Kontinuitas dan diskontinuitas perilaku korupsi di Jawa Dwiyanto, Djoko and Darmosoetopo, Riboet (2014) Kontinuitas dan diskontinuitas perilaku korupsi di Jawa. Berkala Arkeologi Vol. 34 No. 1, Mei 2014, 34 (1). pp. 97-114. ISSN 02161419 Text 07 ED DWIYANTO.pdf Download (1MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Korupsi telah menjadi perilaku yang melekat pada peristiwa relasi antar dua pihak atau lebih, baik bersifat transaksional maupun kolusi dan gratifikasi. Berdasarkan bukti-bukti tertulis berupa prasasti pada masa Jawa Kuna hingga zaman Indonesia modren ternyata telah terjadi penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan, sehingga menyebabkan terjadinya korupsi. Item Type: Article...
Kain koleksi Surya Wida Muhamdjir ini bermotif batik sudagaran yang berasal dari kota yogyakarta, merupakan motif larangan dari kalangan Keraton, yang membuat seniman dari kaum sudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat sudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum dan tidak memandang kasta. Meski terjadi pengembangan namun batik yang dikerjakan para sudagar ini tidak keluar dari pakem. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta Batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah dan disukai banyak semua kalangan. Motif batik sudagaran ini memil...
Candi Liyangan adalah situs purbakala berupa candi dan kawasan permukiman di lereng timur Gunung Sundoro , tepatnya di permukiman warga Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, berjarak sekitar 20 kilometer arah barat laut dari kota Temanggung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Situs ini baru ditemukan pada tahun 2008. Penemuan pertama berupa talud, yoni, arca, dan batu-batu candi. Penemuan selanjutnya sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang. Penelitian dan penggalian lebih lanjut dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada 2010 dan 2011 menyimpulkan bahwa situs tersebut bukan merupakan candi besar tetapi sebuah perdusunan Mataram Kuno. Berdasar gambaran hasil survei penjajakan Balai Arkeologi Yogyakarta menyimpulkan bahwa Situs Liyangan merupakan situs dengan karakter kompleks; indikasi sebagai situs permukiman, situs ritual, sekaligus situs pertanian....
Batik asli Indonesia, yang telah menjadi kelompok yang berbeda dari negara Indonesia. Batik bukan sekadar kain tradisional dengan beragam pola. Batik juga mengandung nilai-nilai sejarah dan tradisi berharga dari masyarakat Indonesia. Dibandingkan dengan kain biasa, batik memiliki nilai lebih artistik yang cocok untuk semua kalangan. Batik digunakan sebagai pakaian yang umumnya dipakai saat ada acara formal. Batik adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai. Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO telah menciptakan Batik sebagai warisan budaya asli Indonesia. Pengakuan internasional membuat masyarakat Indonesia bangga dengan budaya batik dan terus mempertahankan keberadaan batik yang tersebar luas di kepulauan ini. Dalam upaya melestarikan budaya batik dengan mewujudkan kecintaan terhadap batik dalam penggunaannya sebagai pakaian. Sekarang, perkembangan batik menjadi semakin cepat, dan juga menyediakan berbagai motif batik sehingga mudah untuk memilih pola batik sebagai paka...
Tari Bedaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan ketika penobatan serta Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta (upacara peringatan kenaikan tahta raja). Nama Bedhaya Ketawang sendiri berasal dari kata bedhaya yang berarti penari wanita di istana. Sedangkan ketawang berarti langit, identik dengan sesuatu yang tinggi, keluhuran, dan kemuliaan. Tari Bedhaya Ketawang menjadi tarian sakral yang suci karena menyangkut Ketuhanan, di mana segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Bedhaya Ketawang merupakan suatu tarian yang berfungsi bukan hanya sebagai hiburan, karena tarian ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam suasana yang sangat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan asmara Kangjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram. Semuanya diwujudkan dalam gerak-gerik tangan serta seluruh bagian tubuh, cara memegang sondher dan lain sebagainya. Semua kata-kata yang tercantum dalam tembang (lagu) yang mengiringi...
" Pemanfaatan hasil penelitian situs gunung Wingko Alifah, Alifah (2013) Pemanfaatan hasil penelitian situs gunung Wingko. Berkala Arkeologi Vol. 33 No. 1, Mei 2013, 33 (1). pp. 59-66. ISSN 02161419 [img] Text 05-BERKALA MEI 2013-ALIFAH.pdf Download (870kB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Situs gunung wingko merupakan salah satu situs protohistori yang terletak di Kabupaten Bantul atau kurang lebih 25 km sebelah selatan dari kota Yogyakarta dan 1,5 km dari garis pantai Samudera Hindia. Situs ini mulai dikenal pada tahun 1972 dan sejak saat itu upaya penelitian secara intensif terus dilakukan baik berupa survei maupun ekskavasi. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE DEP...
" Gua Wuru: fungsi dan jenis pemanfaatannya di kawasan prasejarah gunung Sewu bagian barat Alifah, Alifah (2015) Gua Wuru: fungsi dan jenis pemanfaatannya di kawasan prasejarah gunung Sewu bagian barat. Berkala Arkeologi Vol. 35 No. 1, Mei 2015, 35 (1). pp. 1-16. ISSN 02161419 [img] Text ALIFAH.pdf Download (1MB) Official URL: https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id Abstract Artikel ini menjelaskan mengenai gua Wuru. Temuan dalam artikel ini menunjukkan bukti bahwa gua Wuru memiliki potensi sebagai gua yang pernah dimanfaatkan manusia pada masa lalu. ITEM TYPE: Article SUBJECTS: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi DIVISIONS: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta DEPOSITING USER: Balai Arkeologi DIY DATE DEPOSITED: 16 Jan 2019 04:10 LAST MODIFIED: 16 Jan 2019 04:10 URI: http://repositori.kemdik...
Makanan khas Kuningan ini mungkin bisa Anda coba. Nasi Kasreg identik dengan nasi bungkus, seperti nasi Kucing punya Yogyakarta. Biasanya, menu ini disantap dengan beraneka lauk pauk, seperti ikan parai, pepes, sambal, lalapan tauge, gorengan, dan lainnya Hidangan khas Kota kuda ini bisa Anda jumpai di daerah Kuningan, terutama Luragung. Harganya ekonomis dan banyak dicari. Cocok digunakan sebagai pengganjal lapar sementara. Bahan : Nasi putih Sambal terasi super duper pedas toge mentah sebagai Lalap bahan gorengan rebon (Udang kecil) menu makan lainnya sesuai selera Langkah : Nasi Putih Sambal terasi Super duper pedas Toge mentah sebagai lalap (Jangan lupa cuci dengan bersih yaaa teman - temaaan hihihi) Berbagai Macam gorengan hangat sesuai selera Dicampur taburan rebon (Udang kecil) Diatas nasi Dan selanjutnya bisa kalian tambahkan menu makan lainnya seperti Ayam goreng, Telur goreng, Tumis sayuran dan berbagai variasi menu makanan sesuai selera mas...
Cin Mleng atau Nok Nik adalah kesenian rakyat yang berasal dari Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Kesenian yang berkembang pada zaman Hindia Belanda ini mirip dengan Lenong dari Jakarta, Ludruk dari Surabaya, dan Ketoprak Mataram dari Surakarta dan Yogyakarta. Dialog yang dibawakan dalam kesenian tersebut merupakan cerita umum bertema mengenai kondisi sosial masyarakat. Kesenian ini merupakan salah satu alat perjuangan masyarakat setempat untuk menentang Belanda. Melalui kesenian itu, para pelaku menyampaikan pesan-pesan perjuangan melawan penjajah. Menurut Didik Indaryanto selaku ketua Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra) Tri Sala Salatiga dan pemilik Sanggar Seni Tari Bibasari, kesenian ini juga berkembang di wilayah perbatasan antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, yaitu Desa Sendang, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Ada beberapa orang di daerah itu yang masih hidup dan dahulu pernah menonton pementasan Cin Mleng. Dia menjelaskan bah...