masyarakat adat
382 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Perang
Tarian Tarian
Papua

Tari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.   Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak. Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai, Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago, ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini merupakan data informasi sementara dan terbaru.   Dari keragaman j...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Fumepirits
Ornamen Ornamen
Papua

Fumeripits adalah tokoh penting dalam suku Asmat di Papua. Sebuah legenda suci mengisahkan bahwa Fumeripits adalah manusia pertama di tanah Asmat. Fumeripits terdampar di pantai dalam keadaan sekarat dan tidak sadarkan diri. Namun nyawanya diselamatkan oleh sekolompok burung ajaib, sehingga ia kembali pulih. Merasa kesepian, ia membuat patung ukiran-ukiran kayu menyerupainya dan sebuah alat musik tifa yang ditabuh terus menerus. Dengan tiba-tiba patung-patung tersebut bergerak dan hidup.    Legenda Fumeripits menggambarkan bahwa patung dan memahat adalah suatu yang memiliki nilai sakral bagi orang Asmat. Menurut mitologi suku Asmat, Fumeripits adalah yang pertama yang ada di bumi, dan ia juga menciptakan rumah bujang manusia pertama, atau jew (sebuah club house untuk pria di mana isu-isu masyarakat dibahas, karya seni dibuat, dan upacara diadakan). Karena kesepian dan kesunyian yang menemani hari-harinya, maka Fumeripits memahat patung demi patung untuk mengisi kes...

avatar
Rolan Mauludy Dahlan
Gambar Entri
Permainan Patah Kaleng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Papua

Patah Kaleng merupakan permainan tradisional warga Papua. Luas lapangan saat dimainkan tidak ditentukan. Bisa setengah lapangan bola sesungguhnya, bisa juga dengan ukuran yang sangat kecil. Kaleng, kerap menggunakan bekas minuman atau makanan, diletakkan pada kedua sisi. Dimainkan oleh dua kelompok dengan jumlah tak beraturan. Tidak ada wasit juga hakim garis. Waktu permainan tidak diatur. Bisa 2 jam, bahkan 3 jam. Bolanya dari apa saja. Yang penting berbentuk bulat, ringan dan bisa ditendang. Skor antara dua kelompok terkadang melebihi dari 5. Gol bagi mereka adalah ketika bola yang ditendang mengenai dan menjatuhkan kaleng. Disitulah kegembiraan itu muncul. Kala matahari terbenam, kedua kelompok akan pulang. Permainannya dilanjutkan pada keesokan harinya dengan melanjutkan skor yang telah diperoleh. Simple dan tidak membutuhkan aturan. Akibatnya, “pertarungan” Patah Kaleng tak sedikit memberi hadiah luka pada pemain. Ada yang terpesosok, mengaduh kesakitan, tapi ada ju...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Upacara Bakar Batu
Ritual Ritual
Papua

Tradisi bakar batu merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang.   Tradisi Bakar Batu, dilakukan oleh suku yang berada di bagian pedalaman yaitu Lembah Baliem, yang sudah terkenal cara memasaknya dengan cara membakar batu. Pada perkembangannya, tradisi bakar batu ini mempunyai berbagai nama, misalnya masyarakat di Kab. Paniai menyebutnya Gapiia, dan yang lainya di Kab. Wamena menyebutnya Kit Oba Isogoa ( Versi Lainya Menyebutnya Barapen ).   Persiapan awal tradisi ini masing - masing kelompok menyerahkan hewan babi sebagai persembahan, sebagain ada yang menari, lalu ada yang menyiapkan batu dan kayu untuk dibakar. Proses ini awalnya dengan cara menumpuk batu sedemikian rupa lalu mulai dibakar sampai kayu habis terbakar dan batu menjadi panas. Setelah itu, babi yang telah di persiapkan tadi dipanah terkebih dahulu. Bi...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Upacara Snap Mor
Ritual Ritual
Papua

Snap Mor yang artinya menangkap ikan, Snap mor dapat melambangkan sebuah pesta syukuran oleh warga dan siapapun dapat mengikutinya.Snap mor adalah suatu pesta syukur. Warga Biak menjalani prosesi ini di Tanjung Barari, Biak Timur, Papua.   Letak nilai tradisionalnya adalah dengan menangkap ikan yang telah di pagari pada perairan yang dangkal, kemudian hasil tangkapan dinikamti bersama-sama. Tradisi Snap Mor merupakan bagian dari pesta adat Munara, yang dapat di maknai sebagai kultus pembaruan dalam dinamika kehidupan masyarakat Biak.   Ritual yang di sebut Snap Mor ini sangat dekat dengan laut, dan di gelar pada masa air laut pada siklus surut terendah dan pasang tertinggi, masa itu biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus.  Tradisi Snap mor yang tetap terjaga sebenarnya menunjukkan kemampuan asli masyarakat asli Biak yang secara turun-temurun mengenali siklus pasang surut. Mereka mampu membaca kondisi laut dan tanda-tanda alam lain untuk menen...

avatar
Roby Darisandi
Gambar Entri
Krombi
Alat Musik Alat Musik
Papua

Alat musik ini terbuat dari bambu. Krombi merupakan salah 1 alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian pada pesta adat masyarakat Papua. Alat musik ini biasanya dimainkan dengan menggunakan sebuah kayu kecil lalu diketuk-ketuk pada bambu tersebut.

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Butshake
Alat Musik Alat Musik
Papua

Alat musik ini terbuat dari bambu dan buah kenari. Buthsake merupakan alat musik dari bahan buah kenari, berasal dari Muyu Kabupaten Merauke. Alat musik ini dipergunakan pada pesta tari-tarian adat. Instrumen ini musiknya mempunyai suara gemericik saat diayunkan ataupun dikocok memakai tangan.  Butshake merupakan instrumen musik yang suaranya diciptakan dari hasil “tabrakan” antar kenari yang berada pada bambu tersebut.     Sumber:  https://alatmusik.org/alat-musik-tradisional-papua/

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Fuu
Alat Musik Alat Musik
Papua

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil penduduk dan juga untuk mengiringi acara tari-tarian masyarakat suku Asmat, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Tifa
Alat Musik Alat Musik
Papua

Alat musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. tifa atau dalam bahasa daerah setempat waku dibuat dari bahan kayu matoa. Tifa dimainkan untuk mengiringi tarian pada pesat (pesta adat). Alat musik ini berasal dari Suku Sentani, Kampung Batau dalam brongko Kab. Jayapura Provinsi Papua.

avatar
Sobat Budaya