Mandoa pusaro secara bahasa terdiri dari dua kata yaitu ‘ Mandoa ’ artinya bedo’a dan ‘ Pusaro ’ artinya makam. Mandoa pusaro adalah sebuah tradisi dimana suatu keluarga atau kaum akan mengundang urang siak ( imam ) untuk memimpin do’a yang bertujuan untuk mendo’akan keluarga mereka yang telah mendahului mereka agar dilapanggkan kuburnya dan terhindar dari siksa kubur. Jika sebuah keluarga yang melakukan tradisi mandoa pusaro, maka tradisi ini akan berlangsung dirumah keluarga tersebut. Namun, jika kaum yang melakukan tradisi ini, maka tradisi ini akan belangsung dekat kuburan atau makam kaum. Tata cara penyelenggaraan tradisi ini yaitu : Kaum atau keluarga menyediakan ataupun membawa makanan yang ditutup a...
        Ketika berada dirumah makan padang, kita pasti sering melihat tempat mencuci tangan diletakkan diatas meja makan kita. Dalam bahasa minang, ini dinamakan aia basuah . Kita menggunakan ini untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hal ini tentu lumrah ditemukan dimana saja. Namun, yang menjadi ciri khas dari kebiasaan urang minang ini adalah cara menggunakannya. Adat makan di minangkabau, setelah makan biasanya orang minang manonyong (menyiram) tangan di piring makan. Kemudian baru dicampuangan (dicemplung) ke tempat aia basuah, sehingga tangan yang dibilas dua kali lebih bersih. Bagi orang minang menjadi hal biasa menyuci tangan sesudah makan langsung di piring bekas makan kita dan malah hal itu dianjurkan dengan pameo: biar ndak kariang rasaki (susah rezeki). Hal ini bermaksud untuk memudahkan orang untuk mencuci piring yang sudah basah....
Lapek Kampuang Aro merupakan makanan jenis kue-kuean khas dari Kampuang Aro, nagari Koto Tinggi, kecamatan Enam Lingkung, kabupaten Padang Pariaman. Lapek ini dikenal karena rasanya yang manis dan bentuknya yang unik. Lapek ini sering dijual di Pakandangan setiap kamis atau dipesan langsung kepada pembuatnya. Karena diikat dengan tali pada bagian tepinya dan dihubungkan dengan lapek yang lain, lapek ini disebut juga "Lapek Barajuik" (Lepat yang dirajut). Bahan pembuatan : 1. Pisang kepok 2. Tepung beras 3. Parutan Kelapa 4. Gula tebu 5. Garam 6. Tepung ketan Proses pembuatan : 1. Pisang kepok dihancurkan kemudian dicampur dengan tepung beras 2. Panaskan gula tebu dengan diberi sedikit air, kemudian masukkan parutan kelapa. 3. Setelah parutan kelapa berubah warna dan mulai kental, angkat dari tungku. 4. Parutan kelapa dan adonan pisang diberi garam secukupnya 5. Parutan kelapa diberi sedikit tepung ketan 6. Bungkus adonan dengan...
Dalam adat Minangkabau, pemimpin disebut dengan Pangulu atau Penghulu yang diberi gelar Datuak . Pangulu merupakan orang pilihan dari suatu suku atau kaum yang ditetapkan berdasarkan ketentuan adat yang nantinya akan memimpin anak-kemenakan serta masyarakat di negerinya. Sebagai seorang pemimpin, Pangulu memiliki pakaian kebesaran yang tidak hanya sekedar pakaian saja tetapi juga memiliki makna simbolik dan makna yang tersembunyi didalamnya. Pakaian Pangulu terbagi menjadi 8 macam, yaitu : Deta (destar) Terdiri dari deta saluik dan deta bakaruik. Melambangkan akal yang berlipat-lipat,tidak mudah ditafsirkan dan mampu menyimpan rahasia Baju tanpa saku Berlangan lapang sedikit dibawah siku. Melambangkan bahwa penghulu tidak mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri Celana (longgar serta lapang) Melambangkan Kemampuan membuat langkah kebijaksanaan dengan gerak yang ringan,santai,tidak menyulitkan Kain Sampiang...
Tari Piring merupakan salah satu kebudayaan asli dari daerah Sumatera Barat, tepatnya di daerah Solok. Tarian ini merupakan tarian berkelompok yang menggunakan piring sebagai komponen utama, dimana piring tersebut diletakkan di telapak tangan lalu para penari menggerakkan piring tersebut secara beraturan dengan irama sesuai musik yang mengiringi. Sejarah adanya Tari Piring adalah untuk persembahan kepada dewa-dewa pada zaman animisme dan ajaran hindu-buddha. Namun semenjak datangnya Agama Islam ke Nusantara, tarian ini beralih fungsi sebagai pelengkap acara pernikahan, atau acara lain yang diadakan berkala berdasarkan acara yang diadakan berdasarkan tradisi. Tarian ini diiringi oleh alat musik Saluang dan Talempong sebagai pengiring irama dari Tari Piring . Gerakan penari juga harus cepat, energik, dan lincah. Pakaian yang biasa digunakan adalah berwarna merah atau kuning tua dengan menggunakan Suntiang , sejenis hiasan diatas kepala untuk memp...
Budaya Marandang adalah budaya masyarakat Sumatera Barat yang biasa dilakukan saat ada acara besar seperti hajatan atau sunatan anak. Budaya ini adalah budaya memasak randang beramai - ramai, biasanya ibu - ibu satu kampung. Randangnya dimasak diatas tungku besar yang nantinya akan dihidangkann di acara tersebut. Tungku tersebut terbuat dari tanah liat yang didalamnya diletakan kayu bakar, sedangkan alat yang digunakan sebagai wadah memasak biasanya adalah sejenis wajan yang cukup besar. Akhir - akhir ini biasanya kegiatan ini malahan diadakan sebagai kompetisi masak bersama jika ada kegiatan di kampung, akan tetapi hal ini sudah jarang dilakukan, walaupun masih ada di daerah tertentu yang mengadakan hal ini. Budaya ini menggambarkan kebersamaan suatu kaum yang sudah jarang ada #OSKMITB2018
Dalam pernikahan adat minang, terdapat suatu prosesi yang harus dijalani oleh calon pengantin wanita atau disebut anak daro pada malam sebelum pernikahan berlangsung, yakni adalah malam bainai. Malam bainai adalah malam terakhir sang wanita minang atau yang disebut anak daro merasakan kebebasan berstatus lajang. Secara harfiah, bainai artinya melekatkan tumbuhan halus daun pacar merah yang dalam istilah Sumatra Barat disebut daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita. Tumbukan daun inai ini akan meninggalkan bekas warna merah cemerlang di kuku setelah dipakai semalaman. Tujuan malam bainai ini untuk mendidik anak daro dalam segala bentuk gerak dan perilaku untuk mencapai tujuan hidup yang bahagia dengan senantiasa menghayati budi pekerti yang baik. Malam bainai ini dilakukan sehari sebelum pernikahan berlangsung. Pada acara malam bainai itu,wakil keluarga diberi kesempatan untuk memberikan doa restunya untuk melepas anak daro yang akan melangsungkan pernikahan itu. Karna itu, mal...
Kue kareh-kareh adalah makanan ringan khas orang Minangkabau yang memiliki tekstur yang renyah. Kata "kareh" (bahasa Minangkabau) memiliki arti keras dalam bahasa Indonesia. Kue ini berbentuk seperti sarang burung berlapis lapis dengan ranting-ranting halus dan memiliki warna merah kecoklatan. Kue kareh-kareh yang merupakan makanan asli dari Nagari Koto Laweh X Koto Kabupaten Tanah Datar ini sangat empuk dan renyah, terbuat dari bahan utama tepung beras dan gulo saka ( gula merah ) ini sangat unik bentuk dan teknik pembuatannya. Kue ini memiliki rasa manis yang berasal dari gula aren. Butuh keahlian khusus dalam membuat kue kareh-kareh. Proses pembuatan kue kareh-kareh rumit dan harus teratur. Pembuatan kue kareh-kareh harus dilakukan dengan tekun dan butuh kesabaran agar bentuk kue bagus. Kue kareh-kareh banyak ditemui di daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Disana masih cukup banyak para pembuat kue kareh-kareh. Dari para pembuat, kue ini disebarkan ke pasar dan t...
Minang Kabau kaya dengan berbagai macam budaya. salah satunya yaitu Mambangkik Batang nan Tarandam. Budaya ini merupakan tradisi dari nenek moyang orang minang kabau dimana pada saat seseorang ingin mendirikan rumah gadang (rumah adat) yang bahan dasarnya kayu/batang pohon.Seperti yang sering kita lihat di minang rumah gadang kebanyakan terbuat dari kayu mulai dari lantai ,dinding ,tiang dan sebagainya. Namun ada juga seberapa yang menggunakan bata, yang seperti ini biasanya telah siap direnovasi. Tata cara dalam membangun rumah gadang yaitu pertamakali masyarakat minang kabau melakukan mufakaik(musyawarah). Setelah dimusyawarahkan bagi yang laki-laki mulai mencari bahan yang diperlukan. Setelah mendapatkan bahan utama dalam pembangunan ini yaitu kayu. Masyarakat mulai dengan" Mambangkik Batang nan Tarandam ". Disini kayu yang telah didapatkan direndam didalam tabek(kolam) selama beberapa minggu atau bahkan sampai beberapa bulan. Ini bertujuan agar kayu yang digunakan menjadi...