Jalur Maut atau Jalur Tengkorak memang menyeramkan terdengarnya begitulah orang menyebutnya untuk jalur jalan yang berliku dengan tebing yang curam di pinggirnya. Itulah Tanjakan Gentong hampir setiap hari terjadi kecelakaan, pada umumnya dialami supir bis,truk, motor dan yang lainnya. Kecelakaan-kecelakaan tersebut tidak berdiri sendiri, banyak orang yang percaya bukan semata-mata karena kesalahan teknis pengemudi atau gangguan pada kendaraan yang bersangkutan, melainkan adanya peran makhluk halus yang cantik bernama Neng Syarifah. Menurut cerita, Neng Syarifah merupakan sinden panggung. Sayang ia bernasib tragis. Si cantik yang banyak penggemar itu ada yang bilang karena kecelakaan mobil ada yang bilang karena sengaja dibunuh dan dijadikan tumbal atau parepeh untuk pembangunan jembatan di tahun 1940 an yang dikenal sebagai Jembatan Sarongge di Kampung. Gentong, Ds. Buniasih, Kec. Kadipaten, Kab. Tasikmalaya. ( Gbr 1 ) Karena kematiannya yang tidak wajar itulah, arw...
Berikut adalah motif khas Tenunan Rejang Iliak bintang Lekau betatau Mata punai Tebea pinang uar, tebaran pinang muda Semut beleet, semut belarit Tanjak berekek rangkaian tidak terputus, ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku bangsa rejang (Umeak Potong Jang) Tombak magelung Tombak bolak-balik Kembang delapan keduniawian, keramah-tamahan dan kebahagiaan. Ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku bangsa rejang (Umeak Potong Jang) Cerbong kewet rangkaian tidak terputus, ragam hias ini juga dipakai pada rumah adat suku bangsa rejang (Umeak Potong Jang) Buah-buah beluluk Pengubung keluang Selain itu, terdapat beberapa jenis ragam hias lain yang belum saya ketahui bentuknya, ragam hias ini terdapat pada ukiran pada rumah adat rejang, dan rumah adat Bengkulu di anjungan TMII. Ragam hias tersebut antara lain : Kacang keliling (flora) rangkaian tidak terputus...
Candi Miri terletak di Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini berada di puncak sebuah bukit, yang tersisa dari bangunan Candi Miri hanya berupa sisa reruntuhan candid an 2 buah bangunan yoni. Dahulu di situs ini juga terdapat arca nandi yang kini telah diamankan pihak BP3. Dengan adanya arca nandi dan yoni di situs candi ini, bisa dipastikan zaman dahulu Candi Miri digunakan untuk tempat peribadatan umat Hindu. Lokasi situs ini sangatlah sulit untuk dijangkau kendati mempergunakan sepeda motor, karena sebelum tanjakan sudah tidak ada jalan lagi. Kendaraan harus diparkir di salah satu rumah penduduk sebelum tanjakan, dan kita harus rela berjalan kaki sekitar 2 - 3 Km untuk mencapai lokasi situs tersebut. Dan, lokasi situs tersebut jauh dari keramaian pemukiman pendudu, jadi insting adventure Anda benar-benar diuji. Tidak ada tempat bertanya,...
Suatu hari seorang penyebar agama Islam bernama Syech Gandiwasi asal Turki menghadap Kangjeng Panembahan Senopati Ing Ngalogo Mataram dan mohon untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Pada waktu itu (tahun 1586-1601) kekuasaan Kanjeng Panembahan Senopati memang meliputi seluruh Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat, sehingga mendapat sebutan “Kaisar Seluruh Jawa”. Ia adalah Raja Mataram baru, yang tersohor sakti mandraguna, berwibawa dan pandai bergaul dengan rakyatnya. Mendapat permohonan dari penyebar agama Islam asal Turki itu, ia merasa senang, karena berarti akan menambah pengetahuan agama bagi rakyat Kerajaan Mataram yang sudah memeluk agama Islam sejak jaman Kerajaan Demak dulu. Permohonan Syech Gandiwasi akhirnya dikabulkan dan ia diizinkan menyebarkan agama Islam di kawasan kaki Gunung Slamet. Setelah mendapat izin, ia lalu merencanakan membangun padepokan di tempat tujuan, guna mendidik para santrinya. Dalam perjalanan ketempat tujuan, ia si...
(Mohon maaf jika cerita tidak akurat dan lengkap, didengar dari narasumber seorang warga Slawi, yang setiap malam berjualan Ronde di bilangan Ruko Slawi). Dahulu kala di sekitar Lebaksiu, tinggal seorang pencari ikan yang tinggal dengan istrinya di desa tepi sungai Gung. Suatu hari lelaki itu, yang dikenal dengan Pak Rumpung, seperti biasa pergi ke sungai Gung untuk mencari ikan. Hari itu belum banyak ikan di dapat. Ketika menyusuri sungai, ditemukan sebutir telur. Tidak diketahui itu telur apa. Dikiranya telur ayam yang mungkin secara tidak sengaja bertelur di tepi sungai. Di bawa pulang telur itu, ketika sore harinya dengan gembira, karena selain mendapat ikan, dia mendapat pula sebutir telur Setibanya dirumah diceritakan tentang telur yang ditemukannya kepada istrinya, lalu dia meminta istrinya agar merebus telur untuk sarapan besok harinya. Pagi harinya, sebelum mencari ikan, Pak Rumpung sarapan sendirian kartena istrinya telah lebih dulu berangkat ke sawah. Ketika s...
Tanjakan Cinta, sebuah tanjakan yang berada di wilayah pendakian Gunung Semeru yang berada di ketinggian 2400 mdpl. Siapa yang tidak tahu akan tempat ini? apalagi sesudah dipopulerkan oleh Film 5 cm yang menjadi film yang cukup terbilang sukses di kalangan waktu penayangan nya dahulu. Film 5 cm cukup sukses membuat keindahan akan Gunung Semeru tersebar luas sehingga memancing para pendaki yang berpengalaman untuk turut mendaki Gunung Semeru yang memiliki puncak tertinggi di Pulau Jawa. Namun apakah kalian tahu bahwa Gunung Semeru ternyata banyak mempunyai hal hal mistis yang banyak disebut sebagai mitos, salah satunya yaitu ada pada tanjakan cinta. Tanjakan cinta mempunyai kisah yang fenomenal di dunia pendakian Indonesia. Salah satu destinasi yang tidak terlewatkan dari pendakian Gunung Semeru. Tanjakan cinta ini terletak setelah danau ranukumbolo yang sangat indah. Tanjakan cinta merupakan jalan setapak menuju bukit dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Untuk menuju oro-oro om...
Ikat kepala tanjak merupakan ikat kepala khas daerah Jambi dan buah dari kebudayaan Melayu di daerah Jambi. Ikat kepala tanjak ini terbuat dari kain batik dengan berbagai macam ukuran dan motif. Hal ini membuat ikat kepala tanjak adalah salah satu hasil peradaban Melayu di Jambi yang harus dilestarikan. Kini ikat kepala tanjak juga menjadi aksesoris yang tepat jika dipadukan dengan pakaian busana batik dengan motif khas Jambi. Ikat kepala tanjak mulai dipopulerkan kembali oleh Gubernur Jambi Zumi Zola. Gubernur Jambi Zumi Zola seringkali terlihat menggunakan ikat kepala tanjak di acara-acara besar seperti saat HUT Provinsi Jambi saat tahun 2017. Gubernur Jambi Zumi Zola juga biasa memakai ikat kepala tanjak di waktu-waktu santai seperti saat beliau melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Jambi. Kebiasaan Gubernur Jambi Zumi Zola ini menjadikan ikat kepala tanjak sebagai tren di kalangan pemuda khususnya laki-laki akhir-akhir ini. Penyebutan terhadap ikat kepala ini b...
Desa Terunyan yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini memang terbilang terpencil. Untuk mencapai kesana harus melewati medan terjal, jalanan dengan tanjakan dan turunan curam yang diapit pegunungan, lalu menyebrangi Danau Batur. Ada sekitar 3.000 penduduk yang bermukim di Desa Terunyan, pada umumnya mereka bekerja di sektor pertanian. Tradisi masyarakatnya yang unik menjadi daya tarik wisatawan untuk datang kesini, karenanya sebagian pendudukpun mengelola sektor pariwisata seadanya dengan menyediakan perahu untuk menyebrangi Danau Batur dan memandu para wisatawan. Berbeda dengan umat Hindu umumnya, masyarakat Terunyan tidak menyembah Dewa Wisnu, Siwa, dan Brahmana. Ada satu pura yang sangat mereka hormati, yakni Pura Pancering Jagat yang di dalamnya terdapat patung Ratu Sakti Pancering Jagat. Tak hanya itu, penduduk Desa Terunyan pun tak membakar mayat dalam upacara ngaben seperti lazimnya masyarakat Bali. Mereka meletakkan jenazah di atas tanah dan h...
Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan musik pengiring . Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat penghormatan kepada tamu¬tamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada gerakan menghormat (tabik). Dari sisi penyajian, umumnya tari-tari penyambutan yang tersebar di Sumatera Selatan semuanya sama, yaitu dilakukan pada waktu menghormati kedatangan tamu. Penari terdiri d...