Kalo di Aceh ada Mie Aceh, di Sulawesi Selatan ada Mie Titi. Mie Titi mulai populer di Sulsel sejak tahun 70-an dengan ciri khas pada penggunaan mie kering yang lebih tipis daripada mie biasa. Mie Titi pertama kali dibuat oleh Ang Kho Tjau, seorang pemilik kedai keturunan Tionghoa, yang kemudian menurunkan keahlian membuat mie tipis kepada anak-anaknya. Mie Titi terus mengalami evolusi dalam hal rasa dan cara penyajiannya. Biasanya mie Titi disajikan bersama kuah kental plus irisan daging ayam, jamur, hati, cumi dan udang, serta taburan bawang goreng. Saat paling tepat menyantap mie Titi adalah di malam hari sesudah turun hujan untuk menetralkan rasa dingin yang menggigit tulang.
Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik)[1]. Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata[2]. Tidak ada data yang menyebutkan sejak kapan tarian ini ada dan siapa yang menciptakan Tari Pakarena Gantarang ini namun masyarakat meyakini bahwa Tari Pakarena Gantarang...
Melihat Rumah Adat Tongkonan Toraja, yang sangat menarik adalah variasi gambar dan simbol yang diukir menghiasi semua bagiannya. Ukiran-ukiran tersebut untuk menunjukkan konsep keagamaan dan sosial suku Toraja yang disebut Pa’ssura (Penyampaian).Oleh karena itu, ukiran kayu merupakan perwujudan budaya Toraja.Pola yang terukir memiliki makna dengan presentase simbol tertentu dari pemilik atau rumpun keluarga yang punya nilai magis.Ukiran-ukiran Toraja itu diyakini memiliki kekuatan alam atau supranatural tertentu. Diperkirakan, tidak kurang dari 67 jenis ukiran dengan aneka corak dan makna.Warna-warna yang dominan adalah merah, kunig, putih dan hitam.Semua sumber warna berasal dari tanah liat yang disebut Litak kecuali warna hitam yang berasal dari jelaga atau bagian dalam pisang muda.Pencipta awal mula ukiran-ukiran magis ini diyakini dari Ne’ Limbongan yang mana simbolnya adalah berupa lingkaran berbatas bujur sangkar bermakna mata angin. Setiap pola ukira...
Beberapa alat musik tradisional dari suku Bugis adalah : Kacapi (kecapi) Salah satu alat musik petik tradisional Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis, Bugis Makassar dan Bugis Mandar. Menurut sejarahnya kecapi ditemukan atau diciptakan oleh seorang pelaut, sehingga bentuknya menyerupai perahu yang memiliki dua dawai,diambil karena penemuannya dari tali layar perahu. Sinrili, Alat musik yang mernyerupai biola tetapi biola di mainkan dengan membaringkan di pundak sedangkan Singrili di mainkan dalam keedaanpemain duduk dan alat diletakkan tegak di depan pemainnya. Gendang Musik , perkusi yang mempunyai dua bentuk dasar yakni bulat panj...
Rumah Panggung Kayu adalah salah satu rumah tradisional Bugis yang berbentuk persegi empat memanjang ke belakang. Dalam falsafah dan pandangan hidup mereka terdapat istilah sulapa’ èppa, yang berarti persegi empat, yaitu sebuah pandangan dunia empat sisi yang tertujuan untuk mencari kesempurnaan ideal dalam mengenali dan mengatasi kelemahan manusia (Elizabeth Morrell, 2005: 240) Dari segi struktur dan konstruksi bangunan, kedua jenis rumah tersebut terdapat perbedaan yang terletak pada ukuran rumah dan status sosial penghuninya. Pada umumnya, Saoraja lebih besar dan luas daripada Bola yang biasanya ditandai oleh jumlah tiangnya. Sementara perbedaan status sosial penghuninya dapat dilihat pada bentuk tutup bubungan atap rumah yang disebut dengan timpak laja. Bangunan Saoraja memiliki timpak laja yang bertingkat-tingkat yaitu antara 3 - 5 tingkat, sedangkan timpak laja pada bangunan Bola tidak bertingkat alias polos (Izarwisma, dkk., [ed.], 1985: 27) &n...
Permainan Egrang Batok atau Batok Kelapa, yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan ini, biasanya dimainkan oleh suku Bugis. Bagi suku Bugis sendiri permainan ini dikenal dengan nama Majjeka , yang berasal dari kata jeka yang artinya jalan .
Pada 2007, Daeng Serang Dakko (Dg. Serang) mendapatkan penghargaan Maestro dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dg. Serang dianggap berkontribusi dalam mengembangkan salah satu kesenian musik Bugis-Makassar, yaitu Gandrang Gendang . Dg. Serang Dakko Sudah lima tahun berturut-turut Dg. Serang dan kelompoknya diundang ke Thailand untuk bermain Gandrang Gendang . “Ramai sekali sambutan orang-orang di sana, mereka mau lihat kesenian Bugis-Makassar dari Indonesia,” tutur Dg. Serang, bangga. “Mereka lebih suka kesenian tradisi daripada modern,” tambah Sirajuddin Dg. Pata, salah seorang anggota kelompok Dg. Serang. Gandrang Gendang adalah kesenian musik asli Bugis-Makassar. Bunyi gendang dipadukan dengan bunyi pui-pui (sejenis suling) dan tarian. Irama yang dihasilkan bermacam-macam, tergantung keadaan, a...
Alat musik tradisional indonesia yang car memainkanya dengan cara dipetik ini berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan.
SILAGA TEDONG Silaga Tedong atau adu kerbau merupakan kompetisi legal bagi masyarakat Toraja Sulawesi Selatan. Tidak jarang kepolisian atau aparat negara turut menjaga kelancaran dari acara ini. Sayangnya jarang ditemukan pihak kepolisian atau aparat negara yang menyaksikan secara langsung acara ini. Silaga Tedong ini biasanya dilaksanakan setelah ritual Rambu Solo (upacara adat kematian) bagi kaum ningrat di Toraja. Silaga Tedong merupakan pula hiburan untuk tiap tingkatan masyarakat di Toraja. Kompetisi ini disaksikan pula masyarakat dari kabupaten tetangga yang juga turut ikut berpartisipasi dalam Silaga Tedong tersebut. Contohnya saja masyarakat Kabupaten Mamasa yang juga mengikutkan kerbau mereka untuk diadu dalam kompetisi ini. Silaga Tedong sendiri biasanya dimulai dengan makan bersama bagi para pelaksana kegiatan ini. Menu dari makan bersamapun adalah menu khas Toraja yaitu babi dan kerbau. Acara makan tersebut akan dilanjutkan dengan pemasangan jumlah taruhan setiap kerbau....