Balai Salaso Jatuh Balai salaso jatuh merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk musyawarah dan kegiatan bersama lainnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa Balai Salaso Jatuh yang berasal dari Riau ini tidak digunakan untuk rumah pribadi. Tetapi digunakan untuk keperluan musyawarah dan kegiatan umum lainnya. Ternyata, rumah adat Melayu ini memiliki sebutan – sebutan lain yang juga dikenal di kalangan masyarakat sekitar. Ada pun sebutan itu, seperti Balai Panobatan, Balirung Sari, Balai Karapatan dan masih banyak lagi. Namun akhir-akhir ini fungsi bangunan ini digantikan oleh rumah penghulu atau masjid. Rumah khas Riau ini mempunyai selaras keliling, dan memiliki lantai yang lebih rendah dari ruangan tengah. Selain itu Balai Salaso Jatuh juga diperindah dengan berbagai macam ukiran yang berbentuk tumbuhan atau hewan. Setiap ukiran yang terdapat di bangunan ini memiliki sebutan masing-masing. https://www.silontong.com/2018/07/31/rumah-adat-riau/
Keris Sebagian besar dari kita sering menganggap bahwa keris hanya ada di Jawa, maka sebaiknya Anda coba menjelajahi dan berkeliling ke daerah Sumatera atau negeri Jiran Malaysia. Pasalnya, dalam budaya masyarakat daerah tersebut Anda juga akan menemukan keris sebagai warisan dari leluhur mereka. Keris juga dapat ditemukan dalam budaya masyarakat Riau. Kendati demikian, keris Riau memiliki keunikan, yaitu jumlah luk (lekukan) yang sedikit serta ukiran pada gagang dan sarungnya yang lebih banyak bermotif flora. https://www.silontong.com/2018/05/03/senjata-tradisional-riau/
Permainan alau alau ini dimainkan anak-anak laki-laki dan perempuan berusia 7 sampai 15 tahun oleh Suku Sakai di pedalaman Pulau Rangsang desa Sokap Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis. Permainan pong alau-alau adalah suatu permainan jenis hiburan di kala malam hari dalam suasana riang gembira. Permainan ini diiringi dengan nyanyian dengan syair: “Pong alau alau Ketipung nyaring-nyaring Buntal hawa sagu Ketipung belang” Sekelompok anak-anak duduk dalam susunan melingkar di lantai rumah dengan langan disusun dalam keadaan tergenggam. Kemudian semuanya menyanyikan pong alau- alau dengan syair seperti di atas. Setelah selesai satu lagu maka. genggaman tangan paling bawah akan terbuka dan ditelungkupkan di lantai sementara yang lain masih terganggam dan tersusun di atasnya. Seterusnya nyanyian di alas dinyanyikan kembali sampai seluruh tangan tertelungkup di lantai. Selelah semua tangan dalam keadaan tertelungkup, seorang pemain bertu...
Permainan kelereng batu adalah permainan rakyat masih digemari anak-anak di Pekanbaru sekitarnya. Dimainkan oleh anak-anak laki-laki dan perempuan di halaman sekolah maupun lapangan yang luas pada sore dan malam terang bulan. Jumlah pemain antara 2 sampai 5 orang yang berusia 7 sampai 12 tahun, oleh semua lapisan masyarakat. Kelereng terbuat dari adonan semen dengan kapur, bentuknya yang bulat sebesar ibu jari kaki, atau terbuat dari batu kali, yang di bentuk sedemikian sehingga menyerupai kelereng yang sebenarnya, dan akhir-akhir ini telah menggunakan kelereng yang terbuat dari kaca sebesar telunjuk tangan saja. Setiap pemain diwajibkan mempunyai kelereng L buah untuk satu orang. Mereka menyiapkan lapangan dengan menggaris lingkaran yang berjari-jari sekitar 5 meter (tergantung jumlah pemain), dan membuat lubang dengan diameter 12 sampai 14 cm pada tengah-tengah lapangan. Mereka memulai permainan dengan melakukan undian. Para pemain secara bersama-sama berusa...
Makanan selanjutnya yang cocok untuk dijadikan sebagai oleh-oleh setelah anda pulang dari dumai adalah dodol nenas. Makanan ini sangat khas dumai karena banyak sekali dijual di toko oleh-oleh. Makanan ini terbuat dari bahan nanas. Anda mungkin sudah sangat mengenal makanan yang satu ini karena di jawa juga ada banyak sekali dodok yang terbuat dari buah nanas. Tampilan dari dodol ini juga tidak jauh berbeda namun akan tetap sangat menarik untuk dibawa pulang. Bahkan banyak yang mengatakan, wisatawan belum afdol kembali ke rumah jika tidak membawa oleh-oleh dodok nenas ini. Sumber : https://makananoleholeh.com/makanan-khas-dumai/
Ngacau Itak merupakan suatu pertunjukan tradisional daerah Kota Tengah. Ngacau Itak merupakan suatu perlombaan memasak yang biasanya diadakan di Kota Tengah, Rokan Hulu. Ngacau merupakan bahasa daerah Kota Tengah yang berarti mengaduk, sedangkan Itak artinya dodol. Sehingga Ngacau Itak artinya Mengaduk Dodol. Perlombaan ini biasanya diselenggarakan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Perlombaan ini diikuti oleh Ibu-Ibu kampung Kota Tengah. Namun perlombaan ini belakangan ini mulai jarang diselenggarakan. Oleh sebab itu mari kita sama-sama melestarikan pertunjukan tradisional yang mulai punah ini.
Selain fungsinya sebagai bahan makanan, ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Seperti yang ada di Kota Tengah, ubi jalar dikenal sebagai obat tradisional daerah tersebut untuk mengobati penyakit Pubao. Pubao merupakan suatu penyakit sejenis kudis yang menyerang kulit. Cara pembuatannya : ubi jalar dihaluskan, lalu ditempelkan langsung pada kulit yang terkena Pubao. Ubi jalar ini memiliki sensai dingin ketika ditempelkan pada Pubao, dan tidak menimbulkan perih. Khasiat obat ini akan langsung terasa pada Pubao, apalagi jika rutin dilakukan.
Setiap daerah di Indonesia memilki berbagai jenis khas makanan, salah satunya Riau. daerah ini memiliki satu hidangan yang wajib disajikan untuk memanjakan perut. Makanan khas Riau ini dijamin akan membuat Anda ketagihan dan acara makan dengan keluarga jadi tak terlupakan. Bahan Patin Asam Pedas Khas Riau: 2 sdm minyak goreng 1 kg ikan patin potong selera 500 ml air Bumbu halus Patin Asam Pedas Khas Riau: 12 bh cabai merah keriting 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih reng 1 kg ikan patin potong selera 500 ml air Bumbu halus Patin Asam Pedas Khas Riau: 12 bh cabai merah keriting 6 siung bawang merah 4 siung bawang putih 2 bh asam kandis (saya ganti dg 5 sdm air asam jawa) 5 bh belimbing wuluh 3 cm lengkuas, iris tipis 2 cm jahe, memarkan 1 btg serai, memarkan 2 lbr daun salam 3 lbr daun jeruk 1 sdt garam 1 s...
Bahan-bahan 1/2 Kg Cumi Segar 2 Butir Bawang Merah 2 Butir Bawang Putih 3 Lembar Daun Salam Sedikit Laos Gula Merah Asam Jawa Garam Gula pasir Penyedap rasa Langkah Cuci bersih cumi segar lalu masukkan sedikit asam, gula merah dan garam. Campurkan dan sedikit di remet agar meresap. Diamkan 10 menit ...