Dalam hubungan dengan alam/hutan, masyarakat Konjo/Kajang meyakini bahwa hutan adalah kawasan adat yang memiliki tempat yang sakral bagi mereka. Pada masyarakat Konjo/Kajang, kawasan adat tersebut terbagi dalam tiga bagian: Hutan Rakyat, Hutan Kemasyarakatan, dan Hutan Adat. Masyarakat Konjo/Kajang mempunyai sebuah ajaran yang termuat dalam pesan-pesan leluhur mereka yaitu Pasang ri Kajang. Pesan-pesan tersebut merupakan pedoman hidup masyarakat Ammatoa yang terdiri dari kumpulan amanat leluhur. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pasang dianggap sakral oleh masyarakat Ammatoa yang bila tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari akan berdampak buruk bagi kehidupan kolektif orang Ammatoa. Apabila Pasang Ri Kajang tidak dilaksanakan dengan baik maka yang terjadi adalah kerusakan dan tidak seimbang ekologis dan sistem sosial yang kacau. Begitulah keyakinan masyarakat Ammatoa terhadap Pasang ri Kajang . Pasang mengandun...
Salah satu Badik Raja yang terkenal bernama Raja Tungke'na Bone peninggalan dimasa Raja Bone Lapatau Matana Tika Sumber: http://raysyifa.blogspot.com/2013/05/kilasan-badik-raja-bone.html
Badik bugis satu ini dikenal sebagai badik perang, banyak orang mencarinya karna sangat begitu terkenal dengan mosonya (racunnya), banyak orang percaya bahwa semua alat perang akan tunduk pada badik gecong tersebut. Ada dua versi , yang pertama Gecong di ambil nama dari nama sang pandre (empu) yang bernama la gecong. Kedua diambil dari bahasa bugis gecong atau geco” yang bisa diartikan sekali geco” (sentuh) langsung mati. Sampai saat ini banyak yang percaya kalau gecong yang asli adalah gecong yang terbuat dari daun nipah serta terapung di air dan melawan arus, panjang gecong biasanya sejengkalan orang dewasa, pamor lonjo, bentuknya lebih pipih, tipis tapi kuat.
Sumber: http://lamakkuraga.blogspot.com/2013/06/blog-post.html
lamang adalah sebuah senjata tradisional sejenis pedang dari Sulawesi. Di tempat asalnya pedang ini disebut juga dengan Sonri atau Salapu. Dan termasuk salah satu jenis senjata yang disakralkan di Makassar. Bilah senjata ini berbentuk lurus dan tajam di bagian bawah. Adapun ujungnya meruncing kebawah. Dalam istilah Bugis dikenal juga dengan sebutan Sudang dalam istilah Makassar, dan Labbo Penai dalam istilah Toraja. Bentuknya sendiri merupakan gabungan dari 3 jenis senjata, yaitu Tappi, Badik dan Tombak. Filosofinya senjata ini merupakan simbol kedaulatan, kemakmuran, dan kewibawaan di suatu Kerajaan. Menurut beberapa literatur dimasa lampau Raja tidak akan meninggalkan kerajaannya jika tidak membawa Alamang (Salapu). Pada masa lalu senjata ini digunakan untuk berperang. Disisi lain ada pula yang berfungsi sebagai simbol jabatan atau Kerajaan. Sebagai perangkat kebesaran kerajaan, tentunya salapu ini bersifat sangat eksklusif dan tidak bisa sembarang orang yan...
Deppa Te'tekan Sulawesi Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Gogos Sulawesi Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Gohu Sulawesi Selatan (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)
Golut (sumber: E-book Mahakarya 5000 Resep Makanan dan Minuman di Indonesia)