Celempungan adalah kesenian tradisional Jawa Barat yang merupakan bagian perkembangan dari celempung. Celempungan merupakan kesenian sekar gending yang terdapat di Kabupaten Subang kampung adat Banceuy, dan tersebar di perkampungan dan tatar Sunda. Celempungan dapat disaksikan dalam acara - acara hajatan seperti pernikahan, khitanan atau pesta kenegaraan serta upacara - upacara lainnya yang dianggap penting. Dalam kesenian celempungan mempunyai instumen - instrumen seperti: kecapi, rebab, celempung, dan gong buyung. Adapun fungsi dari instrumen - instrumen tersebut antara lain : Ø Kecapi sebagai melodi atau pengiring lagu. Ø Rebab sebagai melodi lagu dan memperindah lagu. Ø Celempung sebagai pengatur irama dalam gending atau lagu . Ø Gong buyung sebagai penegas lagu. instrumen celempung musik yang terbuat dari bambu dan tersebar di Jawa Barat yang terdapat diberbag...
Tarian Randu Kentir khas pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tarian ini cenderung nge-beat namun lembut serta menghentak-hentak di beberapa bagian. Tari yang berasal dari kata randu (Pohon Randu) dan kentir (hanyut) ini memiliki kemiripan dengan gerakan orang yang konon pada masa itu hanyut di sungai dan ditolong oleh warga dengan menggunakan ranting pohon randu. Kini, pertunjukkan tarian ini sudah cukup banyak di beberapa kota sekitar Indramayu, seperti Cirebon bahkan di Kota Bandung. pertu dilestarikan dan terus disosialisasikan kepada generasi muda karena tarian tersebut merupakan warisan seni budaya bangsa Kepiawaian penari Randu Kentir di depan Pendopo Indramayu, Photo by : Chandra , Kamera: Sony Cyber-shot DSC-W730 Tari Randu Kentir kini sudah direvitalisasi oleh Balai Pengelola Taman Budaya di Komplek Dago Pakar-Kota Bandung. Sehingga wajar jika tarian ini diharapkan tidak hanya menjadi icon K...
Rorodaan merupakan permainan tradisional suku Sunda di Jawa Barat . Rorodaan dibuat dari kayu. Cara bermainnya sangat mudah, hanya membutuhkan dorongan kaki. Biasanya anak-anak yang tinggal di daerah perbukitan menggunakan rorodaan ini di medan jalan yang menurun. Seru sekaligus menantang.
BAHAN: 300 gram leunca 2 cm kencur 1 siung bawang putih atau bawang merah 10 buah cabai rawit 2 sdt irisan gula merah 1 sdt garam Surawung atau kemangi Terasi untuk yang suka terasi kalau tidak suka ya jangan deh CARA MEMBUAT: cuci leunca buang tangkainya. haluskan semua bumbu, lalu masukkan leunca, uleg kasar. Aduk-aduk sampai bumbu tercampur rata. sajikan dengan nasi hangat, tempe goreng, ikan asin dan kerupuk.
Pada Tahun 1409 Ki Gedeng Tapa dan anaknya nyai Subang Larang,penguasan Syahbandar Muara Jati Cirebon, menyambut kedatangan pasukan angkatan laut Tiongkok pimpinan Laksamana Muslim Cheng Ho ditugaskan oleh Kaisar Yung Lo (Dinasti Ming 1363-1644) memimpin misi muhibah ke-36 negara. Antara lain ke Timur Tengah dan Nusantara (1405-1430). Membawa pasukan muslim 27.000 dengan 62 kapal. Misi muhibah Laksamana Cheng Ho tidak melakukan perampokan atau penjajahan. Bahkan memberikan bantuan membangun sesuatu yang diperlukan oleh wilayah yang didatanginya. Seperti Cirebon dengan mercusuarnya. Oleh karena itu, kedatangan Laksamana Cheng Ho disambut gembira oleh Ki Gedeng Tapa sebagai Syahbandar Cirebon. Di Cirebon Laksmana Cheng Ho membangun mercusuar. Dalam Armada Angkatan Laut Tiongkok itu, rupanya juga diikutsertakan seorang ulama Syekh Hasanuddin adalah putra seorang ulama besar Perguruan Islam di Campa yang bernama Syekh Yusuf Siddik yang masih ada garis keturunan dengan Syekh Jama...
Sambal yang satu ini begitu populer di daerah Subang Jawa Barat, nama yang sudah dikenal oleh masyarakat adalah sambal bledak. Sambal bledak terbuat dari bahan-bahan cabai rawit hijau, tomat hijau, bawang merah, kencur, gula merah, garam. Anda ingin menikmati kelezatan sambal bledak khas Subang tak usah jauh-jauh pergi ke Subang karena anda bisa membuatnya sendiri di rumah.
Adat Mandi Bareng di Bawah Bulan Purnama Di Subang Jawa Barat Upacara Mapag Bulan Tumanggang yang merupakan tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini adalah sebuah prosesi mandi bersama pada tengah malam di tengah bulan purnama. Semua warga dikawasan kaki gunung Tangkuban Perahu setiap bulan purnama selalu mengadakan Upacara Mapag Bulan Tumanggang dengan mandi bersama di air terjun Pangadegan, Subang, Jawa Barat malam itu. Para kaum wanita mandi bersama saat menggelar Upacara Mapag Bulan Tumanggang yang merupakan tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug (air terjun) Pangadegan, Subang, Jawa Barat. Semua warga berjalan menuju curug (air terjun) saat menggelar Upacara Mapag Bulan Tumanggang, tradisi Ngabungbang di kaki Gunung Tangkuban Perahu, kawasan Curug Pangadegan, Subang, Jawa Barat. &...
Di era tahun 2000 an muncul nama satu nomor tari yang dikenal dengan nama tari Bajidor Kahot. Tarian ini dengan cepat menjadi satu trend mark apabila kita mementaskan tari Jaipongan yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari ini menggunakan properti kipas dan selendang. Tari bajidor Kahot adalah tarian kreasi baru yang diangkat dari kombinasi antara Ketuk Tilu dan Jaipongan. Nama Bajidor Kahot mempunyai kemungkinan ada hubungannya dengan, Kliningan-Bajidoran merupakan sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang diduga mulai muncul sekitar tahun 1950-an. Kemungkinan besar merupakan perkembangan dari ketuk tilu, sebab unsure yang paling esensi didalamnya masih tampak sajian kliningan-bajidoran, yaitu sinden sebagai transformasi dari ronggeng dan bajidor transformasi dari pamogoran. Sementara lagu dan tarian disajikan dengan gaya kliningan-bajidoran. Pertunjukan kesenian ini merupakan ekspresi dari masyarakat Karawang, Arena Bajidoran menjadi ajang pertemuan masyarakat, bertemunya gaya k...
UNTUK MEMERINTAH JIN Orang yang memiliki ajian ini dengan sempurna bisa memimpin bangsa jin. Sehingga bisa mengerahkan Bala tentara Jin untuk keperluannya.... Dalam kisah Jawa kuno terdapat cerita tentang seorang ksatria sakti bernama Bandung Bondowoso yang jatuh hati pada seorang puteri. Karena puteri tersebut tidak mencintai Bandung Bondowoso, sedang untuk menolak secara terang-terangan sang puteri merasa takut karena Bandung Bondowoso ini terkenal sangat sakti, maka untuk mengelabuhi si Bandung Bondowoso sang puteri membuat persayaratan. Persyaratan tersebut adalah lamaran Bandung Bondowoso akan diterima apabila ia sanggup membuat seribu candi dalam waktu satu malam. Candi tersebut harus sudah selesai sebelum ada ayam jantan berkokok atau sebelum fajar menyingsing. Dengan kehebatan yang dimilikinya, Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan pekerjaannya karena ia dibantu oleh pasukan bangsa jin yang sangat patuh kepadanya. Sang putri semakin ketakutan...