Naskah Kuno inilah yang disebut PUSTAHA LAKLAK dengan memakai aksara batak dengan tahun penulisannya tidak diketahui.Didalam Pustaha Laklak memuat banyak aturan yang tentunya bernorma pada kepercayaan Sipelebegu dan sebagainya yang merupakan kepercayaan asli Orang Batak. Kepercayaan Orang Batak meyakini adanya Kausa Prima berupa Debata (Naibata menurut Dialek Simalungun, yang mungkin saja sama dengan Dewata) dengan meyakini adanya 3 Dimensi Alam yaitu Banua Ginjang yaitu Dimensi Ilahiah , Banua Tongah yaitu Dimensi Korelasi Insani & Makhluk Hidup lainnya serta Banua Toru(h)yaitu Dimensi Spiritual. Ketiganya tersimbol dalam Tondi (tonduy menurut dialek simalungun; merupakan spirit of the spirits), Sahala (merupakan power of the powers) dan Begu ( merupakan simbol kegaiban)Pustaha Laklak banyak memuat aturan-aturan mengenai mobilitas orang batak masa itu; kita ambil contoh saja mengenai Keparanormalan dan Pengobatan Tradisi.Dalam kajian saya mengenai Pustaha Laklak Simalungun, s...
Ini adalah bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba. Setiap tahun pada bulan Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon restu para dewa agar panen tahun tersebut berhasil dengan baik. Puncak dari serangkaian upacara adat yang dilakukan beberapa hari sebelumnya adalah apa yang disebut Pasola. Pasola adalah ‘perang-perangan’ yang dilakukan oleh dua kelompok berkuda. Setiap kelompok teridiri dari lebih dari 100 pemuda bersenjakan tombak yang dibuat dari kayu berdiameter kira-kira 1,5 cm yang ujungnya dibiarkan tumpul.
Bila Anda berkunjung ke Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat, terdapat kesenian Batombe yang menjadi kesenian daerah setempat. Kesenian yang satu ini memang unik karena secara tidak sengaja tercipta mengingat kesenian ini pertamakali dimainkan untuk menghibur dan memberi semangat pada masyarakat yang sedang bergotong royong membuat Rumah Gadang. Kesenian Batombe diawali dengan pembacaan pantun pembukaan oleh seorang datuk. Para pemain lalu memasuki arena dan membuat lingkaran. Pemain terdiri dari 10 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. 12 diantaranya bergerak menari membentuk garis linkaran. Sementara 1 lainnya menari di dalam lingkaran. Kesenian Batombe diiringi dengan irama musik yang ceria. Alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari gendang dan talempong. Keduanya dimainkan dengan cepat mengikuti irama tarian dan nyanyian yang dibawakan para pemain batombe. Keceriaan tarian semakin memacu adrenalin dan semangat sehin...
Bansi Bentuknya Pendek dan memiliki 7 lubang dan dapat memainkan lagu-lagu tradisional maupun modern karena memiliki nada standar. Dibandingkan dengan alat musik tiup lainnya, yang ditemukan di daerah Sumatera Barat, Bansi memiliki nada yang lebih lengkap. Hal ini dapat terjadi karena Bansi mempunyai jumlah lobang nada yang lebih banyak, yaitu 7 buah. Dengan demikian, Bansi dapat menyanyikan lagu-lagu baik yang bersifat tradisional maupun modern. Dilihat dari segi bentuknya, Bansi berukuran lebih pendek daripada Saluang. Panjangnya lebih kurang 33,5 – 36 cm dengan garis tengah antara 2,5—3 cm. Bansi juga terbuat dari talang (bambu tipis) atau sariak (sejenis bambu kecil yang tipis). a. Keunikan Bansi 1 Bansi dapat dibunyikan dengan indah karena kearifan pemainnya dalam mengatur nada. 2. Bansi terkadang dibunyikan berlawanan denan nada suara penyanyinya, terkadang sesuai dengan nada suara penyanyinya. 3. Bansi dapat mengiringi berbagai jenis lag...
Ulos atau sering juga disebut kain ulos adalah salah satu busana khas Indonesia. Ulos secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Batak , Sumatera utara. Dari bahasa asalnya, ulos berarti kain . Cara membuat ulos serupa dengan cara membuat songket khas Palembang , yaitu menggunakan alat tenun bukan mesin . Warna dominan pada ulos adalah merah , hitam , dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, namun kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk sovenir, sarung bantal, ikat pinggang , tas , pakaian , alas meja, dasi , dompet , dan gorden . Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan. Sebagian besar ulos telah punah karen...
Secara harfiah Bundo Kanduang berarti ibu sejati atau ibu kanduang tapi secara makna Bundo Kanduang adalah pemimpin wanita di Minangkabau, yang menggambarkan sosok seorang perempuan bijaksana yang membuat adat Minangkabau lestari semenjak zaman sejarah Minanga Tamwan hingga zaman adat Minangkabau . Gelar ini diwariskan secara turun-menurun di Minangkabau dan dipilih pada lembaga Bundo Kanduang Sumatera Barat . Istri seorang Datuk kadang-kadang juga disebut sebagai Bundo Kanduang untuk level klan / suku. Sebagian pendapat menyatakan bahwa gelar ini pertama kali diberikan kepada Dara Jingga , seorang putri dari raja Tribuanaraja Mauliawarmadewa yang dinikahi oleh seorang bangsawan Kerajaan Singasari pada waktu ekspedisi Pamalayu tapi pendapat ini tidak mempunyai bukti yang kuat. Di Lunang , Pesisir Selatan Sumatera Barat sekarang, keturunan Bundo Kanduang dipanggil sebagai Mande Rubiah yang sudah merupakan turunan ke-7. Sementara itu di kab.Lebong,(Re...
Senjata yang satu ini dapat anda temukan jika anda berkunjung ke Sumatera Barat. Kerambit ini mempunyai bentuk pisau genggam kecil yang melengkung. Di Indonesia khususnya minangkabau menyebutnya kurambik namun masyarakat luar seperti malaysia pilipina dan dunia luar lainnya menyebutnya karambit. Senjata ini dikenal sangat bahaya karena bisa menyayat ataupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi
Kuliner Minang mengenal beragam jenis gulai. Salah satu sajian yang terkenal adalah gulai tunjang. Kikil kenyal ini makin nikmat saat disantap bersama kuah kuning kental. Tunjang atau kikil menjadi bahan baku gulai dalam masakan Minang. Hidangan ini banyak peminatnya sehingga mudah ditemukan saat berkunjung ke rumah makan khas Minang. Gulai tunjang dibuat dengan menggunakan kaki sapi. Biasanya hanya kulitnya yang dipakai bersama tulang lunak. Untuk membuatnya, kikil dilepaskan dari tulang. Kemudian kikil direbus sampai empuk. Setelah itu, kikil dipotong dengan ukuran sesuai selera. Pembuatan kuah gulai menggunakan santan, bumbu halus dan beragam rempah. Kikil dimasukkan ke dalam campuran santan dan bumbu halus tersebut. Lalu gulai dimasak dengan api kecil sampai santan mengental dan keluar minyak. Pemakaian santan membuat gulai terasa gurih, kental dan berminyak. Tambahan rempah seperti kunyit, lengkuas, kemiri, dan serai menjadikan gulai leb...
Kuliner Minang memang terkenal dengan rasa gurih, pedas dan bersantan kental salah satunya adalah gulai. Beragam gulai dikombinasikan dengan lauk pauk, akan tetapi yang unik adalah gulai terubuk dari pohon tebu. Hmm bagaimana rasanya? Tebu telur atau terubuk merupakan jenis sayuran yang mirip dengan tebu. Bagian pucuk atau bunga dari daun tebu dimanfaatkan sebagai sayuran. Terubuk biasanya dikonsumsi sekitar usia lima bulan. Bagian yang dipanen adalah 'malai' yang masih muda sedangkan yang dikonsumsi adalah bagian bunga yang terbungkus dengan pelepah daun yang dikenal dengan istilah kelobot. Dalam 100 gr tebu terubuk mengandung energi sekitar 30 Kkal, protein 4,6 gr, lemak 0,4 gr, karbohidrat 3 gr, kalsium 40 mg, zat besi 2 mg dan 50 mg vitamin C. Kandungan protein dan vitamin C dari terubuk cukup tinggi sehingga sangat baik untuk menjaga stamina dan pembentukan jaringan tubuh. Untuk membuat gulai terubuk, Anda cukup menyiapkan...