Keberadaan pura di Bali tentu tak asing lagi karena memang banyak jumlahnya. Mayoritas masyarakat Bali yang beragama Hindu membuat lokasi wisata favorit ini potensial “ditumbuhi” pura-pura sebagai sarana peribadatan. Dan konsekuensinya, karena pura-pura itu berada di tempat wisata maka fungsinya menjadi meluas bukan lagi hanya lokasi untuk beribadah namun juga menjadi sarana pariwisata budaya-teologi. Salah satu pura yang berada di Bali itu yakni Pura Taman Sari. Dalam lingkungan pura ini terdapat dua buah Meru Tumpang Sebelas dan Meru Tumpang Sembilan yang pada bagian dasarnya dikelilingi oleh kura-kura raksasa yang dikelilingi oleh kolam dengan dibelit Naga Ananthaboga. Hal tersebut mengisahkan saat para Dewa memutar air kehidupan (amerta) yang bertujuan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia. Lingkungan Pura Taman Sari juga menjadi objek penelitian karena penilaian bahwa di lingkungan pura ini sarat akan nilai historisitas. Beta...
Peninggalan budaya di Bali selain masih dipertahankan hingga kini, namun juga benar-benar dimanfaatkan untuk menarik minat para turis lokal maupun mancanegara. Puri Saren Ubud ialah salah satunya. Puri ini masih tetap lestari sekalipun zaman semakin berganti dimana arus modernitas hampir menguasa setiap lini kehidupan masyarakat kita. Karena kealamian dan keunikannya itulah yang masih dipertahankan membuat puri ini tak pernah sepi dari pengunjung. Puri Saren Ubud merupakan istana kerajaan Ubud yang sangat indah dengan tetap memertahankan rumah-rumah tradisional yang menjadi lokasi kediaman Raja Ubud. Eksistensi puri ini menujukkan jiwa serta identitas Desa Ubud sendiri secara khusus, dan Bali pada umumnya. Sekalipun sistem feodal sudah lama dihilangkan namun bukan berarti rasa hormat kepada raja ataupun keturunannya menjadi serta merta luntur. Puri ini dibangun oleh Ida Tjokorda Putu Kandel yang memerintah sekitar tahun 1800-1823 M. Selama ini Puri Sare...
Pura Samuantiga kerap dijadikan sebagai lokasi pemujaan kepada kekuatan alam dan nenek moyang oleh masyarakat Hindu. Pura ini masih terlihat sangat alami. Bangunan mandala wisata sebagai sarana penunjang aktifitas budaya semisal pertunjukkan kesenian Bali berdiri tepat didepan pura. Disekitar pura juga ditumbuhi oleh pohon-pohon yang besar semisal Beringin, Pole, maupun pohon yang lainnya yang rindang. Beberapa kegiatan ritual keagaman yang kerap digelar di pura ini seperti Nganten, Ngampyong, Siat Sampian, Sanghyang Jaran Menginjak Bara, Mapalengkungan, Siat Pajeng dimana kesemuanya dimaksudkan untuk melakukan pembersihan diri. Yang menarik dari pura ini ialah karena lingkungan pura memiliki sedikitnya tujuh halaman dengan perbedaan ketinggian yang merefresentasikan tingkat kesuciannya. Adapun ketujuh halaman tersebut adalah sebagai berikut: Mandala Jaba Mandala Penataran Agung Mandala Duur Delod...
Puri merupakan tempat istirahat atau tempat bermainnya para istri, selir maupun anak raja. Bangunan yang indah, unik dan membetahkan tentu akan selalu menjadi ciri khas dari puri-puri itu. Salah satu puri di Bali yang hingga saat ini masih lestari ialah Puri Jro Kuta. Puri ini merupakan peninggalan kerajaan kecil di Bali yang hebatnya sampai sekarang masih tetap terawat dan bersih. Puri Jro Kuta merupakan salah satu objek wisata budya di Bali yang didalamnya memiliki beberapa bangunan unik seperti ancak saji, semanggon, ranggu, sareng kangen, paeban, pemerajaan agung, dan pewaregan daren raja. Pura ini juga dilindungi oleh tembok yang tinggi yang dinamai denan Pekandelan sehingga dari luar sukar untuk melihat puri ini secara langsung. Puri Jro Kuta sendiri dibangun sekitar tahun 1808 dimana kala itu pemerintahan dipegang oleh Raja Ida Jro Kuta Kahuningan yang juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal keluarga raja. Masyarakat ya...
Sebagai daerah yang mayoritas penduduknya bergama Hindu membuat Bali banyak memiliki pura yang dipergunakan untuk sarana peribadatan masyarakat setempat, sekaligus juga dijadikan sebagai objek wisata. Salah satu dari sekian banyak pura yang terdapat di Bali adalah Pura Tambangan yang juga memiliki keistimewaan laiknya pura-pura yang lain. Adapun dewa yang dipuja di pura ini ialah Dewa Siwa sebagai manifestasi dari Sang Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Pura ini memiliki sejarahnya yang panjang dan merupakan pura yang memiliki konsep Tri Mandala sama halnya dengan pura-pura lainnya di Bali. Pura Tambangan juga merupakan Pura Kahyangan Jagat Tiga yang begitu diistimewakan oleh masyarakat sekitar. Meriam Tua Ada yang menarik dari pura ini yang tak terdapat di pura-pura yang lainnya yakni keberadaan dua buah meriam tua yang posisinya persis berada di kanan dan kiri Nista Mandala. Dua buah meriam ini dinamai Gora dan Gori laiknya kucing...
Tak seperti namanya Pura Gaduh yang berarti ramai, riang, jauh dari kesan sunyi, pura ini sebenarnya berada di kawasan Bali yang tenang dan hening meskipun keberadaannya tepat ada di sisi jalan utama. Pura Gaduh ini merupakan tempat ibadat warisan nenek moyang yang sampai kapanpun patut dilestarikan keberadaannya. Dalam setiap pura tentu tersimpan benda-benda bersejarah seperti arca, pelinggih, juga tentunya bangunan puranya itu sendiri. Pura Gaduh merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat. Pura ini merupakan bagian dari satu kesatuan dari beberapa pura yang ada di lingkungan tersebut. Ada beberapa pura lainnya yang mendampingi diantaranya Gedong Puseh, Kuru Baya dan juga Pura Batur Sari. Letak Pura Gaduh sendiri berada di halaman barat Pura Puseh dan sebelah timurnya Kuru Bayu. Keunikan Pura Gaduh terletak pada keberadaan sebuah arca yang menyeramkan. Arca itu bernama Kepal Kebo Iwa yang memiliki perupaan mata yang melotot, kuping lebar, rambut yang g...
Arca itu bernama Kepal Kebo Iwa yang memiliki perupaan mata yang melotot, kuping lebar, rambut yang gimbal dan gigi taring yang menyembul keluar persis seperti buto ijo. Arca tersebut dipercaya oleh masyarakat sebagai perwujudan dari wajah Kebo Iwa yang memiliki nilai filosofi yang tinggi yakni perbuatan baik dan buruk selalu berasal dari kepala. Sumber: http://bali.panduanwisata.id/pura-hindu-bali/pura-gaduh-yang-tenang-dan-hening/
Pura Beji ini, konon, merupakan sebuah pura yang jarang terlewatkan dalam rute perjalanan wisata para wisatawan yang datang ke daerah ini. Pura ini dilihat dari sisi bangungannya, sebenarnya termasuk pura yang sederhana. Namun banyak yang mengakui bahwa keunikannya serta ciri yang khas hanya ditemui di Pura Beji ini. Pura ini adalah pura buat memuja Dewi Sri, Dewi Kesuburan. Tapi yang paling menonjol disini adalah ukirannya. Bisa dibilang hampir tidak ada ruang atau tempat yang lolos dari ukiran yang notabene adalah ukiran khas Buleleng. Apa Daya Tariknya? Sebagaimana diatas, lingkungan pura ini merupakan tempat untuk penyembahan Dewi Sri yang diyakni sebagai Dewa Kemakmuran. Bahkan nama Dewi Sri sangat erat kaitannya dengan dunia pertanian, khususnya tanaman padi sampai-sampai ada yang menyebut padi merupakan “penjelmaan” Dewi Sri. Lingkungan pura ini juga dikenal sebagai lingkungan Pura Subak untuk Desa Adat Sangsit, dimana seluruh bagian...
Di Bali banyak sekali terdapat pura tempat orang Hindu bersembahyang dan mendekatkan diri ke Sanghyang Widhi Wasa. Kini, di era modern sebuah pura tak lagi dianggap hanya sebagai lokasi peribadatan namun telah mengalami perluasan fungsi yang cukup signifikan: yang digunakan sebagai lokasi wisata juga. Masing-masing pura ini memiliki berbagai keunikannya tersendiri. Salah satunya ialah Pura Pengerobokan Kesiman yang memiliki konsepTri Mandala yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Berbeda dengan pura lainnya, di Pengerobokan Kesiman ini diantara ketiga Nistanya tersebut tak ada tembok pemisah atau penyengker. Ketiganya tampak “akur” saling berdampingan. Balai Begongan Ada beberapa bangunan seperti Balai Begongan dan Bale Panjang yang biasanya ditempatkan di Madya Mandala, sementara di pura ini terlihat menyatu dengan Nista Mandala. Pada Utama Mandala terdapat tiga bangunan yakni Gedong Dalem, Gedong Pangerod, da...