“Birau” berasal dari Bahasa Bulungan yang artinya “Pesta Besar” . Birau telah dilaksanakan secara turun temurun setiap tahun sejak masa Kesultanan Bulungan. Awalnya Birau merupakan perayaan untuk acara penting di Kesultanan, seperti penobatan sultan, pernikahan anak sultan, sunatan anak sultan, dan lain-lain. Pada tahun 1959, Kesultanan Bulungan berubah menjadi beberapa kabupaten dan kota yang berada di Kalimantan Utara. Sejak saat itu, Birau dirayakan setiap 2 tahun sekali pada tanggal 12 Oktober bersamaan dengan peringatan HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan . Rangkaian acara Birau yang dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Selor dan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan ini cenderung berbeda setiap tahunnya. Berikut adalah rangkaian acara tersebut : Upacara bendera Dalam memperingati HUT Tanjung Selor dan Bulungan, upacara bendera dilaksanakan di Lapangan Agatis, Tanjung Selor dengan susunan ac...
Festival Iraw Tengkayu adalah upacar a tradisional dan perlombaan yang diadakan oleh masyarakat suku Tidung di Tarakan , Kalimantan Utara . Festival ini berupa upacara ritual menghanyutkan sesaji ke laut dan berbagai macam perlombaan. Festival ini biasanya di laksanakan setiap 2 tahun sekali dan bertepatan dengan hari jadi Kota Tarakan Sejarah Iraw Tengkayu merupakan upacara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat suku Tidung, Tarakan , Kalimantan Utara . Iraw Tengkayu itu sendiri mempunyai dua arti kata diambil dari bahasa Tidung. Iraw yang berarti perayaan atau pesta, sedangkan Tengkayu adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yang dimaksud pulau kecil disini adalah pulau Tarakan . Upacara Inti dari Festival ini ialah ritual adat Parade Padaw Tuju Dulung yaitu perahu hias yang diarak keliling kota....
Tari magunatip atau tari lalatip merupakan tarian adat Kalimantan Utara khususnya daerah Tarakan dan juga Malinau. Dulunya, tari magunatip ini diselenggarakan sebagai latihan ketangkasan kaki ketika melompat dan menghindari rintangan karena masih ada perang antar suku pada masa tersebut yang kemudian dijadikan sebuah tarian. Dalam tarian dari Kalimantan Utara ini, ada 3 kelompok pemain yakni kelompok penjepit kaki memakai batang kayu, kelompok penari yang menari sekaligus menghindari penjepit kayu dan juga kelompok pemusik menggunakan alat musik tradisional berupa kendang dan gong. Ketika menyaksikan tarian ini akan terlihat menegangkan sebab penari bisa saja terjepit oleh batang kayu jika terlambat menghindari terutama disaat para penari akan menari dengan kedua mata yang ditutup. SUMBER : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tari jugit yang merupakan tarian adat Kalimantan Utara lebih tepatnya berasal dari Kabupaten Bulungan. Ini merupakan tarian yang hanya ditampilkan untuk kalangan istana saja dan terbagi menjadi dua yakni juhit paman dan juga jugit demaring. Keduanya menjadi tari istana yang sangat sakral yang meski sekilas tampak sama namun memiliki perbedaan dari alat musik, syair lagu, warna baju, kain yang dipakai, gerakan tangan ketika memegang kipas dan selendang serta untuk apa dan siapa tari tersebut dilakukan. Dulunya, tarian jugit paman bahkan hanya boleh ditampilkan untuk Sultan dan juga dilakukan dalam keraton. Sementara tari jugit demaring bisa disaksikan rakyat biasa dan ditampilkan diluar kraton. Tarian ini dipercaya diciptakan 2 orang seniman yang sekaligus juga merupakan laksamana Kesultanan Bulungan yakni Datuk Maulana dan Datuk Mahubut. Untuk itu, tarian ini memang sudah berumur tua yakni sekitar abad ke-19 Masehi. Perbedaan kedua tarian ini terlihat dari warna dimana jugit...
Tari blunde atau disebut juga dengan tari blundik juga merupakan tarian dari Kalimantan Utara. Tarian tradisional Bulungan ini dikatakan hampir sama dengan tari enggang dari Suku Dayak namun tidak menggunakan bulu enggang akan tetapi hanya tangan saja. Untuk kostum, para penari menggunakan ikat kepala, baju kebaya dan tapih atau kain yang dipakai sampai menutupi lutut. Tarian ini konon diciptakan oleh Datuk Perdana dan syairnya memakai bahasa Kayan Pimping. Kemudian, syair diciptakan kembali dalam bahasa Melayu oleh Datuk Abdul Aziz dengan judul Pinang Sendawar. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tari mance atau bemance adalah tarian provinsi Kalimantan Utara yang juga disebut dengan tari silat. Gerakan tarian ini juga terlihat hampir sama dengan silat pada umumnya akan tetapi lebih luwes dan lebih terlihat seperti tarian yang dilakukan sebagai hiburan. Dulunya tarian Kalimantan Utara menjadi kegemaran sebagian besar pemuda di daerah Bulungan. Tarian tradisional Kalimantan Utara ini akan dilakukan dua orang pria dengan pakaian adat khas Bulungan dengans elempai atau selempang berwarna kuning dan ikat kepala. Kedua penari ini akan memegang rotan atau bambu bulat dengan panjang 75 cm hingga 1 meter serta tinggi dari kaki hingga pinggang pria dewasa. Tarian akan dilakukan dalam sebuah lingkaran diiringi dengan suara gong bertalu talu. Sedangkan untuk aturannya sendiri tidak terlalu baku sebab jika ada pemain yang menyerah maka akan langsung diganti dengan pemain lainnya. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tarian adat Kalimantan Utara selanjutnya adalah tari bangun yang menjadi tari sakral sekaligus magis untuk memanggil kekuatan alam sebagai media penyembuhan untuk mengobati orang yang sakit pada masa lampau. Meski sampai sekarang tarian ini masih dilakukan, akan tetapi maknanya sudah tidak seperti pada awalnya namun nuansa sakral dan magis masih bisa terasa. Tarian ini memiliki tiga bentuk yakni ngala bedua untuk mengambil semangat seseorang yang sedang sakit, betujul yakni memberi makan sesuatu yang gaib dan juga persembahan. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tarian jepen Kalimantan Utara merupakan tari tradisional suku Dayak dengan nuansa Islam dan diiringi musik rebana. Baju yang digunakan para penari berwarna hijau dan kuning dengan jumlah penari 2 orang atau lebih berpasangan antara pria dan wanita. Dalam tarian ini, gerakan kaki menjadi gerakan yang mendominasi. Sementara di negara tetangga, tari jepen juga sangat terkenal seperti di Brunei Darussalam, Malaysia dan juga Filipina. Tari jepen sendiri juga hampir serupa dengan tari lain yang ada di pesisir seperti Riau dengan sebutan yang berbeda seperti japin atau zapin. Sumber : https://budayalokal.id/tarian-kalimantan-utara/
Tari kancet ledo adalah tarian dari Baram Sarawak, Kalimantan Utara yakni dari Suku Dayak Kenyah. Tarian tradisional Kalimantan Utara ini menceritakan tentang kelembutan seorang gadis yang terlihat seperti angin berhembus yang mengayunkan padi. Para penari nantinya akan memakai busana adat Suku Dayak Kenyah dengan rangkaian buket sejumlah burung enggang. Tarian yang juga disebut dengan tari gong ini bercerita tentang kemolekan gadis yang menari di atas sebuah gong dan diperebutkan oleh 2 pemuda Dayak. Tarian ini terlihat sederhana dari mula gerak dan juga musiknya dan hanya beberapa bagian tubuh saja yang bergerak. Tari gong memiliki gerakan kaki yang sederhana namun dengan kostum yang sangat mewah sebab terbuat dari manik manik yang dirangkai sehingga membentuk motif binatang seperti Kalung Aso atau naga anjing. Baju manik manik dan juga taah yakni pakaian khas wanita terdiri dari kain beludru berhias manik manik yang dikenakan dengan cara dililit pada bagian pinggang dan m...