masyarakat adat
220 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Motif Batik AngsoDuo #DaftarSB19
Motif Kain Motif Kain
Jambi

Motif batik Angso duo merupakan salah satu motif batik yang paling populer di Jambi. Angso Duo adalah ciri khas icon Kota Jambi yang diangkat dari legenda setempat. Kekhasan motif angso duo memiliki berbagai filosofi. Menurut budayawan Jambi Ja'far Rassuh, motif ini memiliki karakter dan kearifan lokal masyarakat Jambi pada zaman dahulu. Makna motif tersebut yakni karakter dan watak dari masyarakat Jambi yang memiliki karakter sederhana, tidak rumit, dan cenderung konvensional. Sehingga mencirikan karakter atau watak asli masyarakat Melayu Jambi. Menurut legenda motif batik Angso duo merupakan sepasang angsa yang konon dipercaya menuntun Putri Mayang Mangurai dan Orang Kayo Hitam ketika mencari tempat tinggal atau membuka negeri baru yang sekarang dikenal dengan sebutan Kota Jambi. Jadi motif batik Angso duo ini erat kaitannya dengan legenda yang melekat erat dengan warga Jambi. Seiring berkembangnya zaman yang pada dahulu kala batik hanya dipakai oleh para raja dan keluarganya...

avatar
P_priskamaya
Gambar Entri
Keris Siginjai #DaftarSB19
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Keris Si Ginjai merupakan pusaka Kesultanan Jambi yang ada sejak masa Orang Kayo Hitam berkuasa di negeri ini, 400 tahun silam. Konon berdasarkan cerita orang-orang tua, keris sakti ini ditempa Orang Kayo Hitam di tanah Jawa kepada seorang empu dengan menggunakan bahan dan peralatan dari besi yang seluruh katanya berawalan "pa". Misalnya alat bernama "parang", "pacul", "pasak besi", "palu", dan sebagainya. Namun dalam kenyataannya, Keris Si Ginjai dibuat dari bahan besi, emas, kayu dan nikel dengan kualitas baik. Dalam cerita rakyat Jambi, dengan keris ini pula Orang Kayo Hitam dahulunya mengamuk di Mataram, menolak dengan tegas upeti (pajak) bagi Mataram, sebagai tanda penolakan kekuasaan kerajaan Jawa itu atas negeri Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda kerajaan ini adalah Sultan Achmad Zainuddin yang hidup pada awal abad ke 20. Pada tahun 1903 Masehi Pangeran Ratu Martaningrat keturunan Sultan Thaha yang terakhir menyerahkan keris Singa Marjaya kepada Residen Palemba...

avatar
P_priskamaya
Gambar Entri
Peninggalan Kerajaan Melayu Kuno di Jambi #DaftarSB19
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Di Jambi dahulunya pernah berdiri tiga kerajaan Melayu, dua diantaranya bercorak Buddha yaitu Kerajaan Malayu (Melayu kuno) kemudian muncul Kerajaan Dharmasraya (Melayu muda), dan terakhir adalah Kesultanan Jambi yang bercorak islam (Melayu Islam). Salah satu saksi dari keberadaan Kerajaan Melayu Kuno di Jambi adalah kompleks Percandian Muaro Jambi, yang terletak di desa Muaro Jambi Kec. Muaro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.Diperkirakan candi-candi dilokasi situs sejarah candi Muaro Jambi mulai dibangun sejak abad ke- 4M. sampai sekarang disitus candi Muaro Jambi telah teridentifikasi kurang lebih 110 bangunan candi yang terdiri dari kurang lebih 39 kelompok candi dengan luas komplek percandian 2.612 hektar. Dikawasan ini terdapat beberapa candi yang berhasil di pugar diantaranya : Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Astano, Candi Kembar Batu, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Koto Mahligai dan Kolam Telago Rajo. Seluruh bangunan candi...

avatar
Jauzaalifah
Gambar Entri
Asal Usul Sejarah dan Kebudayaan Jambi
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Jauh sebelum abad masehi etnis melayu setelah mengembangkan suatu corak kebudayaan melayu pra sejarah di wilayah pengunungan dan dataran tinggi. Masyarakat pendukung kebudayaan melayu pra sejarah adalah suku Kerinci dan suku Batin. Orang kerinci di perkirakan telah menepati caldera danau kerinci sekitar tahun 10.000 SM sampai tahun 2000 SM. Suku Kerinci dan termasuk juga suku Batin adalah suku tertua di Sumatera. Mereka telah mengembangkan kebudayaan batu seperti kebudayaan Neolitikum. Kehadiran agama budha sekitar abad 4 M telah mendorong lahir dan berkembangnya suatu corak kebudayaan buddhis. Kebudayaan ini diidentifikasikan sebagai corak kebudayaan melayu kuno. Masyarakat pendukung kebudayaan melayu buddis yang masih ada di Jambi adalah suku anak dalam (kubu). Namun peningalan momental kebudayaan melayu Buddishis adalah bangunan candi-candi yang tersebar dikawasan daerah aliran sungai (DAS) batanghari, salah satu di antaranya ialah situs candi muara Jambi. Pada masa kebudayaan bud...

avatar
Jauzaalifah
Gambar Entri
Megalit dan kubur tempayan dataran tinggi Jambi dalam pandangan arkeologi dan etnosejarah
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

Megalit dan kubur tempayan dataran tinggi Jambi dalam pandangan arkeologi dan etnosejarah       Budisantosa, Tri Marhaeni Sosiana  (2015)  Megalit dan kubur tempayan dataran tinggi Jambi dalam pandangan arkeologi dan etnosejarah.  Berkala Arkeologi Vol. 35 No. 1, Mei 2015, 35 (1). pp. 17-32. ISSN 02161419 Text   02 VOL.35 NO.1 MEI 2015 TRI MARHAENI S BUDISANTOSA MEGALIT & KUBUR TEMPAYAN DATARAN TINGGI JAMBI DALAM PANDANGAN ARKEOLOGI, ETNOSEJARAH DAN ETNOGRAFI.pdf   Download (716kB) Official URL:  https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Salah satu aspek penelitian arkeologi di dataran tinggi Jambi adalah ideologi atau kepercayaan yang terdapat dalam alam pikiran manusia. Ideologi masyarakat masa lalu tidak dapat diketahui secara langsung melalui budaya material. Oleh...

avatar
Nicky Ria Azizman
Gambar Entri
Senjata Tradisional Jambi
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jambi

Proyek Penelitian, Pengkajian, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya menggali nilai-nilai budaya dari setiap suku bangsa/daerah. Penggalian ini mencakup aspek-aspek kebudayaan daerah dengan tujuan memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila guna tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk melestarikan nilai-nilai budaya dilakukan penerbitan hasil-hasil penelitian yang kemudian disebarluaskan kepada masyarakat umum. Pencetakan naskah yang betjudul Senjata Tradisional Masyarakat Daerah Jambi, adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dimaksud.   Sumber:  Karim, Navarin  and  Purnomo, Hari  and  Budiman, Irwan  (1993).  Senjata tradisional masyarakat daerah Jambi.  Documentation. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/8274/

avatar
Monica91
Gambar Entri
Candi Kotomahligai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jambi

Candi Koto Mahligai terletak di Danau Lamo, Maro Sebo, Danau Lamo, Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, 36382. Di sekeliling lokasi Candi Koto Mahligai masih merupakan daerah rawa dan hutan belukar. Dari daerah rawa ini terdapat parit kecil yang berhubungan dengan parit Amburanjalo yang letaknya sekitar 300 meter ke arah timur. Sebagaimana halnya dengan kelompok candi lain di Muara Jambi, kelompok Koto Mahligai dikelilingi tembok pagar keliling berukuran 97,5 x 120 meter. Pagar pembagi ruang terletak melingkupi Candi Induk dan mandapa di bagian timur. Ukuran gundukan candi induk 20 x 20 meter dan ukuran candi perwara 20 x 15 meter. Dengan melihat kontur permukaan tanah halaman kelompok candi, dapat diduga bahwa halaman kelompok candi ini terbagi dalam ruang-ruang. Pada ruang-ruang di halaman kelompok itu terdapat beberapa gundukan tanah yang merupakan runtuhan bangunan. Runtuhan bangunan induk dan perwara terletak di tengah halaman. Di dalam lingkungan...

avatar
Rizki Kitiang
Gambar Entri
Gulai Belut Suku Batin
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jambi

Gulai Belut Suku Batin Merangin memiliki cita rasa gurih dari santan kelapa, pedas dari cabe kampung yang jumlahnya sangat banyak dan makin lezat dengan sensasi sayuran pakis yang lembut. Dan tentunya kandungan protein yang terkandung di dalam belut menjadikan gulai belut menjadi salah satu kuliner nusantara yang bergizi tinggi dan sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia yang menyukai masakan yang kaya akan cita rasa. Dalam pengolahannya Suku Batin memiliki teknik tersendiri untuk membuat belut menjadi tidak amis. Mereka terbiasa menarik serat putih yang ada diantara tulang punggung belut. Mereka menyebutnya dengan istilah benang karena ukurannya sebesar benang dan berwarna putih. Pertama-tama potong kepala belut lalu tarik benang dari punggung belut yang berjumlah dua helai baru kemudian belut dipotong kecil-kecil. Mereka meyakini menghilangkan serat putih dipunggung belut akan menghilangkan bau amis belut. Bumbu yang digunakan untuk membuat gulai belut juga sangat banyak....

avatar
Nadiasutralismi
Gambar Entri
Komik Kerinci Adn REV
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jambi

" Kerinci Dari Batu Larung ke Aksara Incung Adnan, Mekka Syed Nury M. (2018) Kerinci Dari Batu Larung ke Aksara Incung. Balai Arkeologi Sumatera Selatan, Palembang. [img] Text Komik Kerinci Adn REV.pdf Download (13MB) | Preview Abstract Kebudayaan terbentuk dari sebuah gagasan, tindakan, dan hasil karya masyarakat. Kebudayaan merupakan bagian penting dalam proses pembangunan karakter dan mental bangsa. Dalam dunia pendidikan, kebudayaan perannya sangat penting dalam membentuk karakter dan mental siswa melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah.“Buku Pengayaan Rumah Peradaban” berjudul ARKEOLOGI KERINCI (DARI BATU LARUNG HINGGA AKSARA INCUNG) yang diterbitkan oleh Balai Arkeologi Sumatera Selatan ini, berisi pengetahuan yang simpel dan menarik tentang peninggalan sejarah budaya pada masa lalu (masa prasejarah). Buku ini terbit berkaitan dengan program “Rumah Peradaban” yang merupakan sarana edukasi dan Memasyarakatan hasil-hasil penelitian arkeologi un...

avatar
Nicky Ria Azizman