Resep: Bahan Ayam 1 ekor (1500 g) Bumbu Santan kental 600 ml Air secukupnya Bawang merah 5 siung Bawang putih 5 siung Ketumbar 1 sdt Lengkuas 1 iris yang dimemarkan Daun salam 3 lembar Garam secukupnya Cara Membuat Bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan garam yang dihaluskan. Ayam direbus bersama bumbu halus, lengkuas, dan daun salam. Dimasak sampai air habis. Santai dituang dan dimasak kembali sampai kuah tinggal sedikit. Sumber: Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gecot merupakan singkatan dari “geal geol nang cocot” yang berarti bergoyang di mulut (cocot). Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa gecot singkatan dari “ gagean wis kencot ” yang dalam bahasa Indonesia berarti cepat makan, sudah lapar. Bumbu dari makanan ini adalah gula merah, kacang goreng, bawang putih, garam dan kecap. Semua bumbu itu di uleg kasar di atas cobek yang lebar, dan ditambah sedikit air. Isian dari makanan ini adalah kubis segar, tahu, ketupat atau lontong, dan tauge rebus dan beri kerupuk merah putih yang diremukkan diatasnya. Kerupuk inilah yang menjadi khas dari Gecot asli Purbalingga, selain tahu dan kubis. Perbedaan gecot dengan kupat tahu adalah rasanya yang lebih didominasi rasa manis dan bumbu kacangnya yang lebih cair. Berikut adalah resep dan cara membuat tahu gecot Purbalingga Bahan: 200 gr Kobis 100 gr Kecambah/Tauge (rebus) 3 buah tahu kuning (goreng) Bumbu (sambel) :...
Sokaraja berada di kota Purwokerto, tepatnya di persimpangan jalan yang menuju ke Semarang dan ke arah Yogyakarta. Gethuk goreng Sokaraja memiliki citarasa manis dan gurih di lidah. Gethuk unik ini terbuat dari olahan singkong yang dibumbui gula kelapa. Kudapan legit ini ditemukan secara tak sengaja oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja pada 1918. Pada suatu hari getuk yang dijualnya tidak laku. Ia pun mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Lalu Sanpirngad menggoreng getuk yang tidak habis dijual itu. Tak disangka, makanan baru ini justru lebih digemari pembeli. Sanpirngad mewariskan warung getuknya kepada Tohirin, menantunya. Di tangan Tohirin, getuk goreng mencapai masa kejayaan. Dia bahkan mampu mengubah sebuah warung nasi rames menjadi tiga buah toko getuk goreng di Sokaraja. Oleh anak cucu Tohirin, tiga toko itu dikembangkan lagi sampai akhirnya menjadi sembilan buah toko, delapan di antaranya di Sokaraja dan satu toko di daerah Bunt...
Sirup Kawista biasa disebut sebagai "java cola" dengan bahan utamanya adalah buah kawis yang masih masuk dalam keluarga buah jeruk. Pohon penghasil buah eksotis ini mulai jarang ditemukan vegetasinya. Kini buah kawis identik dengan kota Rembang yang beriklim kering, pohon Kawista atau Kawis ternyata mampu tumbuh di daerah ini yang bertanah kering meskipun sebenarnya pohon Kawista ini berasal dari India bagian selatan. Buah Kawista berbentuk bulat, berkulit keras dan bersisik, dan berwarna coklat putih. Buah Kawista yang telah cukup masak akan jatuh dengan sendirinya. Buah yang masak daging buahnya berbau harum berwarna coklat kehitaman. Karena kulit buahnya yang keras, meskipun jatuh buah ini tidak akan rusak. Namun karena kulitnya yang keras dan warna dagingnya berwarna kecoklatan saat dewasa, buah ini memang sering kali dipandang tidak sedap untuk dimakan secara langsung. Cara membuat sirup kawista : rebus isi buah kawista sari...
Jaranan Sentherewe ini merupakan kesenian yang telah dikenal sejak abad 13. Uniknya, visualisasi kesenian ini telah terpahat pada relief Candi Penataran di Blitar. Jaranan Sentherewe ini dimainkan dengan 2 buah jaranan dan 1 buah jejaplok yang diiringi 1 buah kendang, 2 buah serone dan 1 buah kempul. Ada kisah menarik di balik Jaranan Sentherewe. Kesenian ini mengisahkan keperkasaan pasukan berkuda milik Raja Klana Sewandana. Pasukan ini bertempur melawan musuhnya yang diwujudkan dalam bentuk barong dan jejaplok. Kesenian ini diselenggarakan untuk mengumpulkan warga pada acara bersih desa. Namun, sekarang ini Jaaranan Sentherewe juga ditampilkan untuk menjadi hiburan pada upacara Kemerdekaan RI di Tulungagung. Gigi taring caplokan jaranan sentherewe Tulungagung berada di bawah yang bermakna menjadi kekuatan menopang. sumber: http://www.kompasiana.com/bunnan/jaranan-thik-ponorogo-dikembangkan-oleh-pelarian-majapahit_5741dc59537a61351502b55b
A. Mengenal Tari Turonggo Yakso Tari Turonggo Yakso merupakan kesenian asli kabupaten Trenggalek. Awalnya kesenian ini berasal dari “baritan” yaitu sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Dongko sejak lama. Berkat jasa Bapak Puguh yang juga merupakan warga Dongko, dengan memperkenalkan kesenian Turonggo Yakso akhirnya kesenian ini mulai dikenal sebagai kesenian asli Trenggalek yaitu pada tahun 80 -an.Tari Jaranan Turonggo Yakso ini menceritakan tentang kemenangan warga desa dalam mengusir marabahaya atau keangkaramurkaan yang menyerang desanya. Saat ini tari Turonggo Yakso banyak diminati oleh para pelajar diwilayah Trenggalek, mulai dari anak SD sampai pada ibu-ibu dan orang tua. Bahkan setiap perayaan 17 Agustus hampir taka da sekolah yang tidak menampilkan Kesenian Tradisional tersebut. Mungkin bagi mereka ini semua adalah ungkapan rasa hormat yang dituangkan dalam sebuah gerakan yang tak lain adalah menari. Tari Turonggo Yakso ini ber...
Sesi pertama dalam pertunjukan jaranan buto adalah persembahan jaranan buto. Sesi tersebut menggambarkan keperkasaan dan semangat masyar akat Banyuwangi dalam mempertahankan dan menjalani kehidupan. Selanjutnya, sesi kedua berlangsung selama dua jam, yaitu tarian kucingan. Tarian kucingan mengisahkan jagat raya bukan hanya tempat manusia. Jagat raya ini juga dihuni tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mempunyai kebebasan dan hidup bersama. “Yang terakhir adalah penampilan tarian barong yang mengisahkan barong bertampang seram. Namun, di balik semua itu, barong berperan sebagai pemimpin yang mempunyai jiwa tegas, adil, dan melindungi. Dia tidak membedakan dan menebarkan kasih sayang dalam kehidupan di muka bumi ini.” Sumber: http://www.kabarbanyuwangi.info/seni-jaranan-buto-goyang-malaysia.html
Sanghyang adalah salah satu jenis teater tradisi di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tari yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi sebagai tarian penolak bala atau wabah penyakit. Sampai saat ini, Tari Sanghyang tidak diadakan sekadar sebagai sebuah tontonan. Tari Sanghyang merupakan tari kerauhan (kesurupan) karena kemasukan hyang, roh, bidadari kahyangan, dan binatang lainnya yang memiliki kekuatan merusak seperti babi hutan, monyet, atau yang mempunyai kekuatan gaib lainnya). Tari ini adalah warisan budaya Pra-Hindu yang dimaksudkan sebagai penolak bahaya, yaitu dengan membuka komunikasi spiritual dari warga masyarakat dengan alam gaib. Tarian ini dibawakan oleh penari putri maupun putra dengan iringan paduan suara pria dan wanita yang menyanyikan tembang-tembang pemujaan. Di daerah Sukawati-Gianyar, tari ini juga diiringi dengan Gamelan Palegongan.Di dalam Tarian ini selalu ada tiga unsur penting yaitu asap/api, Gending Sanghyang dan medium (ora...
Bahan-bahan · 10 cm batang kayu manis, cuci bersih · ½ sdt merica butiran · 5 buah cengkih · 50 gram jahe segar, cuci, dan memarkan · 1 batang serai, memarkan · 300 gram gula merah · ½ sdt pala cincang · 1 liter air Cara membuat 1. Haluskan merica, cengkih, dan pala menjadi satu. Sisihkan. 2. Panaskan wajan, sangrai kayu manis dan bumbu yang dihaluskan hingga keluar aroma....