Tari polo -" palo merupakan salah satu seni tari yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tarian pergaulan yang biasa dipentaskan oleh para remaja Gorontalo. Pada perkembangannya, tari polo -" palo terbagi menjadi dua jenis, yaitu tari palo -" palo tradisional dan tari palo -" palo modern. Di mana kedua jenis ini memiliki perbedaan yang terlihat jelas. Misalnya jumlah penarinya. Tari polo -" palo tradisional biasanya dimainkan oleh penari tunggal yang diringi oleh musik yang dimainkan sendiri atau solo. Sedangkan tari polo -" palo modern lebih sering ditampilkan secara berkelompok dengan iringan musik yang sudah diaransemen. Pada tari polo -" palo tradisional pemukul tidak hanya dimainkan dengan cara memukulkannya pada alat musik tetapi juga pada bagian anggota penari khususnya lutut dengan irama yang beraturan. Sedangkan pada tari polo -" palo modern, pemukul hanya dipukulkan pada alat musiknya, tidak pada bagian tubuh. Namun tak...
CERITA GUMANSALANGI Untuk mendalami kebudayaan sangihe, sebaiknya memahami sastera lisan sangihe, sastera lisan sangihe adalah salah satu bukti peninggalan kebudayaan sangihe masa lalu yang masih dilestarikan sampai saat ini. Dari beberapa sastera lisan sangihe yang paling melegenda adalah cerita Gumansalangi. Dari cerita tersebut kita dapat melihat keberadaan sangihe dari penduduk mula-mula sampai terbentuknya kerajaan-kerajaan yang menjadi dasar terbentuknya sebuah suku yang dinamakan suku sangihe . Kisah Gumansalangi sebagai penduduk mula-mula tergambar secara utuh dalam “ Tamo ” karena tam...
Raja Jakobus Manoppo ialah raja Bolaang Mongondow yang pertama mendapatkan pendidikan di Hoofden School Ternate, karena ia telah dibawa oleh pedagang V.O.C. sesudah melalui persetujuan ayahnya raja Loloda Mokoagow (datu Binagkang). Jakobus Manoppo adalah raja ke-10 yang memerintah pada tahun 1691-1720, yang diangkat oleh V.O.C., walaupun pengangkatannya sebagai raja tidak direstui oleh ayahnya. Jakobus Manoppo pada saat dilantik menjadi raja beragama Roma Katolik. Pada zaman pemerintahan raja Cornelius Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk daerah Bolaang Mongondow melalui Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi, yang kawin dengan putri raja itu tahun 1866. Karena keluarga kerajaan sebelum raja Cornelius Manoppo memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai agama raja, sehingga sebagian besar penduduk Bolaang Mongondow memeluk agama Islam juga telah turut memengaruhi perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat. Over de Vorsten van Bolaang Mongondow...
Mesalai adalah salah satu jenis tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kepulauan Sangihe Talaud ini dahulu merupakan bagian dari suatu upacara ritual sebagai perwujudan rasa syukur kepada Genggona Langi Duatung Saluruang (Tuhan Yang Maha Tinggi Penguasa Alam Semesta) atas segala anugerah yang telah diberikan-Nya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya agama-agama baru, tari mesalai saat ini juga digunakan sebagai pelengkap upacara adat dan syukuran, seperti: khitanan, perkawinan, mendirikan rumah baru, peresmian perahu baru dan lain sebagainya.
Kabasaran adalah tari perang. Mengangkat atau memuliakan perang ke dalam karya estetika, itu memberi gambaran tentang masyarakat itu sendiri. Itu ungkapan dari watak dan nilai-nilai budaya masyarakat. Ya, berperang memang diluhurkan sebagai krida sangat mulia bagi masyarakat yang gagah berani serta kokoh membela kebenaran dan keadilan. Dr. A.B.Meyer, seeorang peneliti sosio-budaya masyarakat Minahasa, dalam sebuah laporannya sampai menarik kesimpulan: Perang adalah bagian dalam format kebudayaan Minahasa lama! Seni Tari Kabasaran pun mengabadikan ritual yang di masa lampau memang dilaksanakan leluhur tou Minahasa setiap kali mereka hendak berperang. Tari Kabasaran sedemikian akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minahasa lama. Tarian keprajuritan ini menyemarakkan hampir semua upacara dalam daur hidup manusia. Mulai dari kelahiran, mengusir roh-roh jahat, perkawinan, hingga pemakaman orang mati. Demikian pula untuk penjemputan dan pengawalan secara ad...
Tari Mahambak adalah salah satu seni tradisional Bantik — sebuah anak suku yang memiliki banyak kekhasan. Seni tari yang menjadi sarana pengungkapan perasaan komunal orang Bantik. Dengan terpencarnya mereka ke dalam sejumlah pusat pemukiman pemukiman — antaranya di Malalayang (arah tenggara dari Manado), Molas (di utara Manado), Ongkaw dan Boyong (di Minahasa Selatan) dan lain-lain — mereka amat saling merindu. Perjumpaan, persatuan dan kerukunan menjadi nilai-nilai yang sangat dirayakan serta dijunjung setingginya oleh orang Bantik dari generasi ke generasi. Nilai-nilai persatuan dan kerukunan itu tercermin sangat jelasnya dalam bait-bait syair yang dinyanyikan dalam Tari Mahambak. Syair-syair yang digubah para leluhur, yang karena di zaman dulu itu masih sangat terbatas sarana perhubungan dan apalagi telekomunikasi, sehingga mereka menghayati keterpencaran komunitas mereka sebagai masalah sangat besar, mencemaskan, membahayakan, dan amat m...
Tari Pasasanggarroma adalah tari tradisional Sulawesi Utara yang berasal dari Kabupaten Talaud. Tari Pasasanggarroma diangkat dari ceritera rakyat masyarakat Talaud yang menggambarkan tentang bagaimana tatanan kehidupan sosial masyarakat Talaud dahulu dalam melakukan berbagai aktivitas dimana unsur kebersamaan selalu diutamakan sehingga daerah ini dikenal dengan semboyan kebersamaan ” SANSIOTE SAMPATE PATE ” yang artinya masyarakat Talaud dalam kehidupannya sehari-hari baik itu dalam bertani, sebagai nelayan dan dalam suka maupun duka atau aktivitas lainnya unsur kebersamaan sangat jelas terlihat, dan setiap saat selalu dilakukan Doa bersama sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas. Oleh sebab itu dalam garapan Tari Pasasanggarroma unsur kebersamaan menjadi inti / tema pengungkapan ekspresi para penari melalui gerak dan alunan musik pengiring tari. Pasasanggarroma sendiri memiliki arti yaitu saling memberi tumpangan satu sama lainnya. Pemeran Tari Pasasanggarro...
Tari Mane’e marupakan tarian tradisional yang berasal dari Talaud Sulawesi Utara. Tarian ini diangkat dari salah satu tradisi masyarakat Talaud dalam menangkap ikan. Tradisi ini muncul sekitar abad ke 12 di lingkungan masyarakat kepulauan ”Nanusa”, yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan bahkan telah menjadi agenda tetap prosesi Mane’e di Kabupaten Talaud. Mane’e berasal dari kata ”See yang artinya Ya” atau setuju/sepakat, sehingga kata Mane’e diartikan ” Penangkapan ikan secara tradisional melalui masyarakat yang bermusyawarah dan bermufakat untuk menangkap ikan secara bersama – sama. Adapun tari Mane’e terdiri dari 10 tema yaitu: Mengotom Para artinya bermohon kepada Tuhan agar memperoleh hasil yang banyak Matuda Sammy artinya menuju tempat penangkapan ikan Manabbi’e Sammi artinya pembuatan alat penangkapan ikan dari janus Mamotte Sammi artinya Penebaran Janur Ma...
Makanan manado ini merupakan makanan paling ekstrim Indonesia di kota Manado Propinsi Sulawesi Utara. Kebanyakan dari kita mengingat tentang kuliner bubur di Manado namun jangan salah ada sebuah kuliner yang cukup ekstrim dan menjadi kuliner khas bagi orang- orang di kota Manado. Daging kelelawar yang lembut ditambah dengan penyajiannya yang bisa dalam bentuk kuah ataupun pedas cabai menjadikannya begitu populer dan merupakan makanan enak di manado. Aneka masakan manado sengat mudah dijumpai di pasar sekitar kota manado. Jika anda, mencari kuliner paling khas, inilah dia, Paniki khas Manado. Hewan Paniki ini adalah merupakan hewan yang bagi orang awam disebut Kelelawar dan bagi orang manado dan di sebagian pulau Sulawesi menyebutnya Paniki. Bentuk hewan ini memang sama dengan kelelawar, menyeramkan dan saya rasa semua orang tidak akan mau memakannya. Makanan tradisional manado ini di olah oleh tangan kreatif masayarakat Manado Paniki atau kelelawar menjadi kuliner yang wajib di...