokongan suara dari suling yang serupa lainnya,yakni suling deata . Hal ini dikarenakan, alat musik ini memiliki peran sebagai pengiring tarian Toraja yang dikenal dengan tarian Ma'marakka . Suling Lembang ini pun diperlengkapi dengan tanduk kerbau di bagian ujungnya sebagai corong pembesar suara. Suling Lembang merupakan suling tegak lurus...
KONON, kata sebuah legenda, ketika kehidupan di "Bumi" masih diatur langsung dari "Langit" oleh PUANG MATUA (Tuhan, Sang Pencipta), semua aktivitas keseharian di bumi berlangsung aman, tenteram, dan damai. Bila ada masalah yang muncul dalam perikehidupan sehari-hari diutusla wakil penduduk Bumi ke langit menemui Puang Matua untuk meminta nasihat. Jalur transportasi-komunikasi yang digunakan adalah "Eran diLangi'" sebuah tangga menjulang tinggi menuju langit yang sengaja diciptakan Puang Matua. Lalu, setelah Puang Matua bersabda atas persoalan yang dibentangkan ke hadapan-Nya, wakil penduduk Bumi itu pun turun lewat tanggga yang sama dan menyampaikan segala isi pembicaraanNya dengan Puang Matua kepada sekalian penduduk Bumi untuk kemudian dijadikan pegangan hidup. Selama beberapa generasi ruitinititas ini berjalan lancar. Sampai pada suatu ketika malapetaka itu muncul, berawal dari keinginan keluarga yang berniat mengawinkan anak mereka sesaudara kandung. Konon, keinginana itu dipicu ol...
Bisa dibilang permainan ini adalah permainan favorit bagi mereka yang lahir di tahun 90-an. Permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak lelaki ketimbang anak perempuan karena permainan ini menuntut perencanaan strategi tiap tim dan kekuatan berlari dari tiap-tiap pemain. Walau demikian, sebenarnya anak perempuan pun ada yang ikut memainkan permainan ini. Di Makassar, Permainan yang dimainkan oleh dua tim ini dinamakan permainan 'Bom'. Di daerah lain, ada yang menyebutnya 'Benteng'. Untuk memainkan permainan ini, terlebih dahulu dibentuk 2 tim yang tiap timnya berisi 4 orang atau lebih. Kemudian tiap-tiap tim memiliki sebuah benda yang harus dijaga, biasanya menggunakan batu. Nah, tiap tim juga memiliki batas wilayah yang telah disepakati bersama. Dan tiap pemain yang memasuki wilayah lawan dan tersentuh, maka harus ditahan sampai rekan satu timnya menyelamatkan dengan menyentuhnya kembali. Tim yang paling banyak menginjak batu yang dijaga oleh lawannya adalah pemenang dari permaina...
Permainan tradisional yang satu ini biasanya dimainkan oleh anak lelaki. Di Makassar, permainan ini dinamakan Cangke'. Sedangkan di daerah lain, permainan ini dikenal dengan nama 'Gatrik'. Sebelum memulai permainan, biasanya akan dibentuk 2 tim, yang tiap timnya terdiri atas 3 orang atau lebih. Untuk memainkan Cangke' ini, diperlukan 2 stik (biasanya menggunakan kayu atau bambu). Stik yang pertama agak panjang (sekitar 30 cm), sedangkan stik yang kedua lebih pendek (ukurannya, setengah dari ukuran stik yang pertama). Selanjutnya dibuat lubang atau bisa menggunakan 2 batu bata bersebelahan untuk meletakkan stik yang kecil tadi, yang nantinya akan dicungkil dan dipukul hingga melayang. Cara bermain cangke' ini agak sedikit ribet, namun seru. Diakhir permainan, tim yang kalah akan menggendong tim yang menang dengan jarak yang telah disepakati. Gimana? Kangen gak sama permainan-permainan di atas? Sebelum permainan tersebut benar-benar punah, mengapa tak mencoba untuk melestarikan kembali...
Poppo’ atau ada juga yang menyebutnya Peppo’ menurut kepercayaan orang di tanah bugis adalah sejenis siluman perempuan yang bisa terbang. Ada sebuah kisah tentang poppo yang konon pernah terjadi di sebuah kampung. Suatu hari, Puang Imang bersama semua keluarganya meninggalkan rumahnya karena seorang keluarganya mengadakan pesta pernikahan di daerah lain. Malam harinya, rumah Puang Imang dimasuki oleh poppo yang, sekali lagi, konon ingin mencuri. Setelah barang-barang yang mau dibawa pergi telah dibungkus dengan sarung, poppo itu tak bisa keluar dari rumah Puang Imang. Katanya, menurut pengakuan poppo itu, ia melihat dirinya dikepung air—seperti laut yang tak memiliki pantai. Setelah Puang Imang kembali, ia menemukan poppo telah berubah wujud menjadi seorang perempuan cantik berambut panjang telanjang berdiri di ruang tengah rumahnya. Ternyata rumah Puang Imang, sebelum ditinggalkan, telah disappo (dipagari) dengan baca-baca (mantera) sehingga poppo itu tak...
Para bayi keturunan Tana Toraja yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang yang dibuat di pohon Tarra. Kemudian, lubang tersebut ditutup dengan menggunakan anyaman ijuk. Upacara penguburan ini dilaksanakan secara sederhana dan bayi yang dikuburkan tidak dibungkus dengan kain, sehingga bayi seperti masih berada di rahim ibunya. Penempatan jenazah bayi disesuaikan dengan strata sosial masyarakatnya. Kuburan pun mengarah ke tempat tinggal keluarganya. Makna dari ritual penguburan ini adalah pengharapan kelahiran bayi-bayi yang lahir setelahnya akan diselamatkan. Sebab, mereka menganggap bahwa sang bayi seperti dikembalikan ke rahim ibunya. Sumber: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2186097/3-ritual-penguburan-khas-tana-toraja-sulawesi-selatan