Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran , kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu , musik , tari , drama dan silat menjadi satu. Randai merupakan salah satu kesenian tradisional yang kompleks dan memerlukan keahlian yang tinggi karna si pemain harus bisa memeragakan beberapa keahlian di beberapa cabang seni. Awalnya randai merupakan alat untuk menyampaikan pesan melalui cerita jadi di setiap pentas selalu diselipkan cerita-cerita yang berisi pesan-pesan nasihat. Pertunjukkan randai berkembang berkembang pesat di luhak Lima Puluh Kota dimana wilayah ini tradisi minangkabau berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Semu...
Maantaan silamak yaitu acara mempererat hubungan antara calon anak daro dan marapulai (pengantin wanita dan laki-laki). Maantaan artinya sesuatu makanan yang diantarkan ke rumah calon pengantin laki-laki, sedangkan silamak artinya beras pulut putih(ketan) yang telah diolah dengan cara dicampur dengan santan kelapa lalu dikukus. Makanan tersebut diantar bersamaan dengan makanan lainnya seperti apik ayam (ayam gulai kuning),pisang,kue,agar-agar,dan lain sebagainya. Semua ini pihak calon pengantin perempuan yang membuat dan menyediakannya. Hantaran ini dibawa ke rumah calon pengantin laki-laki, Disinilah dibicarakan mengenai peminangan dan acara baralek bersama ninik mamak, sumando dan orang tua. #OSKMITB2018
Masyarakat di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, Sumbar memiliki tradisi yang menarik, unik dan sudah ada sejak zaman nenek moyang. Tradisi ini dinamakan "Mandabiah Kabau Nan Gadang". Tradisi "Mandabiah Kabau Nan Gadang" atau tradisi turun sawah ini dilaksanakan secara gotong royong. Tradisi ini sebagai bentuk rasa peduli dan doa masyarakat agar pertanian dapat berjalan dengan baik dan dijauhkan dari segala hama penyakit. Prosesi tradisi dimulai dengan mengadakan rapat antara Ninik Mamak yang berguna untuk mengambil kesepakatan pelaksanaan tradisi kesepakatan turun ke sawah. Lalu melakukan pemilihan kerbau yang akan di potong. Setelah kerbau terpilih maka tawar menawar harga pun terjadi oleh pihak ninik mamak dengan pemilik kerbau. Setelah harga disepakati maka ninik mamak bersama-sama mengumpulkan dana untuk pembelian. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan kerbau. Pemuda dan dubalang melaksanakan tugasnya menyembelih kerbau dan...
Asal Mula Danau Maninjau Di suatu perkampungan di kaki Gunung Tinjau, Sumatera Barat, hiduplah 10 orang bersaudara.Yang terdiri dari sembilan laki-laki dan satu anak perempuan. Ayah dan ibu mereka telah meninggal dunia. Anak tertua bernama Kukuban. dan si bungsu yang merupakan satu-satunya perempuan,yang bernama Siti Rasani atau Sani. Karena jumlah laki-laki bersaudara itu sembilan orang, penduduk sekitar sering menyebut mereka dengan Bujang Sembilan..Semenjak orangtua mereka meninggal dunia, mereka diasuh oleh seorang paman, yaitu Datuk Limbatang yang biasa mereka panggil Engku. Datuk Limbatang mempunyai seorang anak lelaki bernama Giran.Setelah dewasa, Giran dan Sani saling jatuh cinta. Pada awalnya mereka menyembunyikan hubungan tersebut. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak balk, akhirnya mereka mengungkapkan hubungan ini kepada keluarga masing masing. Kedua keluarga itu menyambut hubungan Sani dan Gani dengan suka cita. Suatu...
OSKMITB2018
Ka Parak Tingga merupakan lagu rakyat atau folk song yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Tema dari lagu rakyat ini adalah perpisahan yang menyakitkan. Asal usul lagu rakyat ini dapat dikaitkan dengan budaya merantau orang Minangkabau, yang seringkali mengakibatkan perpisahan antara teman, sahabat, keluarga, maupun kekasih. Lagu ini menceritakan tentang perasaan hati dua orang yang harus berpisah, namun keduanya teringat akan waktu bersama dan menjadi bersedih karenanya. Pada umumnya lagu ini dimainkan dengan nada dasar C, ketukan 4/4 dan tempo moderato atau sedang. Struktur dari lagu ini pun memiliki struktur seperti pantun, yaitu setiap bait terdapat 2 larik sampiran dan 2 larik isinya. Terdapat dua versi lirik dari lagu Ka Parak Tingga, versi pertama secara keseluruhan memiliki susunan pantun a-b-a-b pada tiap bait dan dengan larik yang berbeda tiap baitnya, sedangkan versi kedua memiliki susunan a-a-a-a dan a-b-a-b, namun memiliki pengul...
Paragede Jaguang merupakan makanan khas kota padang panjang, Sumatera Barat. Terbuat dari olahan jagung yang di padukan adonan tepung dan telur. Tak terlupa tambahan cabai dan rempah rempah yang Khas akan rasa pedas. Paragede Jaguang biasanya banyak di temukan di pasar dan di daerah batas kota. Karena Kota Padang Panjang menjadi daerah perlintasan Bukittinggi - Padang dan sebagainya, ke ghrihan paragede Jaguang Khas Padang Panjang sudah terkenal di Sumatera Barat. Paragede Jaguang dikenal sebagai camilan yang kaya akan rasa pedas dan renyah. Biasanya dimakan dalam kondisi masih hangat sehingga sangat cocok untuk daerah dingin kota padang panjang. Eksistensi Paragede Jaguang masih banyak di nikmati oleh penduduk setempat bahkan masyarakat yang sempat singgah ke Kota Padang Panjang. Rasa pedas dan kehangatan nya membuat paragede Jaguang selalu menjadi primadona di hati. OSKMITB2018
Lagu ini berasal dari daerah Sumatera Barat, mengisahkan seseorang yang jauh dari kampung halamannya dan ingin kembali ke kampungnya. Lirik lagu "Kampuang Nan Jauh di Mato" : Kampuang nan jauh di mato Gunuang sansai bakuliliang Den takana jo kawan, kawan lamo Sangkek den basuliang suliang Panduduaknya nan elok nan Nan suko bagotong royong Sakik sanang samo samo diraso Den takana jo kampuang Takana jo kampuang Induak ayah adiak sadonyo Raso mahimbau himbau den pulang Den takana jo kampuang #OSKMITB2018
Adat Minangkabau menganut prinsip matrilinekal dimana pewaris adalah dari pihak ibu. Misal Ibu berasal dari suku Chaniago sedangkan Ayah berasal dari suku Tanjung maka anak yang dilahirkan akan bersuku Chaniago. Agar tetap dihargai dalam keluarga pihak Laki-laki maka sang anak diwajibkan untuk dijemput oleh saudara perempuan (pewaris suku) dari pihak Ayah. Dalam menjemput anak tersebut, saudara perempuan dari pihak Ayah harus membawa berbagai makanan dan pakaian dan di arak beramai-ramai dengan pihak kampung menuju rumah anak yang akan di jemput. Setelah sampai di rumah anak yang dijemput selanjutnya di bawa ke Rumah Gadang (rumah adat Sumatera Barat) saudara perempuan dari pihak ayah dan disambut oleh tetua suku (Datuk, Ninik Mamak, pPenghulu, Mande) dari pihak saudara perempuan pihak Ayah. Penyambutan didahului dengan adu pantun antara Datuk pihak perempuan saudara Ayah dengan Datuk dari Ibu kandung sang anak yang akan...