budaya
222 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Museum Rumah Adat Baanjuang ‎
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Barat   Museum Rumah Adat Baanjuang     Jl. Cindur Mato,  Bukit Tinggi Telp      : (0752) 21029   Museum ini didirikan oleh seorang Belanda yang bernama Mr. Mondelar Countrolleur pada tanggal 1 Juli 1935, berbentuk bangunan berupa rumah tradisional yang memiliki anjuang kiri dan kanan. Hampir semua bahan bangunan masih terlihat ketradisionalannya, seperti atap bangunan dari ijuk, dinding kayu/bambu serta berlantai kayu.   Museum ini didirikan dengan tujuan untuk menghimpun benda-benda sejarah dan budaya Tanah Minang. Dulunya museum ini bernama Museum Bundo Kanduang kemudian sesuai dengan Perda Kota Bukittinggi No. 5 tahun 2005 maka berganti nama menjadi Museum Rumah Adat Baanjuang. Luas bangunannya ialah 2798 m 2 .   Kebanyakan koleksi Museum Rumah Adat Baanjuang ini termasuk dalam kategori etnografi...

avatar
Roro
Gambar Entri
Museum Mande Rubiah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Museum Mande Rubiah Alamat  : Kampung Lubuk Sitepung, Nagari Lunang Kec. Lunang Silaut, Kab. Pesisir Selatan Museum Mande Rubiah atau yang lebih dikenal dengan Rumah Gadang Mande Rubiah, berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda pusaka peninggalan Bundo Kanduang (konon di Lunang berganti nama dengan Mande Rubiah) dan benda-benda peninggalan keturunan atau pewarisnya. Sejarah berdirinya museum ini tidak terlepas dari sejarah hijrahnya Bundo Kanduang berserta keluarganya serta pengikutnya sekitar tahun 1520 M dari Pagarruyung ke Lunang. Ratusan tahun keberadaan rumah dan penghuninya ini sengaja disembunyikan untuk memegang amanah yang mereka terima dan harus dirahasiakan secara turun temurun. Barulah sekitar tahun 70an, mulai terbetik berita bahwa di Lunang masih ada keturunan dari Kerajaan Pagarruyung yang disertai dengan peninggalan-peninggalan kerajaan serta terdapat pula makam Bundo Kanduang, dan Tuanku, Puti Bungsu, Cindua Mato dan pengikutnya. Setelah m...

avatar
Roro
Gambar Entri
Benteng Van der Capellen
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Barat

Benteng Van der Capellen ini merupakan salah satu peninggalan benda cagar budaya di Batusangkar Kabupaten tanah datar. benteng ini didirikan sewaktu Perang Padri yang dibangun antara tahun 1822 dan tahun 1826, dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.Ph. Van Der Capellen. masih terdapat dua buah meriam kuno peningalan Belanda yang terdapat di sisi kiri dan kanan bangunan benteng. Pengembalian bentuk awal bangunan benteng yang saat ini ditempati sebagai Kantor Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tanah Datar masih dipertahankan.   http://bloggbebass.blogspot.com/2013/08/wisata-sejarah-di-sumatera-barat_30.html

avatar
Roro
Gambar Entri
Naskah Kuno dari Ranah Minangkabau
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Sumatera Barat

Ketua Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) Padang,  Dr. Pramono, M.Si, yang juga sebagai penerjamah naskah kuno di Sumbar mengungkapkan, naskah kuno Minangkabau yang ada di Sumbar saat ini, terutama yang tersimpan di Perpustakaan Sumbar, ternyata tidak hanya membahas masalah agama. Dari berbagai manuskrip atau Naskah Kuno Minangkabau yang diterjemahkannya, naskah kuno itu ternyata juga membahas beragam ilmu lainnya, seperti pendidikan, sastra, perjuangan melawan penjajah dan yang lainnya. "Bahkan ada juga naskah yang berisi pengobatan hingga magic," ungkapnya saat ditemui KLIKPOSITIF di Kampus Unand, Selasa 9 Mei 2017. Pramono menjelaskan, naskah kuno Minangkabau secara garis besar dicatat oleh para ulama pada akhir abad 18 hingga awal abad 20, dan sebagian besarnya mengulas tentang perjalan Islam di Minangkabau hingga perjuangan ulama Islam itu sendiri. Naskah kuno itu sendiri tertuang dalam tulisan Arab Melayu....

avatar
Roro
Gambar Entri
Prosesi Maambiak Batang Pisang
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Mamancuang dan maambiak (Memancung dan mengambil-Red) batang pisang merupakan ritual tahap kedua dari prosesi budaya Tabuik yang dilaksanakan pada hari ke-5 bulan Muharram Prosesi Mamancuang dan maambiak batang pisang untuk Tabuik Subarang dilaksanakan di Kelurahan Pasir Lohong, tepatnya di depan Mushalla/TPA-TPQ Babul Jannah (Simpang Kampuang Kaliang), Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar). Sebelum ritual maambiak batang pisang digelar, terlebih dahulu Tabuik mini sebagai simbol budaya Tabuik dan sebuah pedang menyerupai samurai dengan nama Jarnawi diarak dari rumah Tabuik Subarang menuju lokasi batang pisang yang akan dipancuang. Ketua pelaksana Tabuik Subarang Iptu Husni Thamrin mengatakan ritual Mamancuang dan maambiak batang pisang merupakan langkah kedua dalam pesona Hoyak Tabuik Piaman tahun 2018. " Maambiak batang pisang ini adalah dengan cara memancungnya. Sebagaimana sejarah cucu Nabi Muhammad Hasan dan Husein yang dipancung lehernya, kemudian set...

avatar
Aze
Gambar Entri
Tradisi Babako
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Dalam melaksanakan perkawinan di Indonesia memiliki budaya dan tradisi yang unik, jangankan perbedaan budaya diseluruh Indonesia, antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu Provinsi saja terkadang memiliki perbedaan yang merupakan tanda ciri khas dari suatu tradisi dikampung tersebut. Dalam perkawinan umumnya dilaksanakan prosesi adat yang dimulai dari lamaran, hantaran, pernikahan sampai kepada pesta penikahan, tentunya dengan cara yang berbeda antara satu dan yang lainnya.   Pesisir Selatan sebagai salah satu Kabupaten yang ada di Indonesia, terletak di Provinsi Sumatera Barat, memiliki ragam budaya dalam pelaksanaan perkawinan, salah satu budaya masyarakat Pesisir Selatan itu disebut dengan " Babako ". Babako Merupakan acara yang dilaksanakan secara terpisah dan dilaksanakan masing-masing oleh calon pengantin baik pria maupun wanita. Bako dalam pengertiannya adalah keluarga Ayah pihak pengantin, tujuan dilaksanakan acara babako ini adalah sebagai simbol...

avatar
Aze
Gambar Entri
Punen Pengangkatan Sikerei Baru di Siberut #DaftarSB19
Ritual Ritual
Sumatera Barat

Menurut kepercayaan masyarakat Siberut, nenek moyang masyarakat Mentawai berasal dari satu suku/uma dari daerah Simatalu yang terletak di Pantai Barat Pulau Siberut yang kemudian menyebar ke seluruh pulau dan terpecah menjadi beberapa uma/suku. Masyarakat Mentawai mempunyai kedudukan yang sama kecuali  sikerei . Sikerei adalah dukun yang mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh, memiliki kemampuan untuk mengobati orang sakit dan memimpin upacara-upacara adat masyarakat Mentawai. Salah satu ritual yang rutin dilaksanakan oleh mayarakat Mentawai adalah Punen Pengangkatan Sikerei. Punen adalah istilah untuk pesta suci masyarakat Mentawai. Hubungan erat tradisi masyarakat dan kepercayaan terhadap roh gaib melahirkan sebuah tradisi dimana diharuskan adanya perayaan dan persembahan untuk menandai awalnya sebuah periode atau kegiatan. Punen sendiri memiliki periode yang berbeda tergantung jenis perayaannya. Salah satunya adalah Punen Pengangkatan Singkerei Baru di De...

avatar
Windie Perwira Sari
Gambar Entri
Bajapuik.Pihak cewelah yang melamar cowo di Pariaman. #DaftarSb19
Ritual Ritual
Sumatera Barat

orang Minang terkenal dengan garis keturunan matrilineal atau berdasarkan gaorang Minang terkenal dengan garis keturunan matrilineal atau berdasarkan garis ibu yang lebih banyak mengangkat derajat perempuan. Terus kenapa kok jadi cewek yang seolah membeli cowok? Sebenarnya istilah yang tepat bukanlah 'dibeli' tapi 'dijapuik' atau dijemput. Namun tradisi ini hanya terjadi untuk daerah tertentu saja. Kalau di Bugis kita mengenal ada uang Panai', di mana pihak cowok memberikan harta ke cewek, di Pariaman justru pihak ceweklah yang memberikan harta ke cowok ketika nikah. Tradisi uang Japuik atau "Bajapuik" ini hanya berkembang di daerah Pariaman saja, di daerah lainnya nggak ada kok Kota Pariaman adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Terletak di pesisir pantai kota ini berjarak sekitar 56 km dari kota Padang atau 25 km dari Bandara Internasional Minangkabau. Berbeda dengan daerah-daerah lainnya yang ada di Sumatera Barat, tradisi dan budaya nikah di...

avatar
Lutfiaadr
Gambar Entri
Tari Indang, akulturasi budaya Melayu di Sumatera Barat #DaftarSB19
Tarian Tarian
Sumatera Barat

Tari Indang, merupakan salah satu tari khas adat Minangkabau, tepatnya daerah Pariaman, Sumatera Barat. Tari indang merupakan perpaduan dari gerakan tari, permainan alat musik, dan syair.Nama indang sendiri berasal dari nama alat musik tepuk yang dimainkan pada tarian ini. Indang atau juga disebut Ripai, adalah sebuah instrument yang dimainkan dengan cara ditepuk. Bentuknya seperti rebana tapi berukuran lebih kecil. Menurut beberapa referensi, tari Indang merupakan akulturasi budaya Melayu yang beriringan dengan penyebaran agama Islam sebagai salah satu media dakwah pada abad ke 13. Tarian ini diperkenalkan oleh salah seorang ulama Pariaman bernama Syekh Burhanudin. Tarian ini kerap disuguhkan bersama iringan shalawat Nabi atau syair-syair yang mengajarkan nilai-nilai keislaman. Hingga saat ini, beberapa daerah di ranah Minang masih menyuguhkan tarian ini. Salah satunya upacara Tabuik di Pariaman yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram. Gerakan tari indang memiliki pola...

avatar
Naililsafira14