jawa tengah
2.768 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Candi Blandongan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Candi Blandongan  adalah salah satu dari beberapa candi yang ada di Situs Batujaya. Situs ini diduga berasal dari periode Kerajaan Tarumanegara. Situs Batujaya terletak di dua desa, yakni Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs Batujaya berada di dataran aluvial dengan ketinggian sekitar 4 m di atas permukaan air laut. Pada jarak sekitar 500 m ke arah barat dari situs, mengalir Sungai Citarum. Banyak tinggalan budaya mulai dari masa prasejarah, masa pengaruh Hindu-Buddha, hingga masa pengaruh Islam yang ditemukan di sepanjang aliran Sungai Citarum. Hadirnya kepurbakalaan Batujaya tidak terlepas dari hasil pembacaan prasasti Tugu, yang ditemukan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Isi prasasti tersebut menyebutkan Raja Purnawarman penguasa Kerajaan Taruma adalah raja yang menonjol dalam kebahagiaan, dan jasanya di atas para raja. Pada masa pemerintahannya, dilakukan penggalian sungai Candra...

avatar
Oase
Gambar Entri
Bahasa Sunda (Basa Sunda)
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Bahasa Sunda (Basa Sunda)  merupakan Bahasa Tradisional Indonesia  adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 34 juta orang (sekitar 1 juta orang di luar negeri) dan merupakan bahasa dengan penutur terbanyak kedua di Indonesia. Bahasa Sunda dituturkan di hampir seluruh provinsi Jawa Barat, melebar hingga sebagian Jawa Tengah mulai dari Kali Pemali (Cipamali) di wilayah Brebes dan Majenang, Cilacap, di kawasan provinsi Banten dan Jakarta, serta di seluruh provinsi di Indonesia dan luar negeri yang menjadi daerah urbanisasi Suku Sunda. Sejarah Dan Peyebarannya: Bahasa Sunda  terutama dipertuturkan di sebelah barat pulau Jawa, di daerah yang dijuluki Tatar Sunda/Pasundan. Namun demikian, bahasa Sunda juga dipertuturkan di bagian barat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Brebes dan Cilacap. Banyak nama-nama tempat di Cilacap yang masih merupakan nama Sunda dan bukan nama Jawa seper...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tari Merak
Tarian Tarian
Jawa Barat

Tari yang mengadaptasi kecantikan serta keanggunan burung merak ini berkembang di Jawa Barat sekitar tahun 1950-an. Dikembangkan awalnya oleh Raden Tjejep. Gerakan dalam tari Merak secara tidak langsung menggambarkan keceriaan. Pakaian penari yang berwarna dan mencolok juga mempertegas keceriaan tersebut. Kostum penari terdiri dari pakaian menyerupai burung merak, dilengkapi dengan sayap indahnya. Tidak lupa pula hiasan berupa kepala burung merak itu sendiri. Lagu pengiring tarian tersebut biasanya adalah lagu Macan Ucul. Tari Merak itu sendiri biasa dipentaskan ketika menyambut tamu dalam acara pernikahan, penyambutan pengantin ketika hendak naik pelaminan, serta penyambutan tamu agung dalam acara ritual. (Sumber : http://dwirinawati75.blogspot.com/2012/12/tari-merak.html).    

avatar
Eniwinarti
Gambar Entri
Rampak Kendang
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Rampak Gendang merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. "Rampak" berasal dari bahasa sunda yang bermakna serempak atau secara bersama-sama, jadi rampak gendang bisa diartikan sebagai suatu pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, pertunjukkan Rampak Gendang selalu dimainkan oleh dua orang atau lebih.    Gendang atau kendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan Rampak Gendang. Alat musik ini juga merupakan instrumen dalam gamelan jawa, yang berfungsi sebagai pengatur irama. Alat musik lainnya dalam pertunjukkan Rampak Gendang adalah rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain. Semua alat musik itu kemudian dipadukan membentuk suatu irama yang enerjik dan bersemangat.   Belakangan pertunjukkan Rampak Gendang sering dikolaborasikan dengan kesenian yang lain, seperti tari Jaipong atau dijadikan sebagai pengiring lagu pop. Namun, belakangan ini Rampak Gendang bahkan dipadukan dengan gamela...

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Gendang Penca / Kendang Penca
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Gendang penca atau kendang penca satu seni yang tidak terlepas dari seni pencak silat. kendang pencak yang keberadaannya makin tersisihkan bahkan bisa di bilang barang langka terlebih buat anak-anak muda sekarang padahal kendang pencak warisan tak ternilai dari para karuhun/leluhur sunda yang merupakan satu kesenian yang harus di jaga dan di lestarikan.   Di Jawa Barat, di samping dikenal dengan aspek beladirinya, yang lebih dikenal dengan sebutan buah atau eusi, dikenal pula aspek pencak silat seni yang disebut kembang atau ibing pencak silat, sehingga apabila mendengar kata “pencak” yang terbayang oleh masyarakat Jawa Barat bukanlah suatu sistem pembelaan diri, melainkan suatu seni ibing pencak silat yang diambil dari gerak serangan dan belaan.     Sumber: http://antoncharlianbudaya.blogspot.com/2014/01/wayang-golek-kendang-pencak-rampak.html  

avatar
hallowulandari
Gambar Entri
Upacara Panjang Jimat
Ritual Ritual
Jawa Barat

Upacara ini merupakan upacara khas masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Tradisi Panjang Jimat sudah mulai dilakukan pada pertengahan abad ke-15 ketika Syekh Syarif Hidayatullah atau yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati mulai berperan sebagai Wali Kutub di Cirebon. Upacara Panjang Jimat diselenggarakan oleh keraton-keraton di Cirebon untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Upacara Panjang Jimat disebut juga dengan sebutan ‘pelal’ yang menjadi puncak acara peringatan maulid. Filosofi dibalik upacara ini mengandung makna terus menerus dari kata ‘panjang’ dan ‘jimat’ yang menjadi akronim dari ‘diaji dan dirumat’ yang artinya dipelajari dan diamalkan terkait ajaran-ajaran Islam dan meneladani Nabi Muhammad SAW.   Sumber: http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1719/upacara-panjang-jimat

avatar
Oase
Gambar Entri
Nyi Pohaci
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Barat

Nyi Pohaci tidak dilahirkan oleh siapa pun. Ia berasal dari sebutir telur. Dan telur itu semula berasal dari tetesan air mata Dewa Naga Anta (dunia bawah). Pada awalnya Dewa Guru (dunia atas) mau membangun istananya. Semua dewa bergotong-royong membangun Bale Mariuk Gedong Sasaka Domas. Hanya Naga Anta tidak dapat ikut membangun, karena tidak punya tangan untuk bekerja. Batara Narada, wakil Dewa Guru, memarahi habis-habisan Naga Anta.          Sang Naga menangis oleh keterbatasan kodratinya, mau tetapi tidak mampu. Dalam menangis itu Naga Anta meneteskan tiga air mata. Tetesan itu serta merta berubah menjadi tiga butir telur. Ketiga telur itu dibawa Naga Anta kepada Dewa Guru dengan cara digigit. Di tengah jalan ia ditegur Elang, tetapi tidak dijawab, karena mulutnya menggigit tiga telur. Elang marah dan menyambar Naga Anta, akibatnya dua telur jatuh di bumi dan menjadi Kalabuat dan Budug Basu (semacam babi hutan). Hanya sebutir telur samp...

avatar
Oase
Gambar Entri
Calung
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

Calung  merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya.Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen(Gigantochloa Atter (Hassk.) Kurz) atau  awi wulung (Gigantochloa Atroviolacea Widjaja). Secara etimologi, kata calung berasal dari  “caca cici sing kurulung”  yang berarti suara bilah bambu yang dipukul. Ada dua jenis calung yang terdapat di Jawa Barat, yakni Calung Rantay dan Calung Jinjing. Calung Rantay Calung rantay disebut juga calung renteng, calung gambang atau calung runtuy. Beberapa ahli mengklasifikasikan bahwa calung rantay dan calung gambang berbeda jenis, sebab di beberapa daerah calung gambang memiliki dudukan yang paten, kurang lebih berbentuk seperti xylophon atau kolintang di Minahasa. Untuk memainkan calug rantay bias...

avatar
Oase
Gambar Entri
rujak gedang atah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Mau tau rasanya kalo pepaya mengkal dirujak, boleh dicoba dan bahan2nya adalah, 1 buah pepaya mengkal ato setengah matang di kupas kulitnya dan diiris tipis lalu dicuci, bahan bumbunya adalah cabe rawit, garam , kencur dan kemangi lalu dihaluskan dan dicampur dengan irisan pepaya tadi. Selamat mencoba   RM/Toko yang Menyediakan :   Rujak Ciherang Deli Address: Jl. Raya Soreang-Ciwidey, Sadu, Soreang, Bandung, Jawa Barat 40913

avatar
Jeshar