Makna filosofis : Wahyu = Anugrah, Tumurun = Turun. Dengan menggunakan kedua kain ini, kedua pengantin diharapkan mendapatkan anugrah Tuhan YME berupa kehidupan yang bahagia dan sejahtera serta mendapatkan petunjuk-Nya. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Truntum = Menuntun. Sebagai orang tua berkewajiban menuntun kedua mempelai memasuki hidup baru yang banyak liku-liku. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Agar si pemakai terlihat luwes dan serasi. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Tirta = Air, Teja = Cahaya. Agar si pemakai terlihat lebih bercahaya. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Makna filosofis : Agar si pemakai terlihat serasi dan mendapatkan banyak rejeki. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Upacara tujuh bulanan. Sebagai alat untuk menggendong bayi. Makna filosofis : Agar si pemakai mendapatkan kesenangan yang kokoh dan abadi. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Upacara tujuh bulanan. Sebagai alat untuk menggendong bayi. Makna filosofis : Sido Mukti = Gembira, kebahagiaan. Sehingga bayi yang di gendong merasa tenang dan mendapat kebahagiaan. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Upacara bertemunya pengantin. Makna filosofis : Orang yang memakai akan menjadi mukti. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/
Kegunaan : Bertemunya mempelai. Makna filosofis : Sido = Jadi, Asih = Sayang. Agar hidup dalam rumah tangganya dipenuhi rasa kasih sayang. http://batikthokmotifkhasyogyakarta.blogspot.com/