budaya
676 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
kuda kosong
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Kuda kosong atau Pawai kuda kosong adalah budaya dan tradisi turun temurun di Cianjur. budaya asli dari Cianjur ini, biasanya di adakan satu tahun sekali. biasanya di gelar bertepatan dengan hari jadi Kota Cianjur, yang pelaksanaan nya sering di satukan dengan perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia , yaitu pada 17 Agustus setiap tahunnya.

avatar
Cheniasatriyulistia
Gambar Entri
Kampung Pulo
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya menganut agama Hindu, lalu Embah Dalem Arif Muhammad singgah di daerah ini karena terpaksa mundur pada saat mengalami kekalahan sewaktu menyerang Belanda. Karena malu kepada Sultan Agung maka Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau kembali ke Mataram. Pada saat itu beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kampung Pulo. Sampai dengan beliau wafat dan dimakamkandi Kampung Pulo, beliau meinggalkan 6 orang anak dan salah satunya adalah pria. Oleh karena itu di Kampung Pulo didirikan 6 buah rumah adat yang berjajar saling berhadapan masing-masing 3 buah rumah di kiri dan di kanan ditambah dengan sebuah mesjid. Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah ataupun dikurangi, serta yang tinggal di dalam rumah tersebut tidak boleh melebihi dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak laki-laki sudah dewasa dan menikah maka paling lamba...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

1. Lokasi dan Lingkungan Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat yang tinggal di Kampung Ciptagelar disebut masyarakat kasepuhan. Istilah kasepuhan berasal dari kata sepuh dengan awalan /ka/ dan akhiran /an/. Dalam bahasa Sunda, kata sepuh berarti \\\'kolot\\\' atau \\\'tua\\\' dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pengertian ini, muncullah istilah kasepuhan, yaitu tempat tinggal para sesepuh. Sebutan kasepuhan ini pun menunjukkan model \\\'sistem kepemimpinan\\\' dari suatu komunitas atau masyarakat yang berasaskan adat kebiasaan para orang tua (sepuh atau kolot). Kasepuhan berarti \\\'adat kebiasaan tua\\\' atau \\\'adat kebiasaan nenek moyang\\\'. Menurut Anis Djatisunda (1984), nama kasepuhan hanya merupakan istilah atau sebutan orang luar terhadap kelompok sosial ini yang pada masa lalu...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Kampung Urug
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Masyarakat Kampung Urug menganggap bahwa mereka berasal dari keturunan Prabu Siliwangi, raja di kerajaan Pajajaran Jawa Barat. Bukti dari anggapan tersebut di antaranya menurut seorang ahli yang pernah memeriksa konstruksi bangunan rumah tradisional di Kampung Urug, beliau menemukan sambungan kayu tersebut sama dengan sambungan kayu yang terdapat pada salah satu bangunan di Cirebon yang merupakan sisa-sisa peninggalan Kerajaan Pajajaran.   Salah seorang keturunan Prabu Siliwangi yang dianggap leluhur kampung Urug bernama Embah Dalem Batutulis atau Embah Buyut Rosa dari Bogor. Mereka tidak berani menyebut Embah Buyut Rosa, katanya "teu wasa bisi kasiku" (tidak berani takut kena bencana). Asal-usul Kampung Urug berdasarkan latarbelakang sejarahnya memiliki beberapa versi. Perbedaan tersebut bukan terletak pada siapa dan darimana Ieluhur mereka itu, akan tetapi terletak pada masalah tujuan atau motivasi yang menjadi penyebab berdirinya Kampung Urug.   Kata Uru...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Karnaval Tasikmalaya Creative Festival 2014 - titasiks blog
Ritual Ritual
Jawa Barat

Pada hari Minggu (14/12) Kota Tasikmalaya dimeriahkan dengan adanya Karnaval Tasikmalaya Creative Festival (TCF). Karnaval yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya itu diikuti sekitar 600 peserta. Karnaval tersebut terdiri dari kategori  creative person  dan seni budaya. Sementara pesertanya dari pegawai perbankan, perhotelan, instansi pemerintah, pelajar dan lainnya. Pelaksanaan karnaval akan dimulai pukul 08.00. Peserta berangkat dari Tifosi Futsal Tasikmalaya. Dari Jalan KHZ Mustofa itu peserta akan berjalan kaki menuju Tugu Adipura berkahir di Halaman eks Gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Pemuda Kota Tasikmalaya. Di eks gedung dewan itu juga ada pertunjukan kesenian. Selama kegiatan Tasikmalaya Creative Festival 2014 juga diadakan lomba fotografi  on the spot .    

avatar
Hanifah P. Darmawanti
Gambar Entri
Rumah Adat Citalang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Rumah Adat Citalang merupakan salah satu contoh bentuk rumah tradisional masyarakat Purwakarta. Rumah yang masih dipertahankan keasliannya ini berada di Gang Patinggi III, Kampung Karangsari, Desa Citalang, Kecamatan Purwakarta tepatnya pada posisi koordinat 06° 32' 371" Lintang Selatan dan 107° 27' 822" Bujur Timur. Lingkungan sekitar rumah adat Citalang berupa perkampungan yang tidak begitu padat. Keletakan rumah berada pada lahan di sebelah selatan jalan kampung. Meskipun statusnya sebagai jalan kampung, namun jalan ini sudah diaspal lumayan bagus. Di kanan dan kiri pekarangan rumah berupa pekarangan rumah masyarakat sedangkan di depan dan belakang berupa kebun. Bangunan rumah berada tepat di tengah lahan pekarangan yang luasnya 1.350 m2. Sisi depan pekarangan (utara) berpagar besi, sedang tiga sisi lainnya berpagar tanaman. Gerbang masuk tepat berada di tengah-tengah sisi utara. Posisi demikian ini lurus dengan pintu rumah. Halaman sekeliling rumah dimanfaatkan u...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Situs Megalitik Cibalai
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

 Situs Megalitik Cibalai, yang disebut juga Balai Kambang, merupakan tinggalan  budaya prasejarah dari masa megalitik, berupa 1 batu bergores dan 4 menhir. Batu bergores berada dalam posisi berdiri dan terbuat dari batu andesit. Anda akan melihat goresan garis halus horizontal sebanyak 7 baris tanpa tulisan pada bidang permukaan batu yang menghadap ke utara. Ukuran batu bergores ini adalah tinggi 83 cm, lebar 56 cm,  dan tebal 5 cm. Situs ini berada di lereng Gunung Salak dengan ketinggian 756 m di atas permukaan laut. Lokasi: Desa Cibalai, Kecamatan Ciampea Telepon: Email: Internet: Arah: ± 2 jam berjalan kaki memasuki hutan lindung milik Perhutani

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Punden Barundak Pasir Lulumpang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Pasir Lulumpang berada di Kampung Cimareme, Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi. Berada pada koordinat: 107º 57'09,1" BT dan 07º 16'6" LS LS dengan ketinggian sekitar 680 m dpl. Hampir seluruh areal situs saat sekarang (1995) telah dijadikan lahan perkebunan oleh penduduk setempat dengan ditumbuhi oleh pohon Jati dan tanaman lainnya milik Bapak Oha. Situs Pasir Lulumpang berada ± 11 km dari Kota Garut. Lokasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua dari Kota Garut menuju Leles, sampai disimpang Tarogong, belok ke arah timur dengan melewati Situ Bagendit yang telah dikembangkan sebagai objek wisata alam. Sampai di Simpang Desa Cimareme, selanjutnya di lingkungan RW 01 ditempuh dengan kendaraan roda dua atau jalan kaki melewati jalan telah disemen sampai ke situs. Waktu pencapaian dari Kota Garut sampai di situs ± 45 menit Berita kepurbakalaan situs Pasir Lulumpang baru muncul pada Bulan November 1993, berdasark...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17
Gambar Entri
Situs Karangkamulyan
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Situs Karangkamulyan merupakan situs dari masa Hindu-Buddha dengan koordinat 7°20,84'S 108°29,376'E. Diperkirakan situs ini merupakan peninggalan masa Kerajaan Galuh. Situs Karangkamulyan berada di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing. Komplek situs berupa hutan yang luasnya 25,5 hektar berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan Ciamis – Banjar. Batas situs di sebelah utara adalah jalan raya, sebelah timur Sungai Cimuntur, selatan Sungai Citanduy, dan barat rest area. Kapan situs ini ditemukan tidak diketahui secara pasti. Masyarakat setempat menyebutkan bahwa sejak sekitar tahun 1700 komplek ini sudah sering dikunjungi untuk berbagai maksud. Namun demikian inventarisasi benda-benda purbakala yang dilakukan oleh N.J. Krom pada tahun 1914 tidak menyebutkan adanya komplek Karangkamulyan. Komplek situs Karangkamulyan sekarang merupakan objek wisata budaya yang sudah tertata rapi. Gerbang masuk utama terdapat di bagian barat. Pada bagian ini tersedia...

avatar
Muhammad Arif Nurrohman17