tari
182 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Tari Lenggo
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Tari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo Melayu Dan Lenggo Mbojo. Tari Siwe (tari perempuan), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh para penari perempuan seperti lenggo siwe (lenggo Mbojo), toja, lengsara, katubu dan karaenta. Tari Mone (tari laki-laki), yaitu jenis tari yang dimainkan oleh penari laki-laki, seperti kanja, sere, soka, manca, lenggo mone (lenggo melayu) dan mpa’a sampari.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Tari Batu Nganga
Alat Musik Alat Musik
Nusa Tenggara Barat

Tari Batu Nganga dimana  Tari Batu Nganga merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat yang mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk batu dan permohonan mereka agar sang putri dapat keluar dari dalam batu.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
tari mpaa lenggogo
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

     Seni tari daerah Nusa Tenggara Barat adalah tari Mpaa Lenggogo. Tari Mpaa Lenggogo merupakan tarian yang digunakan untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad saw. Tarian ini sering dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan.

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
canang aceh
Alat Musik Alat Musik
Nusa Tenggara Barat

  Canang adalah alat musik tradisional dari Aceh yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat Aceh, Gayo, Tamiang, dan Alas. Masyarakat Aceh menyebutnya "Canang Trieng", di Gayo disebut "Teganing", di Tamiang disebut "Kecapi" dan di Alas disebut dengan "Kecapi Olah". Canang terbuat dari kuningan dan bentuknya menyerupai gong. Hampir semua daerah di Aceh terdapat alat musik canang dan masing-masing memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda pula. Fungsi canang secara umum sebagai penggiring tarian-tarian tradisional. Canang juga sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul. Biasanya dimainkan setelah menyelesaikan pekerjaan di sawah ataupun pengisi waktu senggang.  

avatar
Yulius Dwi Kristian
Gambar Entri
Tari Mpaa Lenggogo
Tarian Tarian
Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

avatar
Meta Indriyani Kurniasari
Gambar Entri
Islam Wetu Telu
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

          Sebagai etnis asli yang mendiami tanah lombok, mayoritas masyarakat Suku Sasak beragama Islam. Agama Islam sendiri mulai masuk ke Lombok pada abad ke 16 yang dibawa sebagai akibat dari penguasaan Lombok oleh orang-orang Jawa dan juga makasar. Konon, sebelumnya Suku Sasak telah menganut kepaercayaan Boda atau dikenal juga dengan Sasak Boda. Boda  tidak sama dengan Agama Budha karena orang sasak tidak mempercayai Sidharta Gautama sebagai sosok yang disembah. Kepercayaan ini lebih kepada animismE dan panteisme dimana pemujaan dilakukan terhada roh-roh leluhur dan dewa-dewa lokal.  Islam Dikenal oleh Suku Sasak Awal mula kedatangan Islam ke pulau Lombok adalah seiring dengan perkembangan Islam di nusantara dan keruntuhan Kerajaan Majapahit. Masuknya Islam ke tanah Lombok diduga diabwa oleh pedagang-pedagang muslim yang berniaga di Lombok yang kemudian menyebarkan agamanya. Dalam Babad Lombok dijelaskan bahwa...

avatar
Oase
Gambar Entri
Rumah Istana Sumbawa
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Nusa Tenggara Barat

          Sumbawa  adalah nama sebuah pulau yang  terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di pulau ini terdapat  dua kabupaten yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat yang merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Sumbawa. Sejarah mencatat, keberadaan Kabupaten Sumbawa atau  Tana Samawa  ini mulai dikenal sejak zaman  Dinasti Dewa Awan Kuning  (1350-1389). Pada masa itu corak kerajaan masih bersifat hinduistis. Corak hindu pada Dinasti Dewa Awan Kuning berakhir pada masa kepemimpinan Raja Dewa Majaruwa. Raja Dewa Majaruwa memeluk Islam setelah kerajaan menjalin hubungan dengan kerajaan islam demak di Jawa sekitar tahun 1478-1597. Kemudian pada tahun 1623 kerajaan Dewa Awan Kuning ditaklukan oleh Kerajaan Goa sehingga kekuasaan Kerajaan Sumbawa pun berpindah pada Dinasti Dewa Dalam Bawa. Raja pertama begergelar Sultan Hanurasyid 1. Kerajaan ini berkuasa selama 3 abad di tanah Sumb...

avatar
Oase
Gambar Entri
Lombok Mirah Sasak Adi
Ritual Ritual
Nusa Tenggara Barat

Kehidupan masyarakat Suku Sasak yang sarat akan nilai-nilai tradisi tidak terlepas dari keteguhan masyarakat sasak akan kepercayaan akan makna-makna filosofis yang terkandung dalam setiap tradisi suku sasak. Selain menganggap tradisi memiliki nilai spiritual yang tinggi, masyarakat Suku Sasak juga menjadikan tradisi sebagai pandangan hidup yang akan menuntun kehidupan ke arah yang lebih baik. Sejarah mencatat bahwa kebudayaan suku sasak banyak dipengaruhi oleh kekuasaan kerajaan Hindu Majapahit sehingga banyak kebudayaan yang bercorak Hindu. Kerajaan Majapahit juga mempunyai banyak memiliki catatan historis tentang Lombok termasuk suku sasak. Catatan-catatan tersebut termaktub dalam kitab Negara Kertagama yang merupakan kitab yang memuat tentang kekuasaan Kerajaan Majapahit. Dalam kitab tersebut terdapat sebuah kutipan yakni “Lombok Mirah Sasak Adi” yang berasal dari kata Lombok berarti lurus atau jujur, mirah berarti permata, sasak berarti kenyataan dan adi berate b...

avatar
Oase
Gambar Entri
Tradisi Mushaf Al-Qur’an di Lombok
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Nusa Tenggara Barat

Tradisi Mushaf Al-Qur’an di Lombok Tulisan singkat ini akan memfokuskan pada tradisi mushaf di Lombok, namun pada bagian awal akan menampilkan tradisi mushaf kawasan ‘tetangganya’ di sebelah timur, yaitu Sumbawa dan Bima, yang masih merupakan satu provinsi, Nusa Tenggara Barat. Beberapa mushaf dari kedua daerah ini, yang pada zaman dahulu merupakan kesultanan, menjadi bahan bandingan yang penting untuk melihat keragaman tradisi mushaf dari kawasan ini. Bagian akhir tulisan ini akan melihat tradisi di Lombok, terkait dengan penyimpanan mushaf, dan kebiasaan membaca Al-Qur’an dengan rehal. Mushaf dari Kerajaan Sumbawa dan Kerajaan Bima Sejauh yang dapat ditelusuri hingga kini, terdapat lima buah mushaf Al-Qur’an di tangan keturunan keluarga Kesultanan Sumbawa di Sumbawa Besar. Satu buah mushaf dengan iluminasi indah ditulis oleh Muhammad bin Abdullah al-Jawi al-Buqisi, selesai ditulis pada hari Ahad, 28 Zulqa’dah 1199 H (2 Oktober...

avatar
Eviakbarwati