Kacapi merupakan alat petik asli Indonesia yang serumpun dengan alat petik serupa yang terdapat di Asia tenggara dan Asia Timur (Thai, Birma, Vietnam, Cina, Korea dan Jepang). Di Indonesia kacapi terdapat pada suku batak, sunda, Jawa, dayak, bugis, toraja, timor dan daerah-daerah lainnya, bentuk dan nama alatnya sendiri berbeda-beda, misalnya ada yang menyebut kasapi, kacaping, kutiapi, kacapi, dsbnya. Kacapi sunda, bentuk dn teknik memetiknya lebih berkembang dan sudah maju bila dibandingkan dengan alat-alat petik lainnya yang terdapat pada suku-suku lain di Indonesia, bahkan sekarang dengan adanya kemajuan teknologi, maka dibikinlah kacapi elektronik (kacapi yang diperkeras bunyinya dengan menggunakan arus listrik) 1. Bentuk Kacapi Sunda Berdasarkan pada bentuknya, kacapi sunda mempunyai dua macam bentuk, yaitu: Kacapi parahu atau kacapi lesung atau ada pula yang menyebut kacapi gelung, terdiri dari kacapi indung (bentuknya besar) dan kacapi rincik (bentuknya keci...
Candi Plaosan terletak di Dusun Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Candi Plaosan terdiri dari dua kelompok, Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Plaosan Lor terletak di tengah-tengah persawahan dan Plaosan Kidul terletak di tengah desa. J.G. de Casparis mengatakan bahwa Candi Plaosan dibangun oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sailendra. Sumber lain mengatakan bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Garung. Walaupun ada perbedaan mengenai pendirinya, tetapi banyak kalangan setuju bahwa candi ini dibangun pada abad ke-9. Candi Plaosan ini adalah candi Budha Mahayana karena terdapat patung-patung Budha seperti Bodhisatwa Awalokiteswara, Bodhisatwa Samantabhadra, Bodhisatwa Maitreya, Bodhi Swa Sarwaniwaranawiskambhin, Wajrapani, dan Dhyani Budha Manjusri. Selain tu, karakteristik lain adalah atapnya yang berbentuk seperti stupa. sumber: plaosantemple.com
Ma nene, merupakan sebuah upacara adat Toraja, di mana pada waktu tertentu peti-peti mati dikeluarkan dari makam-makam liang batu, lalu diletakkan di sebuah arena. Keluarga dan kerabat berkumpul. jenazah (masih utuh atau tinggal tulang-belulang) dan mengganti busananya dengan yang baru. Sang mayat diperlakukan seperti halnya orang yang masih hidup dan masih dianggap bagian dari keluarga besar. Ritual ma' nene' diadakan sebagai wujud cinta kasih keluarga kepada yang telah meninggal. Bahkan keluarga memiliki pengharapan bahwa arwah para leluhur akan menjaga mereka dari gangguan-gangguan yang jahat. Ini mencerminkan keunikan orang Toraja, dengan Cinta kasih yang tak mengenal batas dunia (orang hidup dan mati) sebagai salah satu bagian dari harmoni kehidupan. Ritual Ma nene pada awalnya bermula dari sebuah tradisi yang mengharuskan jenazah segera dikuburkan (tidak boleh disimpan lama). Dalam ritual ma'nene' ini juga dilakukan pemotongan kerbau, dagingnya dimakan di...
Di daerah Klungkung, Bali, hidup seorang raja yang bergelar Sri Sagening. Ia mempunyai istri bernama Ni Luh Pasek. Ni Luh Pasek berasal dari Desa Panji. Mereka mempunyai anak bernama I Gusti Gede Pasekan. I Gusti Gede Pasekan mempunyai wibawa yang besar. Ia sangat dicintai oleh pemuka masyarakat dan masyarakat biasa. Setelah ia berusia dua puluh tahun, ayahnya menyuruhnya pergi ke Den bukit di daerah Panji. Keesokan harinya, I Gusti gede berangkat bersama rombongan dari istana. Dalam perjalanan ke Den Bukit ini, I Gusti Gede Pasekan diiringkan oleh empat puluh orang di bawah pimpinan Ki Dumpiung dan Ki Kadosot. Setelah empat hari berjalan, mereka tiba disuatu tempat yang disebut Batu Menyan. Di sana, mereka bermalam. Tiba-tiba, I Gusti Gede Mendengar suara gaib yang mengatakan bahawa daerah Panji akan menjadi daerah kekuasaannya. I Gusti Gede Pasekan terkejut mendenga suara gaib tersebut. Keesokan harinya, I Gusti Gede Pasekan melanjutkan perjalanan. Walaupun perjal...
Iga sapi yang kali ini coab dijelaskan cara pembuatannya adalah iga sapi dengan kuah bugis. Kuah yang dihasilkan untuk hidangan iga sapi kali ini membuat iga sapi kali ini menjadi lebih istimewa dan lezat. Apalagi jika anda menghidangkannya kepada keluarga dan kerabat terdekat anda. Bahan-bahan/bumbu-bumbu : 750 gram iga sapi 1.500 ml air 150 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan 4 cm kayumanis 2 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan 5 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya 2 lembar daun pandan 1/4 sendok teh adas manis bubuk 3 1/4 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir 2 buah tomat, dipotong-potong 1 batang daun bawang, dipotong-potong 2 sendok makan minyak untuk menumis Bumbu Halus: 1 buah cabai merah besar 2 buah cabai merah keriting 2 cm kunyit, dibakar 8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 1 cm jahe 4 butir kemiri, disangrai...
Bahan: Hati ayam 20 biji dipotong menjadi 4 Rempela ayam 20 biji dibersihkan dan dipotong menjadi 4 Kelapa 1 butir diambil santan kanilnya menjadi 2 gelas dicampur dengan Sagu kering 1 ltr. Kemudian dimasak menjadi adonan kental Bumbu: Jahe 2 ruas dimemarkan Bawang putih 12 siung dirajang halu Bawang merah 10 butir dirajang halus kemudian bumbu ini ditumis dengan Mentega 10 gr, lalu masukkan hati ayam dan rempela ayam campukan dengan adonan sagu kelapa. Kemudian gulung dalam dalam daun pisang sebanyak 6 sendok makan lalu bakar diatas api hingga matang. Disajikan dengan kuah Bugis atau Sop lainnya.
Terdepat beberapa bagian/sektor prajurit dalam Kekratonan Yogyakarta. Secara umumnya, jenis busana ini cukup dikenali sebagai busana tradisional Jawa. Busana yang biasa digunakan antara lain: Sabukwala Padintenan Hiasan kepala: tlesepan (tusuk konde kanan). Perlengkapan: kain batik tulis, kebaya, lonthong, kamus. Perhiasan: subang, kalung, gelang. Busana ini untuk para putri sehari-hari. Kencongan Hiasan kepala: sisir melengkung. Perlengkapan: kain batik, surjan dari bahan sutera, lonthong, kamus. Perhiasan: sangsangan tanggalan. Busana ini untuk kakung Ubet-Ubet Hiasan kepala: ukel tekuk. Perlengkapan: kain batik untuk nyamping, semekan batik, embong, kamus, gesper kupu dan samir. Perhiasan: subang, cincin. Busana ini untuk para bedaya. Semekan Tritik Ukel: tekuk, ceplok-jenthit. Perlengkapan: kain batik tulis, seredan, semekan tritik, kacu, dan bros. Perhiasan: subang. Busana ini untuk seorang putri yang telah menikah dalam menghadiri upacara sederhana, m...
Meriam ini buatan VOC sesuai dengan tulisan yang terdapat pada Meriam tersebut. Aji Entong adalah bangsawan Bugis peranakan Kutai anak dari Pangeran Mangku Bumi saudara kandung dari almarhum Aji Mohamad Salehuddin, yang diberi hak tinggal di daerah Muara dengan kedudukan di Terantang Kecamatan Anggana, dengan tugas menjaga musuh yang datang melalui Muara atau laut dengan dipersenjatai meriam tersebut. Dalam tahun 1932 seorang cucu pangeran Mangku Bumi A.Kanjo gelar Aji Mas Putra mengembalikan meriam itu kembali ke Keraton Tenggarong pada Aji Mohd.Parikesit, karena tugas menjaga Muara itu tidak perlu lagi.
Gogoso adalah salah satu makanan khas orang bugis makassar yang sangat digemari di Sulawesi Selatan ketika lebaran, selain ketupat lebaran, gogoso pun juga turut meramaikan bersama dengan bersama dengan aneka masakan lainya pada hari-hati biasa, gogoso banyak ditemukan didaerah pantai losari atau dipinggir-pinggir jalan kota makassar. cara membuat gogoso Bahan : ketan 250 gram beras ketan 250 ml santan kental dari 1 butir kelapa 2 lembar daun salam 1 batang serai memarkan 1/2 sdt garam Abon Sapi atau daging ayam, sesuai selera Pembungkus gogoso : daun pisang muda secukupnya untuk dalaman leko atau daun pisang setengah tua untuk luaran, tusuk gigi atau lidi. Cara membuat Gogoso : Ketan rendam selama 2 jam, cuci bersih, tiriskan dan kukus selama 15 menit, angkat. Rebus santan bersama daun salam, serai dan garam, masukkan ketan yang telah dikukus dan aroni hingga seluruh santan dihisap oleh ketan, biarkan...