Maco Adat adalah salah satu makanan tradisional yang disajikan pada acara-acara adat seperti baralek adat. Maco adat ini berbahan utama ikan Bada. Ikan Bada adalah ikan khas dari Sumatera Barat. Bahan ; 1. Ikan Bada kering (sudah digoreng) 2. Cabe Merah 3. Bawang Merah 4. Kelapa Parut 5. Asam Kandi 6. Garam secukupnya Cara Pembuatan : 1. Cabe merah dan bawang merah digiling halus. 2. Masukkan kelapa parut, lalu diaduk. 3. Tambahkan asam kandi dan garam secukupnya sambil disangrai hingga harum. 4. Masukkan ikan Bada, lalu diaduk rata 5. Sajikan di wadah Sumber : Syofina (Nenek) #OSKMITB2018
RESEP MAKANAN TRADISIONAL SUMATERA BARAT: RANDANG TALUO PAYAKUMBUH Rendang merupakang cara memasak makanan tradisional ala masyarakat Sumatera Barat, yaitu mengaduk makanan dalam cairan santan terus-menerus hingga kering. Sehingga, variasi rendang cukup banyak di berbagai daerah Sumatera Bara. Berikut adalah salah satu resep variasi rendang yang berasal dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Bahan: 10 butir telur ayam daun salam 5 lembar daun jeruk 300ml air 150gr tepung terigu 1/2 sdt garam batang serai (sudah dimemarkan) 500ml santan dari 1/2 kelapa Bumbu Halus 10 buah cabai 4 bawang putih 2 ruas jahe 2 sdt garam 1 sdm ketumbar 1 cm kunyit 2 cm lengkuas 8 butir bawang merah 1 sdm gula pasir 1 sdm merica bubuk CARA Telur, air, tepung terigu, dan garam aduk sampai rata Buat dadar telur tipis-tipis, kemudian dipotong-potong Goreng meng...
Apabila Anda membeli Nasi Padang dan memutuskan untuk dibungkus/dibawa pulang, maka kemungkinan besar porsi Nasi Padang Anda akan lebih banyak dibanding jika Anda makan di tempat. Hal tersebut merupakan budaya turun temurun. Konon, pada zaman penjajahan Belanda, Restoran Masakan Padang dipandang sebagai restoran kaum elite. Hal ini membuat rakyat jelata segan untuk makan di restoran, sehingga mereka lebih memilih untuk membawa pulang Nasi Padang pesanan mereka. Mengetahui hal ini, pedagang Nasi Padang pun memberikan porsi lebih pada rakyat jelata yang membungkus. Hal ini juga sebagai bentuk bantuan pada rakyat jelata di masa itu yang umumnya miskin. Kebiasaan ini diturunkan generasi ke generasi bahkan hingga saat ini.
Acara ini lebih bersifat bungo alek atau kembang-kembang pesta daripada acara adat. Ini sesuai dengan pantun-pantun pepatah petitih Minang yang mengatakan : "Cukuik syaraik pai ka Makah, Jalankan parintah baibadaik, Wajib nikah karano sunnah, Sumarak alek karano adaik" Jadi jelas disini acara-acara adat yang dilakukan sesudah akad nikah lebih bertujuan untuk menbuat sebuah pesta tampak lebih semarak. Secara harfiah acara ini berarti mengadu kening. Pasangan suami istri baru itu dengan dipimpin oleh perempuan-perempuan tua yang disebut uci-uci saling menyentuhkan kening mereka satu sama lain. Mula-mula kedua mereka didudukkan saling berhadapan dan antara wajah keduanya dipisahkan dengan sebuah kipas. Kemudian kipas ini diturunkan pelan-pelan, sehingga mata mereka saling bertatapan. Setelah itu kedua uci-uci akan saling mendorongkan kepala pengantin itu, sehingga kening mereka saling bersentuhan. Makna acara ini selain mengungkapkan kemesraan pertama antara mer...
Ikan belibis balado Ikan belibis balado merupakan masakan khas daerah sumatera barat. Masakan ini biasanya disajikan di beberapa restoran padang terutama di daerah Sumatera Barat. Masakan ini menggunakan teknik memasak khas Minangkabau, Sumatera Barat yaitu Dengan cara menumis cabe giling Dengan bumbu rempah, Teknik ini dinamakan balado. Ikan belibis sendiri banyak ditemukan di danau singkarak dan maninjau. Ibu saya sendiri sering membuat masakan tersebut jika mendapatkan ikan belibis dari saudara saya yang berada di Sumater Barat. Bahan – bahan nya anatara lain adalah:ikan belibis,cabe merah keriting atau cabe hijau,bawang merah dan minyak goreng. Cara memasaknya sangat mudah, pertama – tama kita cuci bersih ikan belibisnya, lalu panaskan wajan dengan minyak goreng,kemudian tumis cabai yang sudah di giling bersama bawang yang sudah ditumbuk,masukkan ikan belibis dan aduk sampai merata dan tunggu hingga matang. Makanan siap disajikan #OSKMITB2018...
Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...
Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...
Sumatra Barat memiliki banyak budaya yang unik. Salah satunya adalah tradisi unik dari Kabupaten Pariaman. Di Kabupaten Pariaman ada sebuah tradisi yang dinamakan "Basapa". Basapa adalah salah satu ritual keagamaan yang dilakukan oleh kelompok muslim tarekat Syatariyah. Dinamakan "Basapa" karena ritual ini hanya dilaksanakan pada bulan syafar tahun hijriyah. Ritual ini dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap tanggal 10 bulan syafar di makam syekh Burhanuddin di ulakan. Syekh Burhanuddin adalah seorang murid kepercayaan Abdul Rauf Singkel yang membawa ajaran tarekat syatariyah ke Pariaman. Prosesi diawali dengan berdo'a mendapatkan ridho Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan sholat berjamaah dan ditutup dengan zikir bersama. Kegiatan basapa dilakukan sebagai ungakapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas keberhasilannya mengembangkan ajaran islam di Minangkabau. Sapa dikenal oleh masyarakat dengan 2 sebutan. Yang pertama " Sapa Gadang" ( Safar Besar) dan yang...
Seperti namanya, alat musik tiup ini terbuat dari batang padi yang sudah tua dan berbuku. Meskipun hanya terbuat dari batang padi, alat ini menjadi bagian dari hiburan rakyat yang menyemarakkan kehidupan masyarakat Minangkabau. Proses pembuatan pupuik (puput) batang padi terhitung sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal bukunya. Pecahan batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi sumber bunyi. Jika ditiup, pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang melengking. Untuk membuat suaranya semakin melengking, batang padi dapat disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti terompet. Batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan disebut pupuik laole. Dengan tambahan corong daun pandan ini, lengkingan suara pupuik dapat terdengar hingga 2 kilometer. Dengan beberapa modifikasi nada dari pupuik batang padi ini akan menghasilkan instrumen nada yang unik. Dasarnya pupuik batang padi...