Nama bandrek sudah ada dalam Serat Centhini yang ditulis awal abad 19.Bandrek cocok diminum pada cuaca dingin karena kandungan jahe, serai, dan merica yang mampu menghangatkan tubuh. Bandrek biasa ditemukan di daerah Jawa Tengah atau Jawa Barat, didaerah Jawa Barat biasanya rasanya lebih pedas karena lebih kaya akan rempah. Bahan Bandrek jawa tengah hanya menggunanan jahe, serai, merica, dan gula jawa. Sedangkan bahan #Bandrek unutk Jawa barat adalah jahe, kapulaga, kulit kayu limau, kayu manis, serai, lada, cengkeh, cabe jawa, garam, gula merah. Resep Bandrek bisa lihat disini.
Lokasi Prasasti Kebonkopi I ditemukan di Kampung Muara, desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, pada abad ke-19 ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Sejak itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I hingga saat ini masih berada di tempatnya (in situ). Penemuan Prasasti Kebonkopi pertama kali dilaporkan oleh N.W. Hoepermans pada tahun 1864 yang kemudian disusul pendeta J.F.G. Brumun (1868), A.B. Cohen Stuart (l875), P.J. Veth (l878, 1896), H. Kern (1884, 1885, 1910), R.D.M. Verbeek (1891) dan J.Ph. Vogel (1925). Bahan Prasasti Kebonkopi dipahatkan pada salah satu bidang permukaan batu yang “batunya” cukup besar dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta yang disusun ke dalam bentuk seloka metrum Anustubh yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah.
Terdapat gambar sepasang kaki dengan tulisan ‘gagah mengagumkan dan jujur terhadap tugas adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termasyur Sri Purnawarman yang memerintah di Taruma dan baju zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Inilah sepasang kakinya, yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuhnya. Prasasti Jambu terletak di Pasir Sikoleangkak (Gunung Batutulis ±367m dpl) di wilayah kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Koordinat 0°15’45,40” BB (dari Jakarta) dan 6°34’08,11”. Dahulu pada masa kolonial Belanda lokasi ini termasuk Perkebunan Karet Sadeng-Djamboe tetapi sekarang disebut PT.Perkebunan XI Cikasungka-Cigudeg- Bogor. Penemuan Prasasti Jambu ditemukan pertamakali tahun 1854 oleh Jonathan Rigg dan dilaporkan kepada Dinas Purbakala tahun 1947 (OV 1949:10)...
Makanan Khas Garut Angleng terbuat dari Beras ketan berkualitas dan bahan bahan pilihan terbaik.Sepintas makanan daerah ini mirip dengan wajit, namun Angleng punya rasa tersendiri di lidah kita. Rasa unik yang dimiliki cemilan inilah yang membuat penduduk Garut khususnya, sering menjadikan Angleng sebagai makanan suguhan tamu pada perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran serta perayaan lainnya masyarakat di Jawa Barat.
Seni Burok adalah salah satu kesenian rakyat yang sangat terkenal dan digemari di kalangan masyarakat Brebes dan sekitar Cirebon. Menurut cerita seni Burok sudah ada sekitar tahun 1934. Awalnya ada seorang penduduk desa Kalimaro Kecamatan Babakan bernama Kalil membuat sebuah kreasi baru seni Badawang (boneka-boneka berukuran besar) yaitu berupa Kuda Terbang Buroq, konon ia diilhami oleh cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat Islam tentang perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dengan menunggang hewan kuda bersayap yang disebut Buroq. Seni Burok merupakan bentuk sinkretis. Ia merupakan tradisi Badawang dalam masyarakat Sunda di Jawa Barat. Dalam tradisi ini, mereka membawa patung orang-orangan besar atau makhluk seperti raksasa yang terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kain kostum dan dilengkapi topeng atau ukiran wajah dan kepala. Di dalam kerangka orang-orangan ini terdapat rongga yang dapat dimasuki orang ya...
Diedit ulang oleh Tatang M. Amirin; 26 Oktober 2010 Pada jaman dahulu kala di Jawa Barat ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Pakuan. Pakuan adalah kerajaan yang sangat subur dan memiliki panorama alam yang sangat indah. Rakyatnya pun hidup damai di bawah pimpinan raja yang bijaksana. Di dalam istana ada dua gadis remaja yang sama-sama jelita dan selalu kelihatan sangat rukun. Yang satu bernama Endahwarni dan yang satu lagi bernama Anteh. Raja dan Ratu sangat menyayangi keduanya, meski sebenarnya kedua gadis itu memiliki status sosial yang berbeda. Putri Endahwarni adalah calon pewaris kerajaan Pakuan, sedangkan Nyai Anteh adalah hanya anak seorang dayang kesayangan sang ratu. Karena Nyai Dasti, ibu Nyai Anteh sudah meninggal saat melahirkan Anteh, maka sejak saat itu Nyai Anteh dibesarkan bersama putri Endahwarni yang kebetulan juga baru lahir. Kini setelah Nyai Anteh menginjak remaja, dia pun diangkat menjadi dayang pribadi putri Endahwarni. “Kau jang...
Bangunan Lakespra dahulunya diperuntukan sebagai Rumah Sakit penderita par-paru dan TBC. Letaknya berada di Jalan Raya Pacet tepatnya di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Cianjur. Letak secara astronomis berada di koordinat 06°76´28,8Ë LS 107°05´11,8Ë BT. Luas lahan dari bekas rumah sakit ini ±3,7 ha. Batas wilayahnya pada sisi utara berbatasan dengan Jl. Raya Pacet, sisi timur dengan rumah penduduk, sisi sekatan dengan perkebunan dan sisi barat dengan rumah penduduk. Kepemilikannya saat ini berada di bawah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara. Bangunan ini dibangun pada masa Belanda yaitu pada tahun 1919, yang kemudian pada tahun 1987 pengelolaannya diambil alih oelh TNI Angkatan Udara dan difungsikan sebagai rumah sakit paru-paru juga Klinik Pusat Latihan SAR dan Survival , Outbound , serta Sewataud . Komplek bangunan ini juga merupakan gedung kantor PPKAP Pacet. Saat ini komp...
Bahan Keripik Bayam 200 gram tepung beras 3 sendok makan tepung kanji 8 butir kemiri, haluskan 3 siung bawang putih, haluskan Garam secukupnya 3 sendok makan ebi, haluskan Air secukupnya 20 lembar daun bayam utuh Minyak goreng secukupnya Cara Membuat Keripik Bayam Campur tepung beras, tepung kanji, kemiri, bawang putih, garam, ebi halus. Beri air sedikit demi sedikit sampai cukup encer. Celup daun bayam ke dalam adonan encer. Goreng dengan panas sedang sampai kering garing. Pemanfaatan Bayam Untuk Keripik Bayam Seiring dengan perkembangan tekhnologi dan kesadaran gizi dalam masyarakat, pilihan makanan saat ini mulai banyak mengacu pada nilai nilai gizi dan manfaat dari bahan pembentuknya. Kandungan mineral zat besi yang tinggi dalam daun bayam banyak memberikan manfaat positif bagi orang yang mengkonsumsinya. Daun bayam juga banyak digunakan un...
Merupakan Kereta Kencana Kesultanan Cirebon, bentuk kereta memadukan 3 unsur binatang yakni: Paksi = Burung, Naga = Ular, dan Liman = Gajah. Badan kereta sebagai tempat duduk penunggangnya berbentuk badan gajah. Sisi kiri dan kanannya dihiasi sayap burung garuda, dibagian ekor, dan leher, naga sedangkan profil wajah mencerminkan naga dan gajah. Pada leher tertera angka tahun dalam huruf Jawa 1530 Saka ( 1608 M ). Diperkirakan dibuat pada Masa pemerintahan Panembahan Ratu. Dianggap juga sebagai perpaduan 3 budaya besar, yaitu: Paksi (Burung) asal Timur Tengah (Islam), Naga (Ular) asal Cina (Konghucu) dan Liman (Gajah) asal India (Hindu). Perwujudan kereta ini juga dianggap mewakili makna-makna khusus. Paksi atau burung melambangkan alam atas atau langit. Naga menjadi lambang kekuatan alam bawah atau air. Sedangakan Liman atau gajah melambangkan alam tengah atau bumi. Belalai gajah yang erat melibat trisula membawa pesan bahwa raja/sultan harus memiliki cipta, rasa dan karsa setajam...