Tari Manangguk Tari Manangguk merupakan tarian daerah Kalimantan Selatan yang menceritakan tentang kebiasaan orang Banjar saat mencari ikan di sungai dengan cara tradisional Banjar yaitu menangguk Iwak (menangguk ikan). Ciri khas yang menonjol dari tarian ini yaitu tengkulup dari bahan kain sasirangan yng merupakan kain khas dari Kalimantan Selatan dan Tangguk alat menangkap ikan sebagai properti utama dalam tarian tersebut. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Piluntang Tari Piluntang adalah tarian tradisional yang termasuk dari daerah Kalimantan Selatan. Tarian ini menceritakan para perempuan yang pada kodratnya dia baik budi pekerti. Cerita pun berlanjut ketika para wanita mendapat pengaruh atas kesehariannya dalam bergaul namun dia kembali lagi dalam balunan tudung kepala sebut saja kerudung yang membuat dia menjadi dirinya kembali. Ciri khas yang tampak pada tarian ini yaitu adanya kasa sejenis kain yang terang di sematkan di dada sebelah kanan yang nantinya akan menjadi kerudung saat ditarikan. https://www.silontong.com/2018/09/29/tarian-daerah-kalimantan-selatan/
Tari Dadas Tari Dadas adalah sebuh tari tradisional yang berasal dari daerah Barito Selatan propinsi Kalimantan Selatan. Dengan menggunakan gelang Dadas, tarian yang identik dengan tarian muda-mudi ini semakin terasa karena ditampilkan dengan musik yang seirama dengan gerak dan tari para penarinya. Adapun alat musik tradisional yang digunakan untuk menarikan tarian Dadas ini adalah Gong, Kangkanung, Gendang dan alat musik khas masyarakat lainnya. https://www.silontong.com/2018/10/03/tarian-daerah-kalimantan-tengah/
Aruh berasal dari bahasa Banjar. Masih digunakan oleh suku-suku bukit gunung meratus. Aruh bertujuan mengumpulkan masyarakat untuk upacara tertentu di mana aspek-aspek religi zaman dan hiburan bisa terkandung di dalamnya, dengan tekanan lebih kuat pada segi religinya. Tekanan aruh terdapat pada usaha pengumpulan sejumlah besar orang-orang dari desa atau keluarga besar yang mengadakan gawi. Selamatan muncul ketika masuk agama islam dengan jumlahnya 23 orang, selamatan bisa diadakan. Tekananya kepada pembacaan doa selamatan yang dipanjatkan kepada tuhan agar dikaruniai keselamatan atau sejahtera. Tempat-tempat Upacara Tempat Upacara Adat Suku Banjar ini umunya ditengah rumah yang disebut tawing halat , tempat menerima tamu terhormat. Untuk menyanggar banua tempatnya dilakukan di rumah dan di balai (panggung hanyar ) yang dibangun di muka rumah. Balai dibuat dibuat dari kayu dihias dengan hiasan serba 21 buah dari tebu kuning, tebu betung merah, m...
Tari Tandik Balian, merupakan tarian tradisional yang berasal dari suku Dayak Warukin, yaitu suku Maanyan yang terdapat di desa Warukin dan desa Haus, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Suku Dayak Warukin (Tabalong-Kalsel) merupakan salah satu subsuku Dayak Maanyan yang memiliki upacara balian bulat. Tradisi balian ini dibuat menjadi sebuah atraksi kesenian yang disebut Tari Tandik Balian. http://www.tradisikita.my.id/2016/11/11-tari-tradisional-kalimantan-selatan.html
Loksado adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kaliamantan Selatan. Di sana ada sebuah desa bernama Malinau. Kira-kira satu kilometer dari tempat itu ada sebuah air terjun bernama Mandin Tangkaramin. Konon, menurut bahasa penduduk disana, mandin berarti air terjun. Jadi, Mandin Tangkaramin berarti air terjun Tangkaramin. Akan tetapi, kata mandin sudah menyatu dengan Tangkaramin sehingga kedua kata itu tak terpisahkan. Air terjun itu tidak terlalu tinggi, sekitar tiga belas meter. Hutan lebat mengelilinginya sehingga jika berada di hutan itu terasa selalu dalam dekapan gelap malam. Di dasar air terjun Mandin Tangkaramin terdapat bongkahan-bongkahan batu besar dan kecil. Di antaranya ada bongkahan besar berwarna merah, semerah kulit manggis yang ranum, bernama Manggu Masak. Konon, air terjun itu punya kaitan dengan satu kejadian, yakni perkelahian satu lawan satu antara Bujang Alai dengan Bujang Kuratauan. Kedua pemuda itu mem...
upacara adat pernikahan Sukun Banjar : Basasuluh merupakan kegiatan untuk saling mengenal antar calon mempelai. Kegiatan ini seperti tradisi ta’aruf dalam Islam dimana mempelai pria yang didampingi oleh keluarga berusaha untuk mendapatkan informasi mengenai calon yang ingin dinikahinya. Bila kedua calon telah mendapatkan informasi satu sama lainnya dan merasa cocok maka bisa dilanjutkan dengan upacara badatang. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Upacara Adat Pernikahan SUku Banjar Badatang merupakan kegiatan dimana mempelai pria dan beserta keluarganya mendatangi keluarga calon mempelai wanita yang ingin diperistri. Tradisi badatang hampir sama dengan tradisi lamaran. Calon mempelai pria dan keluarga menyampaikan maksud dan tujuannya untuk meminang calon istri. Di dalam acara badatang kemudian akan ditetapkan pula waktu untuk melaksanakan pernikahan. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar
Acara nikah suku Banjar biasa disebut juga dengan ‘Meantar Jujuran’. Pada acara nikah, mempelai pria dan mempelai wanita dinikahkan sesuai dengan hukum agama yang berlaku. Bila calon mempelai beragama Islam maka pernikahan dilakukan sebagaimana hukum pernikahan dalam Islam dengan menghadirkan penghulu, mahar, ijab qabul dan juga saksi-saksi. sumber :https://ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-banjar