Alat Musik khas Provinsi DKI Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara Republik Indonesia. Budaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara. Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis. Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, orkes Samrah berasal dari Melayu, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab, dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Saat ini Suk...
Pada pylons (tonggak) Jalan Layang Non-Toll yang berdiri di atas sepanjang jalan raya Antasari dapat ditemukan berbagai macam lukisan dinding (mural) yang menggambarkan sendi-sendi kota Jakarta. Gambar-gambar yang penuh warna tersebut dibuat oleh siswa-siswi dari berbagai macam akademi, dan sekolah menengah di daerah itu. Kurang lebih 63 tonggak telah digambar oleh mereka. Mendeskripsikan ungkapan untuk Ibu kota, misalnya kebersihan, hingga mengungkapkan kesenian khas Betawi, seperti tarian Gambang Kromong, metro mini, bir pletok, dan kerak telor. Melalui mural tersebut pemerintah kota setempat ingin agar ada tempat untuk penyaluran ekspresi seni, dan memperingati budaya Jakarta, khususnya di antara pelajar. Sumber: 1. Now Jakarta Magazine, hal 98. oleh Sari WIdiati dan Raditya Fadilla. May 2018 2. Merdeka web news, Imam Buchori. 10 Maret 2018
Suku betawi memiliki beragam adat budaya seperti makanan khas, tarian, sampai alat musik. Namun yang tidak kalah menarik salah satunya adalah pakaian adat betawi. Pakaian adat betawi ada 3 macam, yaitu pakaian sehari-hari, pakaian resmi, serta pakaian pengantin. Pakaian keseharian Pria Betawi hanya terdiri dari atasan dan bawahan. Atasannya berupa baju koko atau sering disebut baju sadariah. Untuk bawahannya berupa celana komprang dengan ukuran nanggung, sarung yang digulung dan diikat dipinggang, serta sabuk hijau. Tidak lupa menggunakan peci merah. sumber : http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-betawi-dki-jakarta.html
Suku betawi memiliki beragam adat budaya seperti makanan khas, tarian, sampai alat musik. Namun yang tidak kalah menarik salah satunya adalah pakaian adat betawi. Pakaian adat betawi ada 3 macam, yaitu pakaian sehari-hari, pakaian resmi, serta pakaian pengantin. Untuk pakaian keseharian wanita betawi terdiri dari atasan, bawahan, dan penutup kepala. Atasannya berupa baju kurung berwarna terang mencolok. Sedangkan bawahannya berupa kain batik dengan motif geometris. Dan penutup kepalanya berupa kerudung dan selendang yang memiliki warna senada dengan baju kurung yang digunakan. sumber : http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-betawi-dki-jakarta.html
Suku betawi memiliki beragam adat budaya seperti makanan khas, tarian, sampai alat musik. Namun yang tidak kalah menarik salah satunya adalah pakaian adat betawi. Pakaian adat betawi ada 3 macam, yaitu pakaian sehari-hari, pakaian resmi, serta pakaian pengantin. Pakaian adat betawi baju resmi diperuntukan untuk bangsawan yang dulunya hanya digunakan oleh para damang. Saat ini pakaian yang bernama baju ujung serong resmi digunakan sebagai pakaian PNS pemda DKI Jakarta untuk hari-hari tertentu. Baju ujung serong terdiri dari dalaman kemeja putih, jas tutup berwarna gelap, batik geometris yang dipakai di pinggang sebagai lutut, dan celana pantolan yang memiliki warna sesuai dengan jas. Pakaian ini menuntut untuk dilengkapi dengan aksesoris berpa penutup kepala berupa kopiah, lalu ada kuku macan, pisau raut atau senjata badik yang diselipkan di pinggang, jam rantai untuk hiasan saku. Sedangkan untuk alas kaki berupa sepatu pantopel. Untuk pakaian resmi perempuan betawi yaitu baj...
Suku betawi memiliki beragam adat budaya seperti makanan khas, tarian, sampai alat musik. Namun yang tidak kalah menarik salah satunya adalah pakaian adat betawi. Pakaian adat betawi ada 3 macam, yaitu pakaian sehari-hari, pakaian resmi, serta pakaian pengantin. Pakaian pengantin pria betawi dalam acara pernikahan dibuat khusus. Pakaian ini hasil akulturasi budaya Arab, Tionghoa, dan Melayu. untuk pria pakaiannya disebut dandanan care haji. Pakaian ini berupa jubah besar berwarna cerah, dengan Pernik benang keemasan. Sedangkan bawahannya berupa celana panjang berwarna putih. Pengantin pria memakai selendang yang dikenakan dalam jas (bagian dada), dan memakai topi khusus yang terbuat dari sorban sebagai penutup kepala. sumber : http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-betawi-dki-jakarta.html
Suku betawi memiliki beragam adat budaya seperti makanan khas, tarian, sampai alat musik. Namun yang tidak kalah menarik salah satunya adalah pakaian adat betawi. Pakaian adat betawi ada 3 macam, yaitu pakaian sehari-hari, pakaian resmi, serta pakaian pengantin. Pakaian pengantin wanita betawi bernama dandanan care none. Baju pengantin ini sarat dengan nilai budaya Tionghoa. Baju adat ini terdiri atas blus warna cerah terbuat dari bahan kain satin. Bawahannya berupa rok gelap atau rok kun. Memakai hiasan kepala berupa kembang goyang dengan motif burung hong. Untuk rambut memakai hiasan sanggul palsu dengan cadar dibagian wajah. Hiasan bunga melati diikat pada sisir dan ronje dikenakan bersama Pernik hiasan lain yang berupa kalung lebar, maik-manik penghias, dan gelang listring. Untuk alas kaki menggunakan selop model perahu sebagai alas kaki. sumber : http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-betawi-dki-jakarta.html
Hasil pemugaran Dan temuan benda cagar budaya Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I) Anom, I.G.N and Sugiyanti, Sri and Hasibuan, Hadniwati and Dewi, Puswa and Ernawati, Ernawati and Sumono, Hardini and Supriyatun, Rini and Ismijono, Ismijono (1996) Hasil pemugaran Dan temuan benda cagar budaya Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I). Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggal Sejarah dan Purbakala, Jakarta. Text HASIL PEMUGARAN DAN TEMUAN BENDA CAGAR BUDAYA PJP I.pdf - Published Version Download (95MB) | Preview Official URL: http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.ph... Abstract Pelestarian benda cagar budaya meliputi pelestarian terhadap nilai d...
Museografia: majalah tentang permuseuman vol. XIII, no.1, 2018 Arainikasih, Ajeng Ayu and Solihin, Lukman and Prahara, Widyabrata and Budiharja, Budiharja and Ibrahim, Yuni Astuti and Lukman, Winny and Kellan, Opini Patrick and Napitupulu, Albertus and Submit Permuseuman, Submit Permuseuman and Aprianingrum, Archangela Yudi and Purba, Besty Edith Christie (2018) Museografia: majalah tentang permuseuman vol. XIII, no.1, 2018. Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Jakarta. Text Museografia Volume XIII No. 1 2018.pdf Download (28MB) Abstract Museum sebagai salah satu lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan dan kesena...