Karena bentuk tubuhnya yang menyerupai kendil1(guci, periuk) seorang anak dijuluki Joko Kendil oleh penduduk di daerah sekitar ia tinggal. ia sering diejek dan dijauhi teman-temannya karena bentuk tubuhnya. Namun ia tak pernah bersedih akan hal itu. Dia tetap rajin bekerja membantu ibunya. Banyak yang sering memandangnya dengan aneh, tapi ia tetap percaya diri saat mengangkat barang-barang belanjaannya dari pasar. Suatu hari, di kampung tempat tinggal Joko Kendil, datang sebuah keluarga baru. Keluarga sederhana yang mempunyai seorang anak lelaki kurus dan botak. Karena tak ada sehelai pun rambut tumbuh di kepalanya, ia dinamai si Gundul. Seperti yang telah terjadi pada Joko Kendil, si Gundul juga sering diejek. Si Gundul sering muram dan sedih karena ejekan teman-temannya. Joko Kendil terharu akan keadaan si Gundul, maka ia pun menghibur si Gundul. “Jangan sedih. Biarkan saja mereka menghina kita. Kita memang punya kekurangan. Tapi yang penting, kita tak menyakiti oran...
Tradisi ini adalah asli Gunung Kidul Menurut sesepuh setempat tradisi cing cing Goling ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu ,Di sebuah petak sawah penduduk yang sudah dipanen oleh petani , digambarkan sosok wanita yang berlari menghindari kejaran para warok yang berusaha merebutnya dari seorang laki – laki sambil melesatkan cambuk di udara sambil meneriakan “ cing goling Cing goling Gong”. Dalam tarian tersebut menceritakan pelarian pasukan Majapahit yang sudah menyatu dengan warga setempat dalam mengusir penjahat seperti begal ( perampok) . nah uniknya lagi Lurr di tradisi ini , ada puluhan orang berlari berhamburan ke tengah sawah dan menginjak – injak tanaman milik salah satu penduduk untuk ikut mengusir Begal ( penjahat) tersebut.konon katanya nih warga yang tanamanya di injak-injak malah gembira riang karena dipercaya Jika tanaman/ sawahnya menjadi ajang tarian cing cing goling akan menjadi lahan yang subur serta akan mendapat...
Kesenian Ledhek (tayub) merupakan tari berpasangan yang diwujudkan melalui ekspresi hubungan romantis antara wanita (penari Ledhek) dengan Pria (Pengibing). Ledhek (tayub) yang sudah ada sejak zaman pra Hindhu masih berfungsi sebagai sarana ritual di lingkungan pedesaan Jawa khususnya, terutama berfungsi untuk kesuburan tanah pertanian. Oleh karena itu, penyajian Ledhek dipercaya memuat kekuatan magis berkaitan keperluan kesuburan pertanian. Selain itu, menurut cerita warga setempat apabila seorang yang sedang berkeinginan dan bernadzar untuk menanggap Ledhek maka konon keinginan orang tersebut dapat benar-benar terwujud. Kesenian Ledhek biasanya dilaksanakan pada hari Senin Pahing setiap selesai Upacara Bersih Sumber, seperti yang ada di Dusun Gunungbang, Bejiharjo, Karangmojo. Sebelum memulai tarian, terlebih dahulu sang pemangku adat melaksanakan ritul berupa doa-doa di depan sumber agar tarian berjalan lancar dan untuk memohon nikmat keseha...
Tradisi ini sudah ada sejak zaman Wali Songo silam. Babad Dalan merupakan upacara ritual untuk mensyukuri hasil panen dan sekaligus sebagai ungkapan permohonan dan harapan kepada Tuhan agar diberi keselamatan, dijauhkan dari mara bahaya dan sukerta. Upacara tradisi Babad Dalan mengambil hari Jum’at Kliwon sehabis panen dan dilaksanakan setahun sekali, sebagai lambang bahwa manusia harus berhubungan baik dengan alam, sesama manusia dan dengan Sang Pencipta. Untuk memperingati Babad Dalan, disajikan berbagai macam kesenian, seperti reog, jathilan, dan ada juga gunungannya.
Di Kabupaten Gunungkidul terdapat puluhan tradisi warisan leluhur yang saat ini masih di uri – uri ( lestarikan ) salah satunya adalah sedekah Gumbregan. Pelaksanaan upacara ini sesuai dengan wuku Gumbreg , untuk lembu jatuh pada senin wage. Gumbregan Merupakan upacara adat guna menyelamati hewan – hewan yang sering digunakan untuk membantu petani dalam hal pengolahan pertanian seperti membajak dll. Hewan ini diselamati agar ia selamat sehingga dapat mengerjakan kembali lahan pertanian pada musim tanam di tahun berikutnya. Latar belakang dilaksanakannya upacara ini bahwa masyarakat beranggapan bahwa seluruh hewan–hewan di dunia ini milik Kanjeng Nabi Sulaiman. Pelaksanaan upacara dilaksanakan malam hari setelah Isya kira–kira pukul 19.00 Wib. Jalannya upacara semua sesaji dikendurikan bersama dirumah bapak kepala dusun ataupun rumah sesepuh setempat , peserta upacara adalah kaum laki–laki si pemil...
Gunungkidul yang kaya akan tradisi memang masih kental dengan berbagai macam upacara adat, salah satunya Upacara Bersih Kali yang ada di Dusun Gunungbang, Bejiharjo, Karangmojo. Sumber Gunungbang yang konon merupakan petilasan Sunan Kalijaga ini terdiri 3 sumber air yakni sumur lanang, sumur wedok dan comberan. Tradisi yang dilaksanakan di kali tertua di Gunungkidul ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kesehatan, keselamatan, dan hasil panen yang melimpah. Upacara adat ini dilaksanakan pada hari Senin Pahing Bulan April setiap tahunnya dan melibatkan masyarakat setempat dan pemangku adat. Prosesi ini dimulai dengan warga yang berbondong-bondong datang ke Sumber Gunungbang membawa encek (tumpeng) yang berisi nasi ingkung dan 10 macam hasil bumi. Setelah semua terkumpul sang pemangku adat mendoakan encek tersebut memanjatkan doa agar diberi kesehatan dan keselamatan kemudian encek tersebut kemudian dibagikan kembali kepada wa...
Kenduren merupakan ritual selametan yakni berdoa bersama yang dihadiri para tetangga dan dipimpin oleh pemuka adat atau tokoh yang dituakan di satu lingkungan. Tradisi yang diperingati setiap hari Rabu Pahing bulan Jumadil Awal ini di laksanakan di depan Resan (pohon besar yang dikeramatkan) yang dipercaya sebagai tempat asal mula dusun tersebut dibangun. Sebagai sesajen, masing-masing kepala keluarga membawa tenggok yang berisi nasi, ingkung dan kembang yang diletakkan di depan resan yang selanjutnya sesajen tersebut didoakan oleh para pemuka adat dan kembali dibagikan kepada warga sebagai ‘sego berkat’. Pemberian sesajen tersebut bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat kesehatan dan hasil bumi yang melimpah, serta melestarikan tradisi nenek moyang.
Rasulan, atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah bersih desa adalah salah satu tradisi turun temurun dari leluhur masyarakat Gunungkidul. Tujuan diadakannya rasulan adalah sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas anugerah hasil bumi/ panen yang melimpah dan biasanya dilaksanakan ketika musim panen usai. Hampir setiap desa di Kabupaten Gunungkidul memperingati rasulan setiap tahunnya dan waktu pelaksanaan setiap desa pun berbeda-beda. Karena hanya diperingati setahun sekali maka tak jarang masyarakat desa mengemas acara ini dengan kegiatan-kegiatan semeriah mungkin lho… Bahkan rangkaiannya pun sudah disiapkan dari jauh-jauh hari, misalnya dengan menggelar berbagai macam perlombaan seperti sebakbola, voli, dll. Tak ketinggalan pula pertunjukan kesenian tradisional seperti reog, jathilan, kethoprak, & wayang kulit yang biasanya diakadan di lapangan atau balai desa setempat. Puncak acaranya adalah kirab (pawai) yang diikuti warga desa dengan me...
Dengan karakter undakan yang kuat di bangunan ini, rumah Joglo khas Jawa Tengah diyakini sebagai salah satu arsitektur yang nyaman untuk ditinggali. Elemen bambu dan kayu lainnya juga dekat dengan bangunan ini, salah satu karakter kuat dalam bangunan ini adalah empat kayu besar yang membentuk pilar di dalam bangunan itu sendiri. Papat kayu cagak yang berarti empat kayu penopang yang menjadi khasnya ternyata mempunyai arti tersendiri. Secara harfiah, masyarakat jawa percaya bahwa empat kayu yang menopang rumah mereka adalah perwakilan dari empat mata angin dan arah yang mereka yakini sebagai sumber kekuatan untuk bangunannya. Mereka percaya jika cagak -nya kurang dari empat, itu diyakini kurang baik dalam menopang bangunan tersebut. Rumah dalam masyarakat jawa juga diyakini sebagai representasi dari kehidupan mereka, maka dari itu semakin tinggi undakan yang mereka punya dalam rumah mereka, semakin tinggi juga taraf hidup mereka. undakan yang dimaksud juga bukan undakan yang hany...