Perlu diketahui Belogo adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim (bertanding), masing masing tim berjumlah tiga orang dalam waktu 2x15 menit. Alat utama permainan ini adalah tempurung kelapa yang dibentuk mirip layang-layang dengan ukuran 8x7 cm yang disebut Logo. Tiga buah Logo disusun sejajar dengan jarak masing-masing 8 meter antara logo 1 sampai 3. Tiga logo yang disusun sejajar itu menjadi target bidikan oleh Pencampak (istilah untuk pemain logo yang akan membidik). Jarak Pencampak dengan Logo 1 yaitu 10 meter. Pencampak membidik logo target ( logo 1-3) juga dengan menggunakan logo miliknya sendiri, dengan cara dipukul dengan menggunakan sebatang tongkat kecil dengan panjang kira-kira 30 cm. Jika bidikannya mengenai logo 1 maka tim tersebut memperoleh nilai 1, logo 2 nilai 2 dan logo 3 nilai tiga. Kalau tiga orang dalam satu tim itu bidikannya meleset seluruhnya, maka giliran tim lawan yang bermain.Tim Yang terbanyak mengumpulkan nilai keluar sebagai peme...
Begasing merupakan jenis permainan tradisional Kalimantan Timur, baik masyarakat pedalaman maupun masyarakat pesisir pantai. Dalam permainan ini sangat mencerminkan lapisan atau stratifikasi dalam masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dalam pengunaan kata haluan (pesuruh), Mentri dan Raja (Meruhum dalam bahasa Kutai). Permainan ini sangat memerlukan kecepatan dan kecermatan serta konsentrasi dari pemain. Permainan ini dilakukan tidak mengenal musim. Peralatan. 1. Gasing. Bahan dari kayu keras (ulin atau Benggeris) dengan bentuk : bahagian atas disebut kepala bentuk bulat dengan diameter 1,5 cm, tinggi 2 cm pada bagian puncak dibuatagak miring. Pada bagian tenagah berbentuk bulat dimana semakin ke bawah semakin runcing. Titik pertemuan ini harus pada pertengahan sehingga gasing ini seimbang. Tinggi gaing 10-15 cm. Yang paling penting diperhatikan dalam pembuatan gasing ini adalah keseimbangan antara kepala, badan dan lain-lain. 2. Tali. Bahan dari kulit kayu Jomok yang...
Meriam ini dipakai A.Keji Pati Jaya Prana gelar Pangeran Sinum Panji Mendapa menyerang Muara Kaman, yang dianggap mempunyai kekuatan daya sakti.
Konon khabarnya dahulu kala disalah satu rantauan sungai Mahakam, terdapat sebuah dusun yang didiami oleh beberapa pasang keluarga tani. Kehidupan mereka, disamping berladang, juga membuat kebun dan ada pula yang berusaha sebagai nelayan. Setiap tahun sehabis musim panen, ramailah penduduk dusun itu mengadakan pesta upacara adat memelas tahun, yang diisi dengan berbagai pertunjukan keahlian dan kesenian yang mereka miliki. Pihak lelaki mengadu kepandaian dengan cara mereka sendiri, seperti main pencak silat, adu bintih, adu besut, adu gasing dan logo. Pihak perempuan pun tidak mau ketinggalan. Disamping turut menari secara adat, ada pula yang turut dalam pertandingan-pertandingan yang sifatnya ringan. Sudah barang tentu dalam hal ini yang merupakan acara pokok adalah memelas tahun, yang dilaksanakan oleh seorang dukun beserta orang-orang tua berpengalaman. Biasanya upacara iini berlangsung sampai berbulan-bulan lamanya. Disaat inilah kesempatan bagi para muda mudi untuk saling meng...
Berbagai benda yang menurut kepercayaan orang-orang tua mengandung magis ditempatkan dalam Kelambu Kuning ini yakni : a. Kelengkang Besi Pada suatu hariketika hujan panas, petinggi yang tinggal disungai bengkalang (kecamatan Long Iram) yang bernama Sangkareak mendengar suara anak kecil yang sedang menangis. Dicarinya dan kemudian diketemukan seorang bayi yang berada didalam suatu tempat/wadah yang disebut kelengkang besi. Oleh Petinggi tadi anak tersebut dibawahnya pulang kerumah bersama dengan kelengkang besinya. b. Tajau (Guci/Molo) Tajau atau tempayan ini bernama majan yang dipakai untuk mengambil air waktu permulaan hendak memandikan Aji Batara dewa Sakti (Raja pertama dari Kerajaan Kutai Karatanegara : 1300-1325). c. Gong Raden Galuh atau Gong Maharaja Pati Tempat Aji Putri Karang Melenu bersama Keris Burit Kang diketemukan/didapat. Aji Putri Karang Melenu dalah permaisuri dari Aji Batara Agung Dewa Sakti. Gong besar ini dinamai juga Gong Mahar...
Tarian Gong, sama seperti namanya, merupakan tarian yang dimainkan dengan menggunakan alat musik gong. Tarian ini sendiri menggambarkan kelembutan seorang gadis, yang meliuk-liuk bagaikan sebatang padi. Tarian ini dibawakan oleh seorang gadis dengan pakaian adat Dayak Kenyah. Gerakan tubuh dan tangan yang lambat dan lembut, serta dominasi bulu burung dalam corak pakaiannya merupakan ciri khas yang bisa kita lihat pada tarian ini. Jika Kanjet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Kanjet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kanjet Ledo disebut juga Tari Gong.
Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak, dimana sungai merupakan jalur transportasi utama bagi suku Dayak untuk melakukan berbagai mobilitas kehidupan sehari-hari seperti pergi bekerja ke ladang dimana ladang suku Dayak biasanya jauh dari pemukiman penduduk, atau melakukan aktifitas perdagangan (jaman dulu suku Dayak biasanya berdagang dengan menggunakan system barter yaitu dengan saling menukarkan hasil ladang, kebun maupun ternak). Bentuk dan besar rumah Betang ini bervariasi di berbagai tempat. Ada rumah Betang yang mencapai panjang 150 meter dan lebar hingga 30 meter. Umumnya rumah Betang di bangun dalam bentuk panggung dengan ketinggian tiga sampai lima meter dari tanah. Tingginya bangunan rumah Betang ini saya perkirakan untuk menghindari datangnya banjir pada musim penghujan yang mengancam daerah-daerah di hulu sungai di Kalimantan. Beberapa...
Erau adalah sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota Tenggarong , Kutai Kartanegara , Kalimantan Timur . Erau berasal dari bahasa Kutai , eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan. Erau pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama ( 1300 - 1325 ), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara . Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai...
Apa itu Gami Bawis? Bawis sendiri adalah jenis ikan yang biasa dimakan oleh orang-orang di Bontang. Biasanya ikan bawis ini di goreng terlebih dahulu. sedangkan Gami atau sambal gami adalah sambal khas Bontang. Sambal ini unik karena dihidangkan di atas cobek yang sudah dibakar. Pertama sambal dimasak terlebih dahulu lalu disiram minyak panas. Selanjutnya sambal dan minyak tadi dituangkan ke dalam cobek yang sudah dibakar tadi. Dan Cess.. Sambal mendidih. Unik. Rasanya sendiri mirip dengan bumbu rica-rica dari Sulawesi. Lalu Gami Bawis sendiri adalah Ikan Bawis yang sudah digoreng atau dibakar yang kemudian dimasak lagi di dalam sambal Gami hingga lunak dan rasa sambalnya meresap. Terakhir tinggal dihidangkan di atas cobek yang telah dibakar sebelumnya. Lokasi Penjual: Sambal Gami Samarinda Alamat: Jl. W.R. Supratman, Bugis, Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242 Telepon: 0812-5356-4019 Sambal Gami khas Bontang Alamat: Jawa, Samarinda Ulu, K...