Sai Bumi Ruwa Jurai (Satu bumi dua jurai – kelompok Pepadun dan Saibatin) Ciptaan: Erwin Gunadi Zein Jak ujung Danau Ranau (Dari ujung Danau Ranau) Teliyu mit Way Kanan (Lewat daerah Way Kanan) Sampai pantai lawok Jawa (Sampai pantai Laut Jawa) Pasegegh ghik pepadun (Adat pesisir dan pepadun) Jadi sai di lom lambang (Bersatu dalam lambang) Lampung sai kayo ghayo (Lampung yang kaya raya) Ki gham haga bughasa (Jika kita ingin merasakan) Hijauni pemandangan (Hijaunya pemandangan) Huma lada di pematang (Kebun lada di dataran tinggi) Apalagi cengkihni (Apalagi cengkehnya) Telambun beghuntaian (Banyak berhuntaian) Tandani kemakmuran (Tandanya kemakmuran) Lampung sai… (Lampung satu) Sai bumi ruwai jurai (Satu bumi dua jurai – kelompok Pepadun dan Saibatin) Cangget pagha penglaku (Penghormatan pemuka adat-P...
Cangget Agung Cangget Agung Sesat agung sai wawai (Rumah adat yang bagus) Tato butabuh taghi cangget (Tata bertabuh tari cangget) Gawi adat tano tengah (Pesta adat hingga) Cakak pepadun (Naik pepadun – tahta) Adat budaya lampung (adat budaya Lampung) Nayah temon ghagom wawaino (sungguh banyak ragam kebaikannya) Jempana ghik garuda no (Singgasana dan garudanya) Ghata sebatin (sesuai kedudukannya) Cangget agung cangget anggung (Cangget agung cangget anggung) Muli batangan (gadis tuan rumah adat) Di lem kuto maro di lem kutomaro (di dalam kereta (singgasana)) Mejeng busanding (duduk bersanding) Gawi adat Lampung (Gawi adat Lampung) Gawi adat Lampung (Gawi adat Lampung) Jak jaman toho (dari jaman dulu) Lapah gham jamo jamo (Marilah kita bersama – sama) Ngelestariko adat Lampung (Mel...
SEJARAH Tari Piring Duabelas merupakan tari tradisional yang berkaitan dengan gawi adat masyarakat Lampung yang beradat Saibatin. Tari ini berasal dari Sekala Bekhak, kecamatan Belalau, Lampung Barat. Awalnya orang orang dari Sekala Bekhak ini hijrah ke wilayah Kota Agung (Teluk Semaka) untuk mencari tempat baru dan membentuk sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Beniting. Disebut Kerajaan Beniting karena dulu di Sumatera terdapat banyak harimau, sedangkan raja di Kerajaan Beniting ini bisa berubah menjadi harimau. Agar rakyat tidak keliru maka sang raja memiliki sebuah tanda yang ada di bagian pinggangnya yang biasa disebut babiti, maka raja tersebut disebut raja beniting.Setelah mendapat pengaruh para pedagang, Kerajaan Beniting berubah menjadi Kerajaan Semaka.Tari Piring 12 muncul saat Kerajaan Semaka dan dikembangkan menjadi empat macam tarian. a.Tari Piring Biasa (Asli), dibawakan oleh bujang gadis (mulei mekhanai) b.Tari Piring Buha (Buaya), dibawakan ole...
Kesenian Melinting merupakan salah satu bentuk seni yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Melinting, Lampung Timur. Awalnya kesenian ini secara khusus diperuntukkan bagi keluarga Ratu Melinting dengan hanya dipertunjukkan di lingkungan keratuan, dimana para pelakunya pun terbatas pada keturunan raja saja. Namun berbagai perubahan dialami sehingga kemudian menjadi milik masyarakat secara luas. Tulisan ini secara khusus mengangkat bentuk penyajian kesenian Melinting serta keberadaan kesenian ini di dalam masyarakatnya. Keratuan Melinting masih berdiri hingga saat ini dengan wilayah kekuasaan meliputi tujuh desa, yaitu Meringai, Tanjung Aji, Tebing, Wana, Nibung, Pempen, dan Negeri Agung. Masyarakat dari desa-desa inilah yang kemudian dikenal dengan masyarakat Melinting. Mereka hidup dalam sebuah sistem budaya atau adat istiadat, dan memiliki konsep-konsep hidup yang khas. Sebut saja Pi’il, Sakai Sambayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyepur, dan Bejuluk Beadek/Beinai, lima prin...
Tari ini merupakan tari budaya adat Lampung. Semula tarian ini dipersembahkan untuk menyambut kedatangan para raja dan tamu-tamu istemewa. Selain diperagakan di upacara-upacara adat serta upacara penyambutan tamu agung, tari sembah juga diperagakan dalam acara pernikahan adat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tarian Melinting berasal dari Keagungan Kerajaan Melinting. Diciptakan oleh Ratu Melinting yaitu Pangeran Panembahan Mas. Awalnya tarian tersebut hanya boleh ditarikan oleh keturunan Ratu Melinting. Begitu pula dengan pementasannya yang hanya dilakukan di tempat tertutup seperti balai adat. Namun kini tarian Melinting sudah dapat disaksikan dalam acara penyambutan tamu-tamu besar yang datang ke Lampung. Secara garis besar, gerakan-gerakan pada tari Melinting menunjukkan ungkapan selamat datang kepada tamu agung, memperkenalkan keperkasaan putra dan putri Melinting, serta beberapa gerakan yang menyimbolkan kebebasan dalam berpendapat. Iringan pada tari Melinting adalah iringan atau musik eksternal nama seperangkat instrument yang digunakan adalan kalo bala (kelittang). Dalam tari Melinting, penari putri memakai siger bercadar bunga pandan Subang, kalung buah jukum, gelang kano, bulu seretei, gelang rui sesapurhanda, tapis, dan jungsarat. Sementara penari putra m...