dongeng cerita rakyat
74 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Atraksi Debus #DaftarSB19
Ritual Ritual
Banten

Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lain. Kesenian ini berasal dari agama Islam, terutama pada abad ke-16 pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Perlakuan menyeramkan seperti mengiris lidah dengan gergaji, makan api, memasukkan jarum ke pipi, mengunyah kaca, dan sebagainya dilakukan semata-mata untuk menunjukkan iman dan keyakinan kepada Tuhan. Pada zaman Sultan Ageng Tirtayasa (1651--1692) Debus menjadi sebuah alat untuk memompa semangat juang rakyat banten melawan penjajah Belanda pada masa itu. Kesenian Debus saat ini merupakan kombinasi antara seni tari dan suara. Debus dalam bahasa Arab berarti tongkat besi dengan ujung runcing berhulu bundar. Bagi sebagian masyarakat awam kesenian Debus memang terbilang sangat ekstrim. Pada masa sekarang Debus sebagai seni beladiri yang banyak dipertontonkan untuk acara kebudayaan ataupun upacara...

avatar
Atika Amalina
Gambar Entri
Vihara Avalokitesvara Banten
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Berlokasi di sebelah barat seberang kanal Benteng Speelwijk, bangunan Vihara Avalokitesvara Banten memiliki keunikan cerita tersendiri. Konon bangunan ini dilatarbelakangi oleh kisah asmara antara Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) dengan Puteri Ong Tien sekitar tahun 1652. Rombongan imigran Tionghoa yang hendak berlayar ke Tuban, Jawa Timur, kehabisan perbekalan lalu mendarat di Banten. Kedatangan orang asing tersebut mendapat perlawanan penduduk setempat. Terjadilah perkelahian antara Puteri Ong Tien dengan penduduk Banten. Karena tidak berimbang, Puteri Ong Tien menyerah kalah. Kecantikan Puteri Ong Tien membuat Syarif Hidayatullah jatuh hati dan menikahi perempuan tersebut. Akan tetapi, pernikahan mereka menimbulkan perseteruan di kalangan pengikut Ong Tien. Sebagian dari mereka memeluk agama Islam dan sebagian lagi bertahan pada agama Buddha. Akhirnya Syarif Hidayatullah memutuskan untuk membangun sebuah masjid di Pacinan dan membangun vihara di Dermayon yang...

avatar
Oase
Gambar Entri
Keraton Surosowan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Banten sebagai kota kuno dengan sejumlah tinggalan bersejarah turut menyimpan cerita di baliknya. Salah satunya melalui reruntuhan Keraton Surosowan. Dibangun sekitar tahun 1522-1570, Keraton Surosowan adalah tempat tinggal Sultan sekaligus pusat pemerintahan. Menurut para peneliti, keraton hancur terbakar akibat perang saudara antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa. Keraton kembali dibangun oleh arsitek Belanda, Hendrick Lucaszoon Cardeel. Keraton dan bangunan lain berada dalam sebuah kompleks yang dikelilingi tembok dengan panjang sisi utara dan selatan 300 meter dan panjang sisi barat serta timur 100 meter, tinggi 2 meter dan lebar 5 meter. Benteng yang ada di kawasan Keraton Surosowan memiliki bastion di tiap sudutnya, yang berfungsi untuk mengintai musuh sekaligus gundang penyimpanan senjata dan mesiu. Terdapat tiga buah pintu gerbang di Keraton Surosowan, yaitu di sisi utara, selatan, dan timur. Pintu gerbang di sebelah utara dan timur berbentuk lengkung...

avatar
Oase
Gambar Entri
Seren Taun
Ritual Ritual
Banten

Seren Taun merupakan pesta panen untuk mensyukuri hasil alam yang telah diterima masyarakat digelar satu tahun sekali. Cisitu, Lebak Banten merupakan salah satu wilayah yang rutin mengadakan Seren Taun, selain Ciptagelar yang sudah masuk kawasan Sukabumi. Tiga hari sebelum upacara adat, biasanya musik dangdut, wayang golek serta tari jaipong ikut memeriahkan pesta rakyat ini. Sebelum upacara adat dimulai akan ada ibu-ibu yang menumbuk padi yang membentuk sebuah irama disebut dengan gegendek lisung, diiringi dengan angklung buhun serta beberapa pria membawa padi. Tradisi turun temurun Seren Taun menjadi kearifan lokal yang harus dijaga kelestariannya.

avatar
Ratuaws
Gambar Entri
Pangeran Sabakingkin
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Sultan Hasanuddin, raja pertama di Banten yang dinobatkan tahun 1525 di beri gelar Maulana Hasanuddin Penembahan Surosowan. Tetapi rakyat Banten pada waktu itu lebuh senang menyebutnya dengan "Pangeran Saba Kingkin" yang berarti rindu akan kebijaksanaan. Raja yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1570 itu wilayah kekuasaannya mencakup daerah yang sekarang telah menjadi Provinsi Banten. Kota Banten Lama di masa pemerintahannya meliputi areal luas 1.200.000 m2. Sebelah utara dekat pantai di bangun menara jaga terbuat dari kayu yang dilengkapi dengan persenjataan meriam. Raja pertama yang membangun keraton dan benteng Surosowan serta Mesjid Agung Banten. Beliau Wafat tahun 1570, dan dimakamkan di halaman Mesjid Agung bagian utara.

avatar
Ratuaws
Gambar Entri
Danau Tasikardi
Ornamen Ornamen
Banten

Dibangun oleh Sultan Maulana Yusuf dengan luas sekitar 6,5 hektar di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu sekitar 2 kilometer di sebelah tenggara Keraton Surosowan,  Danau Tasikardi  menyimpan kisah perjalanan yang bersejarah. Dasar Danau Tasikardi terbuat dari ubin bata dan terdapat sebuah pulau kecil di tengah danau yang disebut Pulau Kaputren. Pada awalnya, tempat peristirahatan yang dibangun di tengah pulau diperuntukan bagi ibunda sultan untuk tafakur, lalu berkembang menjadi tempat penerimaan tamu-tamu negara. Yang tersisa saat ini hanya pondasinya saja, yaitu bangunan turap yang mengelilingi pulau berukuran 40 meter x 40 meter dengan ketinggian 2-3 meter. Cerita rakyat menyebutkan, Danau Tasikardi sengaja dibangun untuk menyimpan selir-selir raja yang canti. Agar para selir tersebut aman, dipeliharalah puluhan buaya di danau tersebut. Cornelis de Bruin, seorang tamu kehormatan dari Banten yang datang sekitar tahun 1706 menulis dalam laporan perjalananny...

avatar
Sriutanti
Gambar Entri
Kebudayaan Ubrug
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Banten

Istilah ubrug diambil dari bahasa Sunda yaitu saubrug-ubrug yang artinya bercampur baur. Dalam pelaksanannya, kesenian ubrug ini kegiatannya memang bercampur yaitu antara pemain/pelaku dengan nayaga yang berada dalam satu tempat atau arena. Namun ada pendapat bahwa ubrug diambil dari kata sagebrug yang artinya apa yang ada atau seadanya dicampurkan, maksudnya yaitu antara nayaga dan pemain lainnya bercampur dalam satu lokasi atau tempat pertunjukan. Waditra yang digunakan dalam ubrug yaitu kendang besar, kendang kecil, goong kecil, goong angkeb (dulu disebut katung angkub atau betutut), bonang, rebab, kecrek dan ketuk. Alat-alat ini dibawa oleh satu orang yang disebut tukang kanco karena alat pemikulnya bernama kanco yaitu tempat menggantungkan alat-alat tersebut. Busana yang dipakai yaitu: juru nandung mengenakan pakain tari lengkap dengan kipas untuk digunakan pada waktu nandung. Pelawak atau bodor pakaiannya disesuaikan dengan fungsinya sebagai pelawak yang harus membuat...

avatar
Intanrhmadani
Gambar Entri
Karang Bolong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Banten

Beberapa abad yang lalu tersebutlah Kesultanan Kartasura. Kesultanan sedang dilanda kesedihan yang mendalam karena permaisuri tercinta sedang sakit keras. Pangeran sudah berkali-kali memanggil tabib untuk mengobati sang permaisuri, tapi tak satupun yang dapat mengobati penyakitnya. Sehingga hari demi hari, tubuh sang permaisuri menjadi kurus kering seperti tulang terbalutkan kulit. Kecemasan melanda rakyat kesultanan Kartasura. Roda pemerintahan menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya. "Hamba sarankan agar Tuanku mencari tempat yang sepi untuk memohon kepada Sang Maha Agung agar mendapat petunjuk guna kesembuhan permaisuri," kata penasehat istana. Tidak berapa lama, Pangeran Kartasura melaksanakan tapanya. Godaan-godaan yang dialaminya dapat dilaluinya. Hingga pada suatu malam terdengar suara gaib. "Hentikanlah semedimu. Ambillah bunga karang di Pantai Selatan, dengan bunga karang itulah, permaisuri akan sembuh." Kemudian, Pangeran Kartasura segera pulang ke istana dan me...

avatar
Tyarandini
Gambar Entri
Benteng Speelwijk
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Banten

Lokasi Benteng Speelwijk berada di daerah Banten Lama, Serang, Banten. Lokasinya tepat di seberang Vihara Avalokitesvara, hanya dipisahkan oleh sebuah sungai yang hampir mati karena begitu dangkalnya. Anda akan melihat sisi Benteng Speelwijk ini saat menuju ke Vihara. Benteng Speelwijk merupakan salah satu tanda yang tersisa tentang pendudukan tentara kolonial Belanda di Banten, selain bekas Istana Surosowan yang dihancurkan rata dengan tanah oleh tentara-tentara bayaran Daendels. Tidak sebagaimana reruntuhan Istana Surosowan yang digembok dan harus diantar oleh penjaga, jalan masuk ke Benteng Speelwijk ini terbuka luas bagi para pengunjung yang berkeinginan untuk menjelajahinya. Tak ada penghalang di benteng yang terlihat luas ini. Untuk masuk ke Benteng Speelwijk kami melewati jembatan di atas sungai yang nyaris mati, padahal sungai itu dulu bisa dilewati kapal. Menurut cerita orang setempat, sungai itu pernah dikeruk sebanyak tiga kali, namun tampaknya laju pendangkalannya sangat c...

avatar
Tyarandini