 
            Tabut sebagai Upacara Ritual sekaligus Festival asal Bengkulu 1. Sejarah Singkat Berbagai agama yang masuk ke Nusantara turut menjadi faktor akulturasi dan asimilasi budaya-budaya yang berada di Nusantara kala itu. Salah satunya di wilayah pesisir barat Sumatera, tepatnya Bengkulu. Bengkulu yang kala itu sedang dijajah oleh bangsa Inggris dan juga didatangi oleh orang-orang India asal Siphoy. Mereka datang ke Bengkulu dari Madras-Benggali India bagian selatan. Para pendatang dari India tersebut hidup bersama bangsa Inggris semasa pendudukannya di Bengkulu. Salah satu pendatang yang berasal dari India tersebut adalah seorang Ulama Syiah bernama Syeh Burhanuddin yang kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo. Beliau merupakan pemimpin yang memutuskan untuk menetap dan mendirikan permukiman yang diberi nama Berkas, atau yang sekarang disebut Kelurahan Tengah Padang. Imam Senggolo juga membawa tradisi yang berasal dari asalnya¬¬ Madras dan Bengali. Tradisi berkabung yang d...
 
                     
            Kesenian sarafal anam disajikan dalam bentuk seperti mengiramakan sebuah lagu namun lagu yang digunakan bernuansa Islami serta berisi puji-pujian terhadap Allah, SWT, Rasul atau Nabi. Budaya yang juga bernafaskan Islam, adat dan budaya suku lembak ini diketahui sudah masuk kisaran tahun 1500-an beriringan dengan masuknya perkembangan agama Islam di Bengkulu. "Sarafal anam merupakan adat dan budaya yang bernafaskan Islami dan tidak terlepas dari syariat Islam"
 
                     
            Jambar adalah salah satu makanan Tradisional Khas Kabupaten Kaur. Jambar adalah simbol perdamaian dan pembayar Nadzar. Jika dunia internasional memiliki konsep perdamaian hanya di awal-awal abad modern. Maka Kabupaten Kaur Bengkulu Indonesia, telah memiliki konsep perdamaian yang diwariskan dari nenek moyang prasejarah. Konsep perdamaian tersebut direpresentasikan dengan makanan jambar. sumber: budayasayo
 
                     
            Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun menurut yang terjadi di daerah yang penduduknya suku rejang. Warisan budaya ini biasanya dilaksanakan pada saat syukuran kelahiran anak bayi untuk diberitahukan kepada tetangga dan lingkungan sekitar. Tradisi ini dilaksanakan setelah anak berusia 40 hari dengan menunjukkan anak bisa mandi ke luar/sungai. sumber: budayasayo
