Kain Batik Indonesia terutama Batik Jawa adalah kerajinan bernilai seni tinggi dan berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit serta kekuasaan lain sesudahnya. Dalam sejumlah kajian, terurai bahwa perkembangan batik banyak terjadi pada masa-masa kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta. Berdasarkan motif batik, sebenarnya dapat dilihat cerminan kehidupan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sebab, kain dan motif batik khas Kebumen memiliki ciri khas yang unik. Batik Kebumen tidak seperti batik di daerah Jawa Tengah yang biasanya memiliki motif dengan arti filosofis yang tinggi. Motif batik di Kebumen terbilang lebih sederhana dengan dominasi motif tumubuhan. Salah satu yang menjadi ciri khas batik kebumen adalah batik lawet yang merupakan cerminan maskot dari kota kebumen yaitu burung Lawet atau burung Walet dalam bahasa Indonesia. Motifnya lebih bersahaja tidak bermain dengan filosofi atau simbol. Ciri selanjutnya yang khas dari batik Kebumen...
Salah satu permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sumbar suru. Adapula yang menyebut permainan ini dengan Sebar suru atau Simbar suru. Dinamakan sumbar suru, karena permainan ini dilakukan dengan menyebarkan biji-bijian. Setelah biji-bijian itu disebarkan, lalu disendok dengan daun yang sifatnya kaku, yang istilah Jawanya adalah " disuru ". Daun yang digunakan bisa daun sawo kecik atau daun sawo manila. Jumlah pemain dalam permainan ini terdiri atas 2-5 orang anak, dan biasanya dijadikan dua kelompok. Setiap pemain berkewajiban memiliki sejumlah biji sawo kecik atau biji tanjung, yang cukup untuk bermain dan bagus kondisinya, misalnya sebanyak 50, 60, atau 100 biji. Untuk tempat kecik, biasanya dipergunakan kantong dari kain, atau sebuah besek kecil. Selain biji sawo kecik, setiap pemain juga memiliki suru dari daun yang hanya diambil bagian tengahnya saja. Bagian ujung dan pangkalnya dibuang. Sedangkan untuk tempat permainan di...
Masyarakat Yogyakarta terkenal akan kulinernya yang serba manis dan sangat beragam varian rasanya. Mulai dari makanan ringan, hingga makanan berat, pasti ada saja yang memiliki cita rasa manis. Salah satu kuliner dari Yogyakarta adalah gudeg . Lalu mengapa makanan ini terasa manis? Ternyata salah satu bahan untuk membuat gudeg adalah menggunakan gula aren, atau dalam bahasa Inggris dapat disebut palm sugar . Selain itu gudeg juga terbuat dari buah nangka muda yang kemudian dimakan bersama nasi, telur, ayam, dan krecek. Kita juga dapat merasakan sensasi pedas dari krecek (kulit sapi yang dikeringkan kemudian diberi bumbu pedas)
Batik Tancep Diambil dari nama sebuah desa di Kecamatan Ngawen yaitu desa Tancep. Namun menurut sejarah, sebenarnya berasal dari dua wilayah dusun yang berbeda yaitu dusun Sumberan dan Sendangrejo. Batik motif Tancep diproduksi berdasarkan pesanan, dan hingga saat ini ada 12 (dua belas) jenis batik tulis dengan beragam bentuk motif, diantaranya, motif babon angrem, bokor mas, gajah birowo, sekar jagad, ganggeng, galaran prahu, sekar kanthil, candi dan wahyu tumurun. Batik Tancep atau dikenal dengan nama Batik Tulis Tancep merupakan kerajinan batik yang dihasilkan oleh pengrajin batik di Gunungkidul. Proses pembuatannya masih tradisional dengan pembuatan motif secara manual dan pewarnaan dengan bahan alami. Pemasaran Batik Tancep ini sementara mengikuti pasar batik yang ada disekitarnya yaitu Yogyakarta dan Solo karena pembeli beelum banyak yang datang langsung ke lokasi atau pusat pembuatan. Batik Tancep ( http://gunungkidulonline.com ) Sentra Industri...
Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta, konon katanya tarian ini sedikit bernuansa Mistis. Awalnya tarian ini ditunjukkan saat penggantian raja di beberapa Istana Jawa Tengah. Menurut cerita masyarakat, tarian ini dapat menghipnotis para penonton menuju ke alam lain. Walau bagaimanapun, tarian ini bertujuan menunjukan wanita yang sopan santun dan sangat lemah gemulai. Seiring dengan zaman tari ini mengalami perubahan dari segi durasi tarian dan kostumnya. Tari Serimpi pun dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya Serimpi Genjung, Serimpi Babul Layar, Serimpi Bondan, Serimpi Anglir Mendung dan Serimpi Dhempel. Tarian ini biasanya ditarikan dengan 4 anggota penari wanita, hal ini menandakan unsur api, air, angin dan bumi. Namun seiring dengan zaman jumlah penaripun terkadang menjadi 5 anggota. Pakaian yang digunakan untuk penari Serimpi adalah pakaian yang biasa digunakan pengantin putri keraton. Sedangkan musik yang digunakan adalah gamelan.//PUT Sumber: http:/...
Tarian ini merupakan tarian salah satu tarian kebesaran saat penobatan dan peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta, jawa tengah. Namanya adalah Tari Bedhaya Ketawang . Apakah Tari Bedhaya Ketawang itu? Tari Bedhaya Ketawang adalah tarian kebesaran yang hanya di pertunjukan ketika penobatan serta peringatan kenaikan tahta raja di Kasunanan Surakarta. Tarian ini merupakan tarian sakral yang suci bagi masyarakat dan Kasunanan Surakarta. Nama Tari Bedhaya Ketawang diambil dari kata bedhaya yang berarti penari wanita di istana, dan ketawang yang berarti langit, yang identik sesuatu yang tinggi, kemuliaan dan keluhuran. Menurut sejarahnya, tarian ini berawal ketika Sultan Agung memerintah kesultanan Mataram tahun 1613 – 1645. Pada suatu saat Sultan Agung melakukan ritual semedi lalu beliau mendengar suara senandung dari arah langit, Sultan agung pun terke...
Seluruh umat islam di dunia selalu melakukan persiapan ketika hendak menyambut buln suci Ramadan. Persiapan tersebut terlalu identic dengan proses penyucian diri, jiwa, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan amalan ibadah. Di Indonesia sendiri, terdapat ragam kegiatan yang bias dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut datangnya Ramadan. Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, misalnya, msyarakat kerap berduyun-duyun membasuh atau memandikan diri mereka di sumur atau sumber-sumber mata air. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah tradisi padusan. Padusan berasala dari kata dasar adus yang berarti mandi. Dalam pengertian budaya, padusan merupakan tradisi masyarakat untuk membersihkan diri atau mandi besar dengan maksud mensucikan raga dan jiwa dalam rangka menyambut datangnya hari ataupun bulan istiewa, seperti bulan Ramdhan, Hari Idul Fitri, dan Hari Idhul Adha. Dalam rangkaian penyambutan Bulan Suci Ramdhan, ummat Islam di Nusantara memiliki beraneka ragam cara...
Memanjatkan doa, memuja kebesaran Sang Khalik. Abdi Dalem Kesultanan Ngayogyakarta dan Surakarta seakan tak ingin lepas dari ketakziman. Sosok raja diagungkan. Arwahnya pun didoakan dengan khusyu. Orang-orang di lingkaran dalam Kesultanan itu percaya bahwa dengan berdzikir di beranda makam keluarga Kerajaan Mataram adalah bentuk pengabdian tertinggi untuk para leluhur Tanah Jawa. Ritual di pemakaman keluarga kerajaan, baik di kawasan Kota Gede maupun Imogiri, disebut sebagai prosesi sadran . Momentumnya jatuh menjelang bulan suci Ramadhan, bulan Ruwah dalam kalender Jawa atau bulan Sya`ban dalam penanggalan Arab. Bila ditelusur ke belakang, jejak sadran di Tanah Jawa terekam jelas di era Majapahit sekitar penghujung abad ke-13 atau ketika tradisi Hindu-Buddha melekat kuat. Sadran pada masa itu disebut sadra. Kata sadra berasal dari bahasa Sansekerta yang secara ilmu asal u...
Boyong penganten merupakan ritual pernikahan yang dilaksanakan pada hari kelima setelah pengantin tinggal di kediaman orangtua pengantin wanita. Acara boyong penganten disebut sepasaran (sepeken) pengantin. Sepeken artinya lima hari. Pada hari kelima pengantin diboyong (dihadirkan/pindah) dari kediaman orangtua pengantin wanita ke kediaman pengantin pria. Istilah boyong penganten adalah ngunduh mantu (Suwarno, 2006: 257). Menurut Suwarno (2006: 135) beberapa tradisi yang dilakukan pada acara boyong penganten antara lain sebagai berikut: 1. pihak pria menerima kehadiran pengantin pria dan wanita beserta besan (orangtua pengantin wanita) dengan cara bersahaja, mengundang para tetua dan beberapa tamu tetangga. 2. ada pula yang menyelenggarakan resepsi ngunduh mantu. Upacara boyong penganten atau ngunduh mantu jatuh pada hari kelima (sepeken) setelah upacara pernikahan. Upacara boyong penganten mengandung makna, yakni orangtua kan "berpisah" anaknya (putrinya) karena harus membangun...