Budaya Indonesia
441 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dapur - Bugis Makassar - Sulawesi Selatan - Peralatan Masak
Ornamen Ornamen
Sulawesi Selatan

Dapur Orang Bugis Makasar   Istilah dapur (tradisional) disini mencakup pengertian dapur sebagai ruang /bangunan, tempat menyimpan peralatan masak dan tempat berlangsungnya kegiatan makan minum. Eksistensi dapur ini timbul bersamaan dengan diketemukannya api oleh manusia. Dapur bagi orang Bugis-Makassar sangat dekat dengan proses dan eksistensi keluarga. Keluarga yang masih “hidup” dapat ditengarai dengan dapur yang masih berasap. Sebaliknya sebuah dapur yang sudah tidak berasap lagi menandakan bahwa keluarga pemilik dapur sudah mati.   Dapur tradisional Bugis-Makasar pada umumnya berbentuk segi empat, mengikuti filsafat orang Sulawesi Selatan yang disebut “Sulapa Eppa” yang artinya “Yang dianggap paling sempurna adalah yang bersegi empat”. Bentuk formasi bangunan untuk perletakan tungku ada yang terbuat dari kayu dan ada pula yang diletakkan diatas lantai rumah secara berdampingan. Bangunan dapur tradisional Bugis-Makasa...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Songkok Guru
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Songkok atau peci tradisional Makassar, Sulawesi Selatan, biasa disebut songkok guru/nibiring bulaeng menjadi penutup kepala “wajib” bagi lelaki Makassar dalam setiap acara adat. Namun, pemakaian songkok itu telah meluas dan kerap digunakan dalam acara-acara formal selain adat. Bentuknya bundar dan kaku karena terbuat dari serat pelepah lontar. Anyaman lontar dipadukan dengan benang  sutra berwarna emas yang menutupi bidang seukuran koin di bagian pangkal songkok dan separuh garis kelilingnya. Warna songkok ini lazimnya hitam, cokelat, atau krem. Wujud songkok guru/ nibiring bulaeng bentuknya bundar dan kaku . Songkok ini menjadi simbol budaya orang Makassar dan bugis begitupun mandar seperti halnya blangkon pada orang Jawa. Modelnya pun tak pernah berubah sepanjang zaman. Awal mula penggunaan songkok guru/nibiring bulaeng ini dipakai oleh ANRONG GURU kerajaan gowa pada saat mengislamkan semua kerajaan bugis termasuk bone di jaman raja gowa sultan...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Masjid Tua Katangka
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

  masjid katangka Masjid Al-Hilal  atau lebih dikenal dengan nama  Masjid Katangka  adalah salah satu masjid tertua di provinsi  Sulawesi Selatan ,  Indonesia . Dinamakan Masjid Katangka karena berlokasi di kelurahan  Katangka , kecamatan  Somba Opu ,  Kabupaten Gowa . Selain itu, masjid ini disebut Katangka, karena bahan baku dasar dari masjid tersebut diyakini diambil dari pohon Katangka. Sebuah prasasti menginformasikan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1603, tetapi beberapa sejarawan meragukan informasi ini. Pendapat lain mengatakan bahwa masjid dibangun pada awal abad ke-18. Masjid Al Hilal Katangka dulunya merupakan masjid  Kerajaan Gowa . Letak masjid berada di sebelah utara kompleks makam  Sultan Hasanuddin . Lokasi makam yang diyakini sebagai tempat berdirinya Istana Tamalate, istana raja Gowa ketika itu. Sebuah jalan yang dikenal sebagai Batu Palantikang, me...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Benteng Somba Opu
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Benteng Somba Opu  adalah benteng peninggalan  Kesultanan Gowa  yang dibangun oleh Raja Gowa ke-9 Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna pada abad ke-16. Benteng ini terletak di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu,  Kecamatan Barombong ,  Kabupaten Gowa ,  Sulawesi Selatan . Pada masanya tempat ini pernah menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan dimana  rempah-rempah  yang diperjualbelikan untuk beberapa pedagang baik dari  Asia , sekitar  Indonesia  dan wilayah  Eropa . Sayangnya tempat yang sering dikunjungi oleh beberapa masyarakat lokal dan internasional ini telah dikuasai oleh  VOC  pada tahun  1669 , kemudian dihancurkan hingga terendam oleh ombak pasang. Pada tahun  1980 -an pun benteng ini ditemukan kembali oleh beberapa ilmuwan yang datang ke tempat itu. Pada tahun  1990  benteng ini telah direkonstruksi sehingga terlihat lebih baik...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Mengenal Lipaq SaqBe, Sarung Khas Mandar
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Sulawesi Selatan

Setiap pakaian adat suku Mandar tidak lepas dari lipa saqbe. Disamping adalah foto contoh pakaian adat suku Mandar dengan menggunakan sarung khas mandar yaitu lipa saqbe (nama lipa saqbe yang digunakan adalah Sure' Padzadza). Lipa Saqbe Mandar (Sarung Sutra Mandar) sepintas memiliki persamaan dengan kain sutra daerah lain, tapi di setiap jenis dan nama Lipa Saqbe Mandar memiliki ciri khas khusus yakni dari segi corak ( sure' ataupun bunga ) dan cara pembuatannya, yang membuatnya terkenal ke daerah sekitarnya (bugis dan makassar). Posisi coraknya itu tidak sembarangan, karena penciptaan motif ( sure' ataupun bunga ) punya peruntukan masing-masing berdasarkan standar ekonomi, sosial budaya, agama, dan juga strata sosial seseorang. Saat ini terdapat 2 jenis Lipa Sa'be bila ditinjau dari motifnya yaitu Sure dan Bunga. Perbedaannya, Sure ' yaitu lipa sa'be yang merupakan motif asli dari sarung sutra mandar, ciri-cirinya tidak memiliki hiasan/bunga yang membuatnya mencolok. Sedangkan Bunga...

avatar
Hanna Bado
Gambar Entri
Batu Pallantikang (Batu Pelantikan Raja)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sulawesi Selatan

Batu petantikan raja (hatu pallantikang) terletak di sebelah tenggara kompleks makam Tamalate. Dahulu, setiap penguasa baru Gowa-Tallo di sumpah di atas batu ini (Wolhof dan Abdurrahim, tt : 67). Batu pallantikang sesungguhnya merupakan batu alami tanpa pembentukan, terdiri dari satu batu andesit yang diapit 2 batu kapur. Batu andesit merupakan pusat pemujaan yang tetap disakralkan masyarakat sampai sekarang. Pemujaan penduduk terhadap ditandai dengan banyaknya sajian di atas batu ini. Mereka meyakini bahwa batu tersebut adalah batu dewa dari kayangan yang bertuah. Referensi: http://budaya-indonesia-sekarang.blogspot.co.id/2010/11/sisa-peninggalan-dan-kompleks-makam.html

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Kompleks Makam Katangka
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Kompleks ini terletak di sebelah utara bukit Tamalate, merupakan area pemakaman raja-raja Gowa dari masa yang lebih kemudian, dan raja-raja yang dimakamkan di kompleks makam Tamalate dan Bonto Biraeng. Pada kompleks ini terdapat bangunan makam kubah dan jirat biasa. Jirat dan nisannya dominan terhuat dari ukiran kayu. Jirat kayu diukir, dengan pahatan hiasan untaian flora, meng¬gunakan warna menyolok, merah dan terutama kuning keemasan. Pada bagian kepala dan kaki jirat terdapat semacam gunungan yang dilengkapi dengan kaligrafi ayat-ayat suci Al-Qur'an dan identitas yang dimakamkan. Ragam hias beberapa kubah -memperlihatkan adanya pengaruh anasir Barat, terutama terlihat pada pintu masuk. Kubah makam di kompleks ini berukuran lebih besar dari pada makam lain. Di dalam kubah terdapat sejumlah makam, mungkin dari satu keluarga terdekat. Makam-makam di dalam kubah diatur berjajar dua. Lantai kubah lebih tinggi 60-75 cm dari permukaan tanah atau dasar pintu masuk....

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Makam Syekh Yusuf
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sulawesi Selatan

Kompleks makam ini terletak pada dataran rendah Lakiung di sebelah barat Mésjid Katangka. Di dalam kompleks ini terdapat 4 buah cungkup dan sejumlah makam biasa. Makam Syekh Yusuf terdapat di dalam cungkup terbesar, berbentuk bujur sangkar Pintu masuk terletak di sisi Selatan. Puncak cungkup berhias keramik. Makam ini merupakan makam kedua. Ketika wafat di pengasingan, Kaap, tanggal 23 Mei 1699, beliau di¬makamkan untuk pertama kalinya di Faure, Afrika Selatan. Raja Gowa meminta kepada pemerintah Belanda agar jasad Syekh Yusuf dipulangkan dan dimakamkan di Gowa. Lima tahun sesudah wafat (1704) baru per¬mintaan tersebut dikabulkan. Jasadnya dibawa pulang bersama keluarga dengan kapal de Spiegel yang berlayar langsung dan Kaap ke Gowa. Pada tanggal 6 April 1705, tulang kerangka Syekh Yusuf dimakamkan dengan upacara adat pemakaman bangsawan di Lakiung. Di atas makamnya dibangun kubah yang disebut kobbanga oleh orang Makassar. Makam Syekh Yusuf mempunyai dua nisan...

avatar
Rizki Azizah
Gambar Entri
Mappalette Bola
Ritual Ritual
Sulawesi Selatan

Mappalette Bola, Tradisi Unik Pindah Rumah Suku Bugis. Biasanya saat orang akan pindah rumah mereka akan disibukkan dengan mengemasi barang untuk memindahkannya  ke rumah yang baru dari rumah lama.  Kegiatan tersebut tidak terjadi pada masyarakat suku Bugis di Provinsi Sulawesi Selatan.  Ya, mereka memiliki tradisi sendiri dalam pindahan rumah dengan benar-benar memindahkan rumah yang sebenarnya. Tradisi ini disebut Mappalette Bola.  Kebanyakan rumah orang suku bugis sebagian besar adalah rumah kayu berbentuk panggung.  Tradisi ini melibatkan puluhan bahkan ratusan warga kampung untuk membantu memindahkan rumah ke lokasi yang baru.  Perabot rumah tangga seperti lemari, barang pecah belah, sebelumnya akan dikeluarkan dari rumah guna menghindari kerusakan saat proses pemindahan rumah. Ada dua teknik pemindahan rumah, jika lokasi yang baru tidak jauh dari tempat semula, rumah hanya akan didorong setelah bagian bawah rumah dipasangi roda...

avatar
adhaagary