Putri Jelitani adalah seorang putri raja di sebuah kerajaan di daerah Sumatra Selatan. Suatu ketika, negeri sang Putri dilanda kemarau yang amat panjang. Keadaan yang sulit itu baru akan pulih jika ada seorang gadis yang mau berkorban dengan mencebur ke laut. Oleh karena tak seorang pun yang mau berkorban, maka dengan ikhlas sang Putri rela melakukannya demi keselamatan rakyatnya dari bahaya kelaparan. Bagaimana nasib Putri Kemarau selanjutnya? Simak kisahnya dalam cerita Pengorbanan Putri Kemarau berikut ini! Dahulu, di Sumatra Selatan ada seorang putri raja bernama Putri Jelitani. Namun, ia akrab dipanggil Putri Kemarau karena dilahirkan pada musim kemarau. Ia merupakan putri semata wayang sang Raja. Ibunda sang Putri baru saja wafat. Sebagai putri tunggal, ia pun amat disayangi oleh ayahnya. Sementara itu, ayahnya adalah seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. Negeri dan rakyatnya pun hidup makmur dan tenteram. Suatu ketika, negeri itu dilanda kemarau yang...
Dahulu, di Sumatra Selatan ada seorang putri raja bernama Putri Jelitani. Namun, ia akrab dipanggil Putri Kemarau karena dilahirkan pada musim kemarau. Ia merupakan putri semata wayang sang Raja. Ibunda sang Putri baru saja wafat. Sebagai putri tunggal, ia pun amat disayangi oleh ayahnya. Sementara itu, ayahnya adalah seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. Negeri dan rakyatnya pun hidup makmur dan tenteram. Suatu ketika, negeri itu dilanda kemarau yang sangat panjang. Sungai-sungai kekeringan dan air danau pun menjadi surut. Padang rumput sudah hangus terbakar terik matahari. Ternak-ternak warga banyak yang mati. Tanah menjadi kering dan pecah-pecah sehingga hasil panen pun gagal. Warga banyak yang terserang penyakit dan dilanda kelaparan. Melihat keadaan tersebut, sang Raja yang arif dan bijaksana itu pun segera bertindak. Ia segera mencari peramal untuk mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut. Sudah banyak peramal yang ditemui, namun belum seorang pun yang mampu member...
Genggong basemah merupakan alat musik tradisional Kota Pagaralam provinsi Sumatera Selatan. Alat musik ini mampu menghasilkan suara layaknya harmonika. Genggong basemah dapat terbuat dari bambu, kayu, pelepah enau atau logam. Untuk memainkannya, genggong dipegang ditangan kiri dan bagian sisinya ditempelkan ke bibir. Untuk membunyikan genggong, mainkan lidah getar yang ada pada genggong dengan tangan kanan. Untuk mengubah nada dalam melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi rongga mulut yang juga berfungsi sebagai resonator. Dahulu alat musik genggong dimainkan oleh para petani yang sedang menunggu padi di sawah atau di tengah kebun. Masyarakat Besemah memainkan genggong untuk mengusir sepi dan jenuh.
Salah satu budaya sumatera selatan yaitu upacara adat Sedekah Rame. Bagi penduduk asli Lahat, Sumatera Selatan, sawah bukan hanya lahan pertanian belaka. Namun, sawah merupakan lahan penghidupan yang harus mendapat penghormatan tinggi. Untuk itu, mereka mengadakan Upacara Sedekah Rame. Sesuai dengan namanya, upacara adat ini dilakukan oleh masyarakat setempat, khususnya yang memiliki lahan persawahan, secara bersama-sama. Dalam Bahasa Indonesia, "sedekah rame" berarti "sedekah bersama-sama". Sedekah Rame dilakukan di tengah areal persawahan. Titik lokasi dilaksanakannya upacara disebut Tanah Badehe Setue, yang berarti tanah kesuburan masa depan. Upacara ini dilakukan para petani sebelum mereka melakukan kegiatan persawahan. Selesai upacara, barulah mereka melaksanakan kegiatan, mulai dari proses pengolahan sawah seperti penyiangan dan pembenihan, hingga proses pemanenan. Upacara ini diselenggarakan sebagai ucapan syukur dan permohonan, kepada Tuhan tentunya, agar memperoleh perlindung...
Pagaralam di Sumatera Selatan tidak hanya mempunyai pemandangan alam yang indah, bumi besemah ini juga merupakan tempat kebudayaan megalithikum. Perbukitan hutan tropis yang terapit Bukit Barisan dan Gunung Dempo menjadikan wilayah ini kaya akan bebatuan cadas. Bebatuan beku dari jenis andesit inilah yang kerap digunakan oleh manusia pra sejarah untuk membuat berbagai karya spektakuler, seperti arca, lesung batu, kubur batu, dolmen, dan menhir. Batu beghibu merupakan salah satu situs yang ditemukan di Pagaralam, tepatnya di tengah persawahan di Desa Tegur Wangi. Menurut catatan sejarah, situs batu beghibu diyakini sebagai bekas tempat pemukiman penduduk dan tempat pemujaan bagi masyarakat setempat di masa lampau. Bagi masyarakat setempat saat ini, Desa Tegur Wangi Lama merupakan wilayah yang sejak dulu dianggap suci dan sakral. Batu megalith yang ditemukan di tengah sawah dahulu digunakan sebagai tempat upacara adat pemakaman tokoh sepuh masyarakat yang meninggal dunia. Ketika a...
Bahan-bahan 1/4 gr cabe rawit merah 100 gr cabe merah keriting 2 buah tomat (uk sedang) 5 siung bawang putih 8 siung bawang merah 1 kelingking asam jawa (larutkan) 1 bh gula aren (uk kecil) secukupnya Garam 3 lembar salam 1 ruas laos (jika suka) Minyak u/ menumis Langkah Cuci bersih dan blender semua bahan basah.. ...
Bahan-bahan 5 porsi Bahan Pempek 500 gr tepung kanji 3 sendok makan tepung terigu 1/4 rebon udang 5 siung atau lebih boleh, bawang putih 2 butir telur ayam secukupnya Garam secukupnya Penyedap rasa Untuk Bumbu Cuko : 5 gandu gula aren 1 sendok makan atau lebih gula putih 1 sendok cuka secukupnya Asam jawa secukupnya Cabe rawit Garam...
Bahan-bahan 7-8 porsi 1/2 kg daging sapi (has dalam) 2 buah cabai keriting 1 butir kapulaga 1 batang kayu manis 5 buah cengkeh 1 ruas jari asam jawa 3 buah daun salam Kecap manis yang agak banyak Garam dan gula Minyak goreng Bumbu halus...
Bahan-bahan 1/2 kg ayam 2 ons kacang tanah 3 keping Gula merah 2 sdm Gula pasir 15 biji cabe rawit merah 20 biji cabe rawit hijau 7 siung bawang putih 1 ons emping 1 buah jeruk nipis 1/2 sdt garam 3 sdm bawang goreng Secukup nya penyedap rasa 2 biji asam jawa Langkah ...