Bahan-bahan 1 porsi 1 bungkus Mie Instan rasa Kari ayam 4 buah bakso ayam 4 butir telur puyuh rebus Secukupnya wortel (potong dadu) 1/4 buah bawang bombay (iris tipis) 1 siung bawang putih (cincang) 3 cabai rawit (cincang) 1 buah tomat (iris) 1/4 sdt merica bubuk 1/4 sdt bumbu sop instan (bubuk) 1 sdt minyak goreng 300 ml air Langkah 10 menit...
Bahan-bahan 275 ml air kelapa 90 gram gula pasir 140 gram tepung beras 25 ml sari Pandan (dr hasil blenderan daun pandan + suji) 1/4 sdt garam 1/2 sdt ragi instan 1 sdm minyak Langkah Rebus setengah bagian air kelapa dengan gula + garam. Masak sampai gula larut. Tidak perlu sampai mendidih, asal gula larut matikan api. Biarkan dingin. ...
Bahan-bahan 280 gr tepung beras 180 gr gula pasir 600 ml air kelapa 9 lbr daun pandan 1 sdt ragi instan 1 sdt minyak sayur 1/2 sdt garam Langkah 300ml air kelapa + gula pasir + daun pandan+garam di masak sampai gula larut sisih kan dan biarkan dingin Tepung beras dan 300 ml air kelapa diaduk sampai tercampur rata. Lalu masukkan air gula yang sudah dingin, aduk rata lalu saring...
Multatuli (Bahasa Latin untuk “Saya sungguh menderita”) adalah salah satu nama yang terkenal di Natal. Multatuli adalah nama samaran untuk Eduard Douwes Dekker yang menulis buku “Max Havelaar”. Buku ini disebut sebagai “buku yang menghapuskan kolonialisme”. Multatuli tinggal di Natal pada tahun 1842-1844. Disini da-pat dilihat bebe-rapa peningga-lan Multatuli se-perti sebuah sumur besar yang duhulunya digunakan oleh Multatuli pada saat dia tinggal di Natal. Sumber: http://madina.go.id/sejarah-dan-budaya-mandailing-natal/
Lopek Maga atau Lepat Maga adalah kue basah yang terbuat dari tepung ketan yang berisi kelapa parut yang dicampur gula merah. Lopek ini dinamai Lopek Maga karena berasal dari Desa Magalombang, Kec. Lembah Sorik Marapi. Lopek ini dibungkus menggunakan daun pandan dan dimasak dengan cara dikukus sampai matang. Sumber: https://www.idntimes.com/food/diet/nuraina-fika-lubis/kuliner-khas-mandailing-c1c2/full
Sambal Tuk-Tuk adalah sambal lezat khas Mandailing. Sambal tuk-tuk terbuat dari cabai mentah yang diulek bersama garam, kemiri, terasi bakar, irisan bawah merah mentah. Tidak lupa ditambahkan irisan jeruk limau supaya lebih sedap. Sambal ini cocok disantap dengan nasi beserta lauk pauk dan sayuran. Rasa pedasnya pasti membuat kamu ketagihan deh! Sumber: https://www.idntimes.com/food/diet/nuraina-fika-lubis/kuliner-khas-mandailing-c1c2/full
Tari Guro-Guro Aron adalah arena muda-mudi untuk saling kenal dan sebagai lembaga untuk mendidik anak muda-mudi mengenal adat. Dahulu acara ini dibuat sebagai salah satu alat untuk membudayakan seni tari agar dikenal dan disenangi oleh muda-mudi dalam rangka pelestariannya. Acar ini dilengkapi dengan alat-alat musik khas yakni : Sarune, Gendang (Singindungi dan Singanaki) juga dari penganak. Sumber: http://kamisukubatak.blogspot.com/2017/07/tarian-adat-batak-mandailing-terlengkap-se-indonesia.html
Dalam upacara ritual seperti Paturun Sibaso (Marsibaso) atau disebut juga pasusur begu, tarian Sarama diiringi oleh ensambel musik Gordang Sambilan, sedangkan penarinya satu orang yang dinamakan Sibaso, adalah tokoh Shaman dalam religi lama orang Mandailing yang disebut Si Pelebegu. Di masa lalu, upacara ritual Paturun Sibaso diselenggarakan manakala pada suatu huta atau banua terjadi musibah besar seperti mewabahnya penyakit kolera dan musim kemarau atau sebaliknya musim penghujan yang berkepanjangan sehingga mengganggu aktifitas pertanian penduduk setempat, yang pada akhirnya akan menimbulkan kelaparan karena habisnya persediaan padi (beras) sebagai makanan pokok mereka. Untuk mengatasi Bala Na Godang (Bencana Besar) tersebut, mereka meminta pertolongan begu, yaitu roh-roh leluhur, melalui perantaraan Sibaso karena menurut keyakinan mereka dahulu hanya Sibaso inilah yang dapat berkomunikasi dengan begu. Upacara ritual Paturun Sibaso dahulu dilaksanakan di alaman bolak (Hal...