Anak
405 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Hari Raya Nyepi
Ritual Ritual
Bali

Dalam setiap agama dipastikan memiliki hari raya kebesarannya masing-masing. Tak terkecuali dengan umat Hindu yang merupakan mayoritas di Bali. Umat Hindu Bali selalu merayakan Hari Raya Nyepi dalam setiap Tahun Baru Saka. Di hari kebesaran tersebut kebiasaan untuk amati geni dilakukan untuk membersihkan lahir dan bathin dengan melakukan Samadhi atau semedi.       Makna Nyepi   Asal kata Nyepi ialah sepi, sunyi, dan senyap. Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru Hindu yang sudah dimuali sejak tahun 78 Masehi. Di Hari Raya Nyepi ini seluruh Umat Hindu akan melakukan perenungan untuk kembali menjadi manusia yang fitrah, suci lahir dan bathin. Makanya tak heran ketika perayaan Nyepi semua aktifitas yang biasanya dilakukan masyarakat dihentikan, termasuk juga berbagai fasilitas umum.   Beberapa upacara Nyepi adalah sebagai berikut;   –   Upacara Melasti; Selang waktu dua tiga hari sebelum Hari R...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Keraban Langit
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura Keraban Langit merupakan salah satu pura yang terpenting di Bali. Keberadaannya cukup unik yakni di tepi tebing sebuah sungai. Ketika jatuh hari kelahiran atau persembahan maka akan banyak warga sekitar yang melakukan penyucian di pura ini karena juga termasuk dalam Pura Dang Kahyangan. Pura ini begitu sakral sehingga banyak orang yang melakukan meditasi disini.   Didalam pura terdapat sebuah mata air yang dipercaya penduduk sekitar bisa membawa berkah. Ada beberapa dewa yang dipuja di pura ini seperti Dewa Wisnu, Ratu Gede Lingsir, Ratu Ayu dan Ratu Made. Pada hari-hari tertentu seperti hari Raya Saraswati dan Siwalatri banyak wisatawan yang berkunjung kesini untuk melakukan pemujaan dan bersemedi memohon agar apa yang menjadi harapan dan keinginan bisa tercapai.   Konon menurut cerita kenapa air di dalam goa ini dianggap suci?Berawal dari sepasang suami istri yang ingin mempunyai anak setelah sekian lama berumah tangga, lalu suami tersebut memohon ke...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Langgar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Bali sekalipun mayoritas masyarakatnya beragama Hindu namun kerukunan dan kedamaian antar-umat beragama berjalan dengan baik. Mereka yang memiliki keyakinan yang berbeda hidup secara berdampingan dan jarang sekali adanya percekcokan diantara mereka. Apakah ada buktinya? Salah satunya bisa dilihat dengan adanya sebuah pura yang bernama Pura Langgar atau juga dikenal dengan Pura Dalem Jawa.   Mengapa sampai disebut pura Langgar? Tiada lain dan tiada bukan karena bangunannya yang mirip dengan sebuah Langgar atau tempat ibadahnya umat Muslim. Pura ini juga memiliki cerita dan bentuk yang unik yang sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Islam yang masuk ke Bali sehingga sedikit banyak mampu memengaruhi gaya arsitektur dan segala pernak-pernik pura ini. Pura Langgar sendiri dibangun diatas kolam yang dipenuhi oleh bunga teratai.       Di Pura Langgar pelaksanaan pemujaan berbeda dengan pemujaan di pura lain pada umumnya, dimana hewan yang digun...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Agung Jagatnatha
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Pura Agung Jagatnatha merupakan pura yang paling besar di Kota Denpasar. Pura ini selain sebagai tempat sembahyang umat Hindu yang merupakan mayoritas di Bali, juga menjadi objek wisata sejarah-keagamaan para pengunjung. Pura Jagatnatha sendiri dibangun pada tahun 1953 dengan posisi menghadap ke barat, ke Gunung Agung, yang dipercaya sebagai istananya para Dewa.   Pura Agung Jagatnatha merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Dilihat dari bentuknya pura ini berjenis Pura Penyungsungan Jagat dengan rancangan bangunan yang sangat indah dipenuhi dengan berbagai ornamen etnik dan relijius. Tepat di tengah pura ini ada menara yang menjulang tinggi yang dinamakan Padmasana. Padmasana sendiri merupakan bentuk bangunan yang bertingkat dibuat untuk singgasana atau istananya para Dewa.   Padmasana pada pura ini terbuat dari batu karang putih, pada bagian menara terdapat ukiran wajah dan tangan Bhoma  (anak bumi) yang dipercay...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Candi Tebing Tegallinggah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Eksistensi candi di Bali sudah mafhum adanya karena memang Pulau Bali yang berjuluk Pulau Dewata ini mayoritas beragama Hindu dimana tempat ibadahnya di candi/pura. Namun menjadi unik, malah mungkin aneh tatkala sebuah candi yang keberadaannya tepat di tebing sebuah sungai. Candi ini bernama Candi Tebing Tegallinggah dan termasuk situs purbakala yang baru beberapa tahun lalu ditemukan.   Adalah seorang ahli purbakala berkebangsaan Belanda yang berhasil menemukan situs sejarah yang kaya akan nilai historis-filosofis ini di sebuah tebing Sungai Pakerisan, Gianyar, Bali. Krijsman menemukan candi ini saat tengah melakukan penggalian penyelidikan terhadap sebuah bangunan kecil yang sebelumnya hanya dianggap gapura biasa saja oleh penduduk setempat.   Nilai Historis Berpadu dengan Keindahan Alam   Anda yang ingin melihat bangunan Candi Trebing Tegallinggah ini terlebih dahulu akan dibawa untuk menuruni tangga sebelum akhirnya sampai ke lokasi. Namun...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Puri Jro Kuta
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Puri merupakan tempat istirahat atau tempat bermainnya para istri, selir maupun anak raja. Bangunan yang indah, unik dan membetahkan tentu akan selalu menjadi ciri khas dari puri-puri itu. Salah satu puri di Bali yang hingga saat ini masih lestari ialah Puri Jro Kuta. Puri ini merupakan peninggalan kerajaan kecil di Bali yang hebatnya sampai sekarang masih tetap terawat dan bersih.   Puri Jro Kuta merupakan salah satu objek wisata budya di Bali yang didalamnya memiliki beberapa bangunan unik seperti ancak saji, semanggon, ranggu, sareng kangen, paeban, pemerajaan agung, dan pewaregan daren raja. Pura ini juga dilindungi oleh tembok yang tinggi yang dinamai denan Pekandelan sehingga dari luar sukar untuk melihat puri ini secara langsung. Puri Jro Kuta sendiri dibangun sekitar tahun 1808 dimana kala itu pemerintahan dipegang oleh Raja Ida Jro Kuta Kahuningan yang juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal keluarga raja.   Masyarakat ya...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pura Pengerobokan Kesiman
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Bali

Di Bali banyak sekali terdapat pura tempat orang Hindu bersembahyang dan mendekatkan diri ke Sanghyang Widhi Wasa. Kini, di era modern sebuah pura tak lagi dianggap hanya sebagai lokasi peribadatan namun telah mengalami perluasan fungsi yang cukup signifikan: yang digunakan sebagai lokasi wisata juga.   Masing-masing pura ini memiliki berbagai keunikannya tersendiri. Salah satunya ialah Pura Pengerobokan Kesiman yang memiliki konsepTri Mandala yakni Nista Mandala, Madya Mandala, dan Utama Mandala. Berbeda dengan pura lainnya, di Pengerobokan Kesiman ini diantara ketiga Nistanya tersebut tak ada tembok pemisah atau penyengker. Ketiganya tampak “akur” saling berdampingan.   Balai Begongan   Ada beberapa bangunan seperti Balai Begongan dan Bale Panjang yang biasanya ditempatkan di Madya Mandala, sementara di pura ini terlihat menyatu dengan Nista Mandala. Pada Utama Mandala terdapat tiga bangunan yakni Gedong Dalem, Gedong Pangerod, da...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Pua Luhur Batukaru
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bali

Pua Luhur Batukaru merupakan salah satu pura di Pulau Dewata yang lumayan terkenal dan berbau mistis karena dijadikan sebagai tempat untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Mega Dewa.       Fungsinya sebagai tempat untuk memuja Tuhan berimplikasi pada begitu concernnya untuk menumbuhkan tetumbuhan dengan memberdayakan air secara benar dan “walatra” sebagai makna melaksanakan titah Tuhan yang dalam alam kepercayaan masyarakat Bali sebagai “yang menumbuhkan”.   Nama Pura   Besar kemungkinan nama pura ini diambil dari nama sebuah gunung yakni Gunung Batukaru. Disarankan untuk umat Hindu yang hendak bersembahyang di pura ini untuk terlebih dahulu sembahyang di Pura Jero Taksu. Pura Jero Taksu ini lumayan jauh jaraknya dari Pura Luhur Batukaru. Tujuan persembahyangan di Pura Jero Taksu itu adalah sebagai permakluman agar sembahyang di Pura Luhur Batukaru mendapat sukses.   Pura Taksu ini merupakan bagia...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
Legenda Asal Mula Desa Trunyan, Kedisan dan Abang Dukung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Desa Trunyan, Desa Kedisan , dan  Desa Abang Dukuh  merupakan desa yang terletak di Kecamatan  Kintamani,  Kabupaten  Bangli,  Provinsi  Bali . Keberadaan nama ketiga desa tersebut terkait dengan pengembaraan empat orang putra  Raja Surakarta  ke Bali untuk mencari  bau harum  yang menyengat. Berikut kisahnya dalam cerita Legenda   Asal Mula Desa Trunyan, Kedisan, dan Abang Dukuh . * * * Alkisah, Raja Solo yang bertahta di Keraton Surakarta mempunyai empat orang anak, tiga anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang paling bungsu. Suatu hari, tiba-tiba mereka mencium bau harum yang sangat menyengat. “Hai, bau harum apa itu?” tanya Pangeran Sulung, “Apakah kalian menciumnya juga? “Iya, Kanda. Bau harum itu amat menyengat,” jawab ketiga adiknya serentak. Keempat bersaudara itu pun mencari sumber bau harum yang menyengat tersebut. “Sepertinya bau harum itu bera...

avatar
Sobat Budaya